TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menularkan Semangat Kerja ke Adik yang Baru Lulus Kuliah

Jangan tampakkan penderitaan kerja saja biar adikmu semangat

ilustrasi kakak dan adik (pexels.com/rodnae-prod)

Jika tanpa doronganmu pun adikmu sudah bersemangat untuk mencari pekerjaan, tentu kamu dapat bernafas lega. Sebagai kakak, kamu pasti diberi kepercayaan oleh orang tua untuk membantu mendidik adikmu.

Termasuk juga dalam mengarahkan hidupnya dan membantu proses pendewasaannya. Namun, bakal menjadi tantangan besar bagimu kalau adikmu masih ogah-ogahan untuk bekerja.

Jangan dibiarkan saja, ya! Nanti dia telanjur menjadi pemalas. Meski tentu saja kamu juga tidak perlu bersikap terlalu keras padanya. Lima cara berikut ini dapat kamu untuk mengatasi masalah tersebut. Simak, ya! 

1. Jelaskan bahwa biaya hidup memang tidak sedikit

ilustrasi bekerja (pexels.com/pnw-prod)

Barangkali selama ini adikmu gak tahu apa-apa tentang tagihan listrik dan air, belanja bulanan, dan kewajiban rumah tangga lainnya. Dia tahunya cuma kuliah dan mendapatkan uang saku.

Saat butuh apapun dia tinggal bilang ke orang tua. Akibatnya, dia belum memiliki gambaran tentang biaya-biaya yang harus dikeluarkan.

Bila dia kurang percaya, kamu bisa menunjukkan rincian pengeluaran bulanan keluarga. Ingatkan pula bahwa cepat atau lambat, orang tua kalian bakal pensiun. Jika kalian tidak bekerja, bagaimana dengan nasib keluarga?

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kerja Cerdas Lebih Asyik daripada Kerja Keras

2. Beri tahu dia bahwa bekerja sesuai passion sangatlah mungkin

ilustrasi bekerja (pexels.com/teona-swift)

Salah satu penyebab adikmu kurang tertarik untuk bekerja barangkali dia merasa tidak ada pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. Contoh, teman-temannya berbondong-bondong mendaftar CPNS, tetapi dia tidak ingin menjadi ASN.

Lalu pekerjaan lain yang juga diserbu teman-temannya ialah karyawan bank. Akan tetapi, ia juga sama sekali tidak berminat. Kalau begini situasinya, tanyakan apa yang menjadi passion-nya.

Bantu ia membuka wawasannya bahwa di zaman sekarang bekerja sesuai passion amatlah mungkin. Tidak perlu terkungkung oleh jenis-jenis pekerjaan populer yang diminati banyak orang.

Ia hanya harus memiliki daya juang yang tinggi, memperluas pengetahuan, dan terus mengasah skill. Dimana ada niat, di situ pasti ada jalan.

3. Tunjukkan hal-hal positif yang kamu dapatkan dengan bekerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/rodnae-prod)

Sulit untuk membuat adikmu ingin mengikuti jejakmu bekerja jika setiap pagi kamu berangkat ke kantor dengan wajah lesu. Sore atau malamnya, kamu pulang dengan menyeret-nyeret langkah dan menjadi uring-uringan.

Semua itu membuat bekerja menjadi terlihat mengerikan baginya. Bahkan, mungkin bagi dirimu sendiri. Oleh sebab itu, tunjukkan bahwa bekerja memberikan banyak manfaat dalam kehidupanmu.

Kamu dapat memenuhi semua kebutuhanmu sendiri, membantu keuangan keluarga, mencicil rumah, hingga punya relasi yang luas. Dia pasti bakal memikirkannya dan merasa tertarik.

4. Katakan bahwa bekerja akan menegakkan harga dirinya sebagai orang dewasa

ilustrasi bekerja (pexels.com/ketut-subiyanto)

Kamu perlu berulang-ulang menegaskan padanya bahwa kalian bukanlah anak kecil lagi. Anak di bawah umur wajar masih dalam tanggungan kedua orang tua. Namun, begitu kalian dewasa, kalian harus belajar untuk mandiri.

Termasuk dalam urusan mencari penghidupan sendiri. Kemampuan inilah yang akan membuat kalian dihargai oleh orang lain. Kalau terus bergantung pada sokongan orang tua, kalian bakal dipandang sebelah mata.

Baca Juga: 5 Rahasia Kerja Maksimal Agar Bisa Pulang Tepat Waktu, Bye Lembur!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya