TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Trik Menjawab Pertanyaan tentang Gaji Saat Wawancara Kerja

#PANJATPOIN Supaya tidak terkesan money oriented banget

Pexels.com/Tim Gouw

Belum lama ini sempat viral di media sosial tentang seorang lulusan universitas ternama di Indonesia yang menolak perkerjaan karena hanya mendapatkan gaji 8 juta rupiah. Di Indonesia memang standar gaji karyawan sudah diatur pemerintah melalui UMK (Upah Minimum Kabupaten) dan UMP (Upah Minimum Provinsi). 

Namun tentu saja setiap perusahaan juga memiliki standar sendiri dalam menggaji karyawannya. Pertanyaan tentang gaji biasanya diajukan pihak perusahaan pada calon karyawannya pada saat wawancara kerja. Inilah saat yang tepat untuk kamu bernegosiasi tentang gaji yang kamu inginkan.

Namun agar kamu tidak terdengar terlalu money oriented atau bekerja hanya untuk mengincar gaji yang besar saja, maka kamu harus cukup cerdas memberikan jawaban ketika ditanya tentang gaji.

Inilah 5 trik menjawab pertanyaan tentang gaji yang harus kamu tahu.

1. Jadikan gaji terakhirmu sebagai standar untuk menentukan gaji yang kamu inginkan

pixabay.com/stevepb

Perusahaan memang memiliki standar sendiri dalam menetapkan gaji karyawannya, namun biasanya mereka akan menanyakan gaji yang diminta oleh calon karyawan pada saat wawancara kerja.

Untuk fresh graduate mungkin tidak akan ada masalah, karena mereka bisa saja meminta gaji sesuai UMK atau UMP yang berlaku. Namun kalau kamu memiliki sejumlah pengalaman kerja, maka kamu bisa menggunakan gaji terakhirmu di perusahaan sebelumnya sebagai standar untuk menentukan gaji yang kamu inginkan. Tentu saja kamu bisa menambahnya sedikit, asalkan jangan terlalu tinggi.

Baca Juga: Gak Melulu Soal Gaji, 5 Hal Ini yang Bikin Nyaman di Tempat Kerja

2. Tetap bersikap fleksibel walaupun kamu sudah menetapkan standar gaji yang kamu inginkan

pixabay.com/rawpixel

Walaupun kamu sudah menetapkan besarnya gaji yang kamu inginkan, namun tetaplah berusaha untuk bersikap fleksibel. Tunjukkan kalau kamu juga siap bernegosiasi gaji dengan mereka, sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan mereka.

Dengan begitu kamu tidak akan terlihat terlalu kaku atau money oriented banget. Jangan sampai alasan kamu tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut karena gaji yang kamu minta terlalu tinggi dan kamu menolak untuk bernegosiasi.

3. Sebutkan nominal gaji yang kamu inginkan secara umum

unsplash.com/Amy Hirschi

Ketika pihak perusahaan menanyakan tentang besarnya gaji yang kamu inginkan, cukup jawablah pertanyaan tersebut dengan nominal yang kamu inginkan. Dengan begitu pihak perusahaan tahu gambaran besarnya gaji yang bisa mereka tawarkan ke kamu.

Tidak perlu menjelaskan secara detail kamu ingin gaji pokok berapa, uang makan berapa, tunjangan berapa, asuransi kesehatan berapa. Ingatlah, cukup sebutkan nominal gaji yang kamu inginkan secara umum saja.

4. Sambil membahas gaji, jangan lupa untuk menanyakan detail pekerjaan kamu

pexels.com/Tim Gouw

Salah satu hal yang penting juga untuk dibicarakan ketika sedang membahas masalah gaji adalah detail pekerjaan kamu di kantor yang baru nanti. Dengan mengetahui tanggung jawab pekerjaan yang akan kamu pikul, maka kamu bisa mengukur apakah gaji yang mereka tawarkan sudah sesuai atau tidak.

Jangan sampai gaji yang diberikan malah tidak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawab yang harus kamu pikul. Karena itulah sebelum menerima tawaran gaji yang diberikan oleh pihak perusahaan, kamu harus tahu dengan pasti mengenai detail pekerjaan kamu.

Baca Juga: Meski Gaji Menggiurkan, 5 Pekerjaan Ini Menanggung Risiko Besar Lho

Verified Writer

Ayana Story

Mulai menulis di IDN Times sejak 2017 (kalo gak salah ingat hehehe...)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya