TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Situasi yang Bikin Susah Kontrol Ucapan, Bisa Malu!

Semoga gak sampai menyakiti perasaan orang

ilustrasi berbicara (pexels.com/Kindel Media)

Susah kontrol ucapan bukan cuma soal banyaknya kalimat yang terlontar dalam satu kesempatan bicara. Namun juga terkait apa saja yang kamu katakan dan caramu menyampaikannya.

Kurangnya kontrol dalam berucap tentunya bisa berakibat panjang. Selain menyinggung orang, kamu pun dapat menyesali perkataan sendiri yang tak sesuai dengan maksudmu yang sesungguhnya. Lebih berhati-hatilah saat menghadapi situasi di bawah ini biar kamu gak lepas kendali ketika berbicara.

1. Grogi

ilustrasi grogi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Seseorang merasa grogi gak hanya saat menjadi pusat perhatian di suatu forum yang dihadiri banyak audiens. Pribadi yang lebih pemalu juga sering grogi ketika harus bertemu orang baru, lawan jenis, atau bukan orang baru tapi kali ini mereka bicara berdua saja.

Bila ciri di atas menggambarkan dirimu, kamu perlu lebih menyiapkan diri menjelang berbagai acara pertemuan. Misalnya, dengan berulang kali berkata pada diri sendiri bahwa mereka tidak berbahaya sehingga kamu tak perlu cemas.

2. Dikuasai emosi

ilustrasi obrolan (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Jenis emosi yang bikin kamu kesulitan mengendalikan ucapan gak cuma kemarahan, lho. Ketika rasa marah yang luar biasa dapat membuatmu berkata kasar atau dengan nada tinggi, rasa senang juga menyulitkanmu mengontrol perkataan.

Kamu akan cenderung lebih banyak berbicara ketika merasa senang dibandingkan saat diliputi kesedihan. Masalahnya, ucapan-ucapanmu yang tengah merayakan sesuatu bisa saja bikin orang lain merasa diremehkan. 

Contoh, kamu senang sekali mendapatkan promosi di kantor. Kamu kemudian berkata, "Aku sudah bekerja keras untuk ini. Jika aku selalu setengah hati dalam melaksanakan tugas, aku pasti tidak akan dipromosikan." Padahal, banyak temanmu belum pernah mendapatkan promosi. Apakah ini artinya mereka tidak bekerja keras?

Baca Juga: 5 Red Flag saat Curhat ke Orang yang Salah, Kontrol Dirimu!

3. Merasa kamu tahu lebih banyak daripada orang lain

ilustrasi obrolan (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Bila kamu tidak tahu apa-apa atau pengetahuanmu cuma sedikit, bicaramu biasanya gak banyak. Kamu akan memilih menjadi pendengar agar dapat menyerap lebih banyak informasi. Jangankan ikut bicara, kerap kali kamu malah cuma tampak bingung dan gak mengerti arah pembicaraan.

Beda dengan ketika kamu tahu banyak soal sesuatu. Di antara semua orang yang ada, kamulah yang paling paham tentang hal itu. Ketika ucapan teman-temanmu gak benar, kamu pasti terdorong untuk menumpahkan seluruh pengetahuanmu.

Satu yang perlu kamu waspadai, kurangnya kendali diri seperti ini bisa bikin hal-hal yang semestinya gak perlu disampaikan malah ikut keluar. Namun terkadang, kesulitan mengontrol ucapan bukan hanya disebabkan banyaknya pengetahuanmu. Sekadar merasa tahu pun dapat membuatmu terlalu banyak bicara sekalipun informasi yang kamu sebarkan gak akurat.

4. Berpikir bahwa ucapan kasar bikin kamu lebih disegani

ilustrasi obrolan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rendahnya pengendalian dirimu dalam melontarkan kata-kata yang tidak pantas akan berbuah pahit buat kamu sendiri. Faktanya, tak ada orang yang suka mendengarkan kata-kata kasar kecuali orang yang punya kebiasaan serupa.

Jadi, kamu pasti akan berada di lingkaran pertemanan yang berisi sesama penggemar ucapan kasar. Di luar lingkungan itu, tidak ada orang yang menghormatimu atau sekadar menerima kamu di tengah-tengah mereka. Alih-alih disegani, kamu justru dijauhi dan dipandang kurang terdidik.

5. Mengira orang yang vokal terlihat keren dan akan lebih dipercaya

ilustrasi obrolan (pexels.com/August de Richelieu)

Vokal menyuarakan kebenaran pastinya hal yang baik dan perlu didukung. Akan tetapi, bila kamu cuma vokal buat mencari perhatian dengan topik yang gak bermutu, orang-orang pasti malas mendengarkannya. 

Begitu juga jika kamu vokal dengan terus-menerus mengkritik apa pun, tetapi tidak bisa memperlihatkan hasil kerja yang lebih baik. Bukannya dirimu dipandang keren dan perkataanmu dipercaya, paling-paling kamu dicuekin.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kecemasan di Tempat Kerja Baru, Kontrol Ekspektasi!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya