TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Wajib Dijaga Selagi Mencari Kerja

Cegah kepercayaan diri terus menipis, optimis!

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Masa mencari kerja baik selepas kamu lulus atau kehilangan pekerjaan dapat sangat menguras pikiran. Sedikit banyak pasti ada rasa cemas kalau pekerjaan tak kunjung diperoleh. Makin lama waktu yang telah dihabiskan untuk melamar kerja di berbagai tempat, optimisme bisa berubah menjadi pesimisme.

Fokusmu dalam mencari pekerjaan hendaknya tak membuatmu abai pada keeenam hal berikut. Walau belum ada tanda-tanda kamu bakal diterima di salah satu kantor, ada beberapa hal yang wajib dijaga selagi mencari kerja. Agar kapan pun dirimu mendapat panggilan tes, kamu sudah siap secara skill, mental hingga penampilan.

1. Semangat dan kepercayaan diri

ilustrasi perempuan ceria (pexels.com/Artem Podrez)

Dua hal ini paling cepat tergerus ketika kamu masih menganggur. Semangat dalam mencari kerja yang awalnya menggebu-gebu lama-kelamaan kian menurun. Rasanya seperti tak ada harapan lagi setelah kamu melamar ke berbagai tempat dan tidak juga ada hasil yang positif.

Kepercayaan diri juga runtuh yang ditunjukkan dengan kamu makin menarik diri dari lingkungan pergaulan. Tak peduli berapa IPK-mu saat kuliah atau posisi terakhirmu sebelum kena PHK, rasa percaya diri tetap memudar. Justru pencapaian yang dahulu sempat dibanggakan sekarang lebih terasa sebagai beban.

Meski situasinya memang wajar untukmu kehilangan semangat serta kepercayaan diri, tetaplah berusaha untuk mempertahankannya. Jangan sampai kamu kehilangan seluruhnya karena itu sama dengan menghentikan langkahmu dalam mencari pekerjaan bahkan bisa mendorongmu melakukan bunuh diri. Keputusasaan dan perasaan tidak berharga amat berbahaya.

Selalu ingatkan diri sendiri tentang kompetensi-kompetensimu. Hindari memandang kejayaan masa lalu sebagai beban, melainkan tanda positif dirimu berkesempatan meraihnya kembali atau melanjutkannya dengan pencapaian yang lebih tinggi. Nasibmu boleh belum beruntung sekarang, tetapi cara pandangmu terhadap diri serta masa depan harus tetap positif.

2. Penampilan

ilustrasi memakai jaket (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat pekerjaan belum diperoleh, biasanya orang lebih banyak berada di rumah. Kalaupun kamu keluar paling cuma untuk membeli sesuatu atau main sebentar bersama teman. Tidak ada situasi resmi yang perlu dihadiri sehingga dirimu cenderung mengabaikan penampilan.

Rambut sudah panjang dan tumbuh tak beraturan pun dibiarkan saja. Pakaian bersih atau kotor tidak lagi terlalu dipedulikan karena ada pemikiran buat apa rapi-rapi kayak mau pergi kerja saja. Masalahnya, terlampau cuek pada penampilan bisa menjadi kebiasaanmu setelah beberapa tahun menganggur.

Akibatnya, begitu dirimu dipanggil untuk mengikuti tes kerja, penampilanmu tak menggambarkan calon karyawan yang profesional. Kedatanganmu pertama kali saja sudah tidak memberikan kesan yang baik. Jangan sampai hasil tesmu sebetulnya bagus, tetapi kesempatanmu memperoleh perkerjaan hilang cuma gara-gara penampilan yang kurang diperhatikan. 

3. Setiap uang yang diperoleh

ilustrasi membuka dompet (pexels.com/EVG Kowalievska)

Hal yang wajib dijaga selagi mencari kerja berikutnya adalah uang yang kamu miliki. Walaupun kamu masih mencari pekerjaan tetap, bukan berarti dirimu sama sekali tidak memperoleh uang setiap bulannya. Mungkin kamu masih mendapat sedikit uang dari orangtua, saudara, atau kadang membantu pekerjaan orang. Berapa pun uang yang diperoleh mesti dikelola dengan baik.

Anggap saja semua uang itu sebagai gajimu. Jauhi sikap boros atau menggunakan uang tersebut untuk hal-hal yang tidak penting. Secara mental kamu akan merasa lebih baik jika dalam keadaan belum bekerja secara tetap pun masih punya uang di dompet bahkan tabungan.

Uang itu juga bisa digunakan buat berbagai keperluan seperti mencetak berkas-berkas bakal melamar kerja, membeli setelan untuk wawancara, sampai biaya perjalanan bila dirimu diminta mengikuti tes di luar kota. Suatu saat kamu capek ke sana kemari mencari pekerjaan dan ingin bikin usaha sendiri, uang yang dikumpulkan sedikit demi sedikit itu dapat dijadikan modal. Dengan mampu mengelola uang yang dimiliki, kamu juga jadi gak terlalu sering memintanya pada orangtua.

Baca Juga: 6 Tips Cegah Frustrasi saat Mencari Kerja, Jaga Ekspektasi!

4. Attitude pada pewawancara

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Rasa capek dan bosan dalam mencari kerja juga bisa menurunkan attitude-mu pada siapa pun. Apalagi pada orang-orang yang melakukan perekrutan karyawan. Kamu seperti ada dendam pada mereka karena tak habis pikir tentang kriteria pelamar seperti apa yang bakal diterima.

Dirimu merasa sudah memenuhi semua syarat yang dicantumkan, tetapi selalu tersingkir dari pelamar lain. Beragam pikiran buruk seperti pelamar yang diterima hanyalah yang punya relasi dengan orang dalam pun memengaruhi sikapmu. Kamu dapat terlihat sinis terhadap pewawancara.

Sikap seperti itu tentunya mengurangi ketertarikan mereka padamu. Ada banyak pelamar yang siap merebut posisi yang kamu inginkan sehingga dirimu wajib menjaga attitude. Tidak jarang attitude yang baik membawa keberuntungan besar dalam hidupmu lantaran orang sudah senang duluan ketika berinteraksi denganmu kemudian tumbuh rasa percaya padamu.

5. Soft skill

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Berbeda dengan hard skill yang sekali dipelajari biasanya penguasaannya berlangsung lama, soft skill lebih mudah terpengaruh oleh kondisi psikismu. Contohnya, ketika dirimu masih berkuliah dan aktif di organisasi kampus, kamu sangat percaya diri. Berbicara di depan orang banyak, memimpin mereka, dan membuat beragam keputusan terasa mudah.

Akan tetapi seiring tergerusnya kepercayaan dirimu sebab lama menganggur, semua soft skill di atas menjadi terpengaruh. Kamu merasa malu menjadi pusat perhatian, kehilangan kemampuan dalam mengendalikan dan mengarahkan orang-orang, bahkan bingung dengan hidup sendiri. Jangankan mengambil keputusan terkait hal-hal besar dan banyak orang, memutuskan untuk masa depan pribadi saja kesulitan.

Soft skill harus senantiasa dirawat sekalipun pekerjaan belum didapat. Caranya dengan menjaga semangat serta kepercayaan diri seperti di poin pertama plus tidak terlalu menarik diri dari pergaulan. Hadapkan dirimu pada berbagai persoalan di sekitar sehingga soft skill-mu terus terasah. 

Baca Juga: 5 Cara Bijak Siasati Burnout saat Mencari Kerja, Atur Strategi!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya