TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Orang Meremehkan Kesibukanmu apalagi Freelancer

Orang yang meremehkan kesibukanmu gak tahu tentang kamu

ilustrasi percakapan (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Tingginya aktivitasmu setiap hari sudah bikin kamu capek. Namun bukannya kasih support, malah ada segelintir orang meremehkan kesibukanmu. Misalnya, dengan dia berkata bahwa kesibukanmu gak seberapa atau tersenyum sinis ketika kamu menceritakannya.

Perlukah kamu meradang mendengar dan melihat reaksi orang atas kesibukanmu yang seperti itu? Meski rasa kesal tak terhindarkan, segeralah menenangkan diri. Tidak ada gunanya kamu membiarkan emosimu terpancing.

Dengan kesibukan yang tinggi, buruknya suasana hati dan kusutnya pikiran bakal menghambatmu dalam menjalani hari. Dirimu dapat belajar untuk tidak terlalu terpengaruh sambil melihat sebab-sebab ia mengecilkan kesibukanmu. Boleh jadi ini terkait sifatnya yang negatif atau kamu sendiri juga punya andil.

1. Kesibukannya jauh lebih tinggi

ilustrasi percakapan (pexels.com/Felicity Tai)

Kamu perlu waspada jika berhadapan dengan orang yang kesibukannya lebih tinggi daripada dirimu. Jangan sekali-kali sesumbar tentang padatnya kegiatanmu. Nanti belum selesai ceritamu, ia telah memotong dan menyebut kesibukanmu gak ada apa-apanya dari kesibukannya.

Walaupun ia tidak berbual, kamu tentu merasa gak nyaman. Rasanya bukan cuma kesibukanmu yang dipandang remeh, melainkan pekerjaan serta dirimu secara keseluruhan. Padahal, perkataannya memang benar.

Kamu berpendapat libur sekali dalam sepekan telah masuk kategori amat sibuk. Namun, dia malah gak pernah libur dan selalu ada yang harus diurusnya terkait pekerjaan. Dirimu hampir setiap hari bekerja di tempat yang sama, sedangkan ia berkali-kali melakukan perjalanan ke luar kota setiap pekan.

2. Kesibukanmu tak menghasilkan cukup uang dan manfaat

ilustrasi percakapan (pexels.com/Artem Podrez)

Tentu ukuran uang serta manfaat dari kesibukanmu bersifat subjektif. Untukmu sendiri, jumlah pendapatan sudah cukup dan sesuai dengan apa yang kamu kerjakan. Kamu juga yakin bahwa pekerjaanmu bermanfaat besar buat banyak orang.

Akan tetapi, penilaian orang lain bisa berbeda. Ia tak melihat peningkatan kesejahteraan yang nyata walaupun kamu selalu terlihat sibuk. Di matanya, kesibukan itu menjadi kurang berarti.

Pikirnya, dia yang tidak sesibuk dirimu saja bisa mendapatkan lebih banyak uang dalam waktu singkat. Kemudian terkait manfaatnya, ia menilai aktivitasmu tak terlalu penting buat kehidupan. Dia percaya tanpa kamu melakukan kesibukan itu pun, kehidupan ini masih berjalan baik-baik saja.

Baca Juga: 5 Alasan Gak Boleh Meremehkan Pilihan Hidup yang Diambil oleh Temanmu

3. Kamu sepenuhnya bekerja dari rumah

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/olia danilevich)

Salah satu alasan kuat orang meremehkan kesibukanmu adalah mereka membayangkan alangkah menyenangkannya dapat bekerja dari rumah. Kamu jadi gak perlu terburu-buru berangkat kerja, hemat biaya transportasi, dan di rumah dapat sambil mengerjakan hal-hal di luar urusan mencari uang. Mereka gak tahu bahwa bekerja sepenuhnya dari rumah atau menjadi freelancer sering sekali diremehkan.

Ada saja orang yang meragukan penghasilanmu dan profesionalitasmu dalam bekerja. Bahkan beberapa orang menghubungkan pilihan hidupmu ini dengan sifat pemalas akut sehingga kamu gak mau pergi ke kantor setiap hari. Sesibuk apa pun kamu menjalani hari, orang tidak menganggapmu sedang bekerja melainkan santai-santai.

Padahal, dirimu bangun lebih pagi dari mereka dan mengakhiri pekerjaan lebih malam. Kamu bahkan tak kenal hari libur atau cuti. Semua dilakukan mengalir setiap hari untuk memastikan penghasilanmu juga lancar.

4. Katamu sibuk, tapi masih melakukan hal-hal yang gak produktif

ilustrasi main game (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kali ini kesalahan datang dari dirimu. Ceritamu tentang berbagai kesibukan tidak cocok dengan apa yang kamu kerjakan dalam banyak waktu. Dirimu sering bilang sibuk mengerjakan tugas ini itu.

Namun, di saat yang sama kamu juga masih online terus di media sosial padahal dirimu bukan admin medsos. Setiap hari dirimu mengunggah beberapa status, seru berbalas komentar, dan sebagainya. Belum lagi kamu main game di waktu umumnya orang bekerja.

Ketidaksesuaian antara klaim kesibukan dengan apa yang tampak kamu kerjakan tentu memancing tanda tanya. Beberapa orang bahkan seketika gak percaya bahwa dirimu benar-benar sibuk. Mereka pikir, kamu cuma ingin dianggap sibuk.

Baca Juga: Jangan Suka Meremehkan, Ini 5 Akibat yang Akan Kamu Terima

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya