TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Sukses Bekerja dalam Tim, Kekompakan Wajib Dijaga

#IDNTimesLife Penting untuk menghindari perpecahan

ilustrasi kerja tim (unsplash.com/lazizli)

Suasana bekerja dalam tim memang sangat berbeda dari suasana bekerja seorang diri. Ketika kamu bekerja secara individual, kamu gak perlu berbagi pendapat dengan siapa pun.

Namun saat bekerja dalam tim, kamu harus lebih mampu menjaga sikap. Ketidakmampuanmu menjaga sikap bisa menimbulkan masalah dengan anggota yang lain bahkan menggagalkan tercapainya tujuan bersama.

Terdengar amat menantang bukan? Nah, supaya bekerja dalam tim tak lagi terasa menyeramkan, ayo simak tips-tipsnya berikut ini.

1. Hargai peran setiap anggota tim

ilustrasi kerja tim (unsplash.com/randyfath)

Bekerja dalam tim itu seperti susunan gigi. Tanggal beberapa, kamu juga masih bisa makan. Akan tetapi, tidak semudah kalau gigimu lengkap.

Begitu juga jika ada satu saja gigi yang sakit. Kemampuanmu menikmati makanan menjadi amat berkurang. Itulah sebabnya, di dalam kerja tim, gak boleh ada anggota yang perannya diremehkan.

Akibat buruk dari meremehkan peran anggota yang lain baru akan terasa setelah dia menolak bersikap kooperatif. Atau bahkan, dia memutuskan keluar dan memperkuat tim lawan.

Baca Juga: 5 Tips Menentukan Pakaian untuk Interview Kerja, Tampak Profesional!

2. Fokus dulu pada bagian tugasmu, baru membantu anggota lain bila diperlukan

ilustrasi fokus pada tugas (unsplash.com/d_mccullough)

Sekalipun kamu bekerja dalam tim, jangan keliru memahaminya sebagai kamu harus selalu mengerjakan setiap tugas bersama anggota lainnya. Tugas besar pasti akan dipecah menjadi banyak bagian.

Ini bertujuan untuk memudahkan pengerjaan tugas. Setiap pecahan tugas menjadi dapat ditangani oleh orang yang berkompeten di bidang itu.

Sama seperti anggota yang lain, kamu juga harus mengutamakan bagian tugasmu terlebih dahulu. Jika tugasmu sudah terselesaikan dengan baik dan ada teman yang membutuhkan bantuanmu, barulah kamu turun tangan.

Situasinya memang menjadi agak sulit kalau ada temanmu yang kurang mandiri sehingga sedikit-sedikit memintamu membantunya. Akan tetapi ingat, bagian tugasmu tetap harus diprioritaskan, ya!

3. Sampaikan apa pun dengan jelas supaya gak terjadi kesalahpahaman

ilustrasi memberikan instruksi (unsplash.com/markpot123)

Makin banyak anggota tim, urusan komunikasi menjadi makin pelik. Rapat-rapat koordinasi barangkali tidak mungkin selalu diikuti oleh semua anggota.

Ketika kamu dan sejumlah anggota membahas suatu persoalan, sebagian anggota lagi harus tetap menjalankan tugas mereka di lapangan. Otomatis, kamu harus menyampaikan setiap hasil pembahasan pada mereka.

Di sinilah kemampuanmu berkomunikasi menjadi sangat menentukan. Kalau kemampuanmu dalam berkomunikasi kurang ditambah lawan bicaramu juga gak cepat paham, dia dapat mengerjakan sesuatu yang berbeda dari instruksimu.

4. Jangan merasa paling hebat atau atau paling capek

ilustrasi kerja tim (unsplash.com/rafaidrovofoto)

Bahkan meski kamu yakin sekali memang dirimu yang paling berkontribusi dalam suatu pekerjaan, tetap tahan lidahmu. Sebab semua orang boleh jadi juga merasa begitu.

Bila kamu keceplosan atau sengaja terus mengeluh dan mengungkit semua peranmu, anggota yang lain bisa kesal padamu. Lalu lama-kelamaan, mereka berpikir lebih baik kamu keluar saja dari tim itu.

Kamu dinilai tidak mampu menghargai rasa lelah anggota yang lain dan kamu seperti keberatan bekerja bersama mereka. Perasaan menjadi yang paling hebat juga pasti telah membuatmu suka meremehkan pendapat mereka.

5. Kudu mampu berbagi kepercayaan dengan teman

ilustrasi sebuah tim (unsplash.com/mparzuchowski)

Tanpa rasa saling percaya antaranggota, mustahil untuk sebuah tim dapat bekerja dengan baik. Dan sulitnya kamu berbagi kepercayaan dengan orang lain biasanya disebabkan kamu merasa paling hebat, seperti dalam poin sebelumnya.

Kamu jadi selalu meragukan teman-temanmu akan mampu menjalankan tugas mereka dengan baik. Coba jika kamu yang kemampuannya diragukan seperti itu, pasti kamu juga tersinggung, kan?

Baca Juga: 5 Kunci Bertahan dalam Dunia Kerja yang Tak Bisa Ditebak Perubahannya

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya