TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Persepsi Orang Jika Kamu Suka Memerintah, Citramu Jadi Buruk! 

Lebih baik lakukan sendiri selagi mampu 

Unsplash.com/matfelipe

Buat kamu yang sering banget memerintah, kamu mungkin sampai gak sadar sudah menyuruh orang lain melakukan ini itu untukmu. Saat ada yang protes, kamu menyangkal. Kamu bilang gak menyuruh, cuma minta tolong. Padahal, selain belum tentu tadi kamu sempat bilang ‘minta tolong’, kamu juga akan kesal bila orang lain tak menurutimu.

Kamu gak siap dengan risiko penolakan sehingga cenderung memaksa. Merasa gak ada yang salah dengan sifatmu ini? Kamu harus tahu nih, persepsi negatif orang lain tentangmu biar kamu ada keinginan untuk berubah. Perhatikan baik-baik ya!

1. Kamu punya banyak mau tetapi minim kemampuan

Unsplash.com/nardly

Kalau kamu punya kemampuan yang sepadan untuk menebus keinginan-keinginanmu, kamu gak memerlukan tangan orang lain untuk melakukannya. Sesimpel itu. Sayangnya, buat kamu yang terbiasa memerintah orang lain, sering kali yang dirasakan justru perasaan bangga.

Seolah-olah kamu punya kemampuan mumpuni untuk mengatur orang-orang agar berbagai tujuan tercapai. Padahal makin sering kamu memerintah, orang lain akan makin yakin kamu sebenarnya gak bisa apa-apa. Setelah mengetahui persepsi ini, semoga kamu bisa lebih merasa malu saban hendak sembarangan memerintah orang.

Baca Juga: Meski Nyebelin, Ini 5 Keuntungan Punya Atasan Kerja dengan Sifat Bossy

2. Kamu menempatkan diri lebih tinggi daripada orang lain 

Unsplash.com/billow926

Dalam hubungan yang setara, gak ada perintah. Perintah diberikan dari orang yang memiliki jabatan lebih tinggi atau kekuasaan lebih besar pada orang di bawahnya. Maka akan janggal sekali jika kamu asal memerintah orang yang bukan bawahanmu. Seperti teman atau pasangan.

Bukan cuma janggal, ini juga bisa menimbulkan konflik. Pada dasarnya, gak ada orang yang suka diperintah. Terlebih oleh orang yang bukan bos, orang tua, atau orang berpengaruh lainnya. Dengan sinis, mereka akan membatin, ‘Memangnya kamu siapa? Bisa seenaknya menyuruh orang lain.’ Beberapa bahkan mungkin langsung mengatakannya. Gak usah marah, memang kamu perlu berubah kok.

3. Kamu gak bisa menghargai kesibukan orang 

Unsplash.com/luka_malic_

Kebiasaanmu memerintah lama-kelamaan membuatmu gak peka. Orang lain sedang sibuk dengan pekerjaannya, tetap saja kamu menyuruhnya melakukan berbagai hal. Wajar kalau dia kesal. Kamu seperti gak paham waktu dan kondisi. Bahkan perintahmu boleh jadi sama sekali gak penting.

Bisa kamu lakukan sendiri atau malah gak dilakukan pun gak menimbulkan akibat apa-apa. Namun desakanmu membuatnya seolah-olah lebih penting daripada pekerjaan orang lain. Padahal bekerja memberinya penghasilan, sedangkan melaksanakan perintahmu cuma bikin capek badan dan perasaan.

4. Kamu tumbuh di keluarga yang suka main perintah atau justru terlalu melayanimu 

Unsplash.com/eysteve

Gak bisa gak, orang-orang di sekitarmu akan membayangkan seperti apa kamu dibesarkan dalam keluarga. Mungkin kamu tak ubahnya peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Orangtua dan orang dewasa lainnya di keluargamu juga suka memerintah sehingga kamu menganggapnya wajar lalu menirunya.

Atau justru, sejak kecil kamu diperlakukan bak raja atau ratu. Orangtua dan saudara-saudaramu terlalu melayani semua keperluanmu. Kamu tinggal memerintah mereka. Tanpa disadari, sampai dewasa kamu menganggap siapa pun siap menjadi pelayanmu.

Baca Juga: 5 Tips Biar Kamu Kelihatan Menonjol tanpa Harus Caper sama Atasan

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya