TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Workaholic, Ini 6 Alasan Kamu Harus Bekerja Keras Selagi Muda 

Jangan kelewat santai, waktu gak bisa diputar kembali 

Unsplash.com/edoardo_cuoghi_98

Bekerja terus sampai melupakan hal-hal lain termasuk kesehatan sendiri memang buruk. Namun jangan lantas kamu malah seperti memperoleh pembenaran untuk bersantai-santai ya? Masa mudamu cuma sekali dan apa-apa yang kamu lakukan saat ini akan sangat menentukan masa tuamu.

Jangan terlena. Kesehatan fisik dan psikismu tetap menjadi prioritas. Namun kamu juga tetap harus bekerja keras. Jangan kendur soal yang satu ini karena 6 alasan berikut:

1. Mental pekerja keras itu gak bisa dibentuk dalam semalam 

Unsplash.com/geppi

Manusia terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan. Kalau kamu sudah terbiasa kelewat santai, bakal susah untukmu belajar menjadi seorang pekerja keras. Kamu harus punya etos kerja yang tinggi dan menjadi pribadi yang disiplin.

Padahal, tantangan dalam hidup akan makin banyak. Kalau gak bisa lekas mengimbanginya, kamu akan keteteran sendiri. Misal, kaget mendapati kebutuhan hidupmu sudah ditekan-tekan pun masih lebih besar dari penghasilanmu.

2. Biar kamu punya waktu lebih untuk trial and error 

Unsplash.com/orimi_pic

Trial and error itu maksudnya bagaimana? Begini, untukmu bisa bekerja dengan nyaman butuh waktu yang lumayan lama. Baik untuk menyesuaikan diri maupun sekadar menemukan tempat kerja yang cocok bagimu.

Kalau kamu bekerja di kantor, kamu mungkin akan berpindah-pindah kerja sampai beberapa kali. Kalau kamu membangun usaha sendiri atau bekerja lepas, juga butuh waktu untukmu bisa benar-benar hidup dari situ.

Baca Juga: Tak Melulu Baik, Ini 5 Dampak Negatif dari Perilaku Workaholic

3. Biar kamu lebih cepat siap menopang kedua orang tua jika sewaktu-waktu mereka ambruk 

Unsplash.com/emduallo

Makin muda kamu mulai belajar bekerja keras, diharapkan kamu juga akan mapan lebih cepat. Gak harus kaya banget, tetapi paling gak kamu sudah siap kalau sesuatu yang buruk terjadi pada kedua orang tuamu.

Misalnya, mereka sakit keras. Kan, biaya yang dibutuhkan bukan cuma yang bisa ditanggung asuransi kesehatan. Di luar itu ada banyak biaya lainnya. Kalau kamu gak bekerja keras sejak muda sehingga gak kunjung mapan, ini bakal jadi masalah besar.

Terlebih jika kamu punya adik-adik yang masih perlu dibiayai. Kamu saja belum mandiri. Bagaimana kamu akan bisa menopang mereka?

4. Biar kelak kamu lebih mungkin mencapai posisi tertinggi dalam karier 

Unsplash.com/franciscovenancio

Untuk benar-benar bisa menghidupi diri sendiri saja butuh waktu, apalagi untuk mencapai posisi puncak dalam kariermu? Bahkan tanpa kerja keras, waktu sebanyak apa pun yang kamu habiskan gak serta-merta bisa membawamu ke puncak karier.

Kamu harus bisa berkompetisi secara sehat dengan rekan-rekanmu. Kamu harus bisa melampaui target-target. Kamu harus mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi. Kamu harus mau terus belajar. Mungkinkah itu semua dilakukan tanpa semangat kerja keras?

5. Bekerja keras memang melelahkan, tetapi gak punya uang benar-benar mengerikan 

Unsplash.com/moekong

Mungkin ini belum terlalu kamu rasakan jika sedikit banyak masih mendapatkan bantuan dari orang tua. Namun kalau kamu sudah harus sepenuhnya hidup sendiri bahkan menjadi tulang punggung keluarga, hidup tanpa kerja keras adalah mustahil.

Ini memang gak enak buat dibicarakan. Namun kalau kamu berkelit terus dari kemungkinan suatu saat benar-benar harus berdiri di atas kaki sendiri, kamu terancam gak bisa bertahan di tengah kerasnya hidup.

Baca Juga: Kesal Sih, tapi 5 Hal Ini Bisa Menginspirasimu dari Dia Si Workaholic

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya