TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 sebab Orang Kesal Diejek Gak Bisa Bawa Kendaraan Sendiri

Seharusnya kita berterima kasih padanya

ilustrasi berjalan kaki (pexels.com/Uriel Mont)

Sejak usia belasan tahun, remaja biasanya sudah mulai membicarakan soal bawa kendaraan sendiri. Apalagi setelah usia memadai untuk mendapatkan SIM. Orang yang sampai umur 20 tahun lebih gak bisa bawa motor atau mobil sendiri kerap menjadi bahan olok-olok. 

Jangankan cowok, cewek yang ke mana-mana jalan kaki atau naik kendaraan umum pun sering dinyinyirin. Kalau selama ini kita memandang payah orang yang tidak bisa berkendara sendiri, sekarang jangan lagi. Meski dikemas sebagai candaan, orang bisa tersinggung karena lima sebab berikut ini:

1. Hidupnya baik-baik saja tanpa perlu membawa kendaraan sendiri

ilustrasi kendaraan umum (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bukan kita yang menjalani kehidupannya, melainkan dia sendiri. Kalau ia merasa baik-baik saja tanpa dapat berkendara, kenapa kita yang repot? Dia masih mampu beraktivitas normal dari kuliah, bekerja, sampai main.

Justru komentar kita atas ketidakmampuannya membawa kendaraan yang membuatnya tidak baik-baik saja. Ejekan kita merusak kedamaiannya. Kita memunculkan masalah dalam kehidupannya.

2. Dia juga tidak pernah minta kita buat mengantar jemput

ilustrasi naik taksi (pexels.com/cottonbro studio)

Jika kita selalu direpotkan oleh seseorang karena dia terus minta diantar jemput, kita boleh menasihatinya agar belajar mengemudikan mobil atau motor. Akan tetapi sejauh kemandiriannya sangat terjaga, biarkan saja setiap orang nyaman dengan pilihan masing-masing.

Lagi pula bila semua orang membawa kendaraan sendiri, perusahaan-perusahaan transportasi bakal bangkrut. Banyak orang akan kehilangan pekerjaan. Adanya orang-orang yang tak dapat membawa kendaraan sendiri penting agar roda ekonomi berjalan buat berbagai pihak. Jangan malah mereka dicela.

Baca Juga: 5 Pesan Buat Kamu yang Sering Diejek 'Salah' Masuk Jurusan

3. Gak semua orang punya kendaraan pribadi

ilustrasi berjalan kaki (pexels.com/Ono Kosuki)

Buat kita yang sejak remaja saja sudah dibelikan kendaraan oleh orangtua, perkara mengemudi tentu mudah. Kita bisa membawanya setiap hari sekalian meningkatkan kemampuan berkendara. Namun ingat, tidak semua orang punya kendaraan sendiri.

Motor atau mobil hanya dibawa oleh orangtua buat bekerja. Mereka pergi ke sekolah atau kampus dengan kendaraan umum, bersepeda, atau jalan kaki. Ketika akhirnya mereka bekerja dan punya uang sendiri, membeli kendaraan juga belum tentu perkara mudah. Kalaupun mampu membeli, mereka sudah terbiasa menggunakan kendaraan umum sehingga motor atau mobil pribadi gak lagi penting.

4. Dia justru membantu menjaga lingkungan dan mengurangi kemacetan

ilustrasi naik kereta (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebanyak apa pun jalan baru yang dibangun, kemacetan akan tetap terjadi bila satu orang membawa satu kendaraan. Dalam waktu singkat, seluruh jalan bakal penuh sesak. Solusinya bukan cuma pemerintah harus menyediakan alat transportasi massal yang bagus, aman, dan terjangkau.

Namun juga masyarakat wajib punya kesadaran untuk memanfaatkan kendaraan umum yang ada. Dengan begitu, kemacetan bisa teratasi. Polusi udara dan penggunaan bahan bakar secara berlebihan pun dapat dikurangi.

Baca Juga: 5 Alasan Tak Perlu Minder Saat Diejek, Kamu Bisa Jadi Lebih Baik

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya