TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Jiwa Pendidik yang Bikin Kamu Punya Passion Mengajar

Paling gak bisa ilmu disimpan buat sendiri

ilustrasi mengajar (pexels.com/Max Fischer)

Adanya jiwa pendidik dalam dirimu akan membuat kegiatan mengajar selalu menarik minatmu. Sulit buat kamu membayangkan untuk bekerja di bidang selain pendidikan. 

Bahkan meski secara penghasilan ada tawaran pekerjaan yang lebih menggiurkan, kamu tetap memilih menjadi seorang pengajar. Terlepas dari penilaian orang bahwa kamu menyia-nyiakan kesempatan yang lebih baik, inilah tanda kamu memang berjiwa pendidik.

1. Senantiasa ingin membagikan ilmu yang dimiliki

ilustrasi mengajar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pelit ilmu jelas bukan sifatmu. Bersama teman-teman saja, kamu selalu senang bila dapat membantu mereka memahami materi kuliah yang sulit. Apalagi pada murid-murid yang baru pertama kali mempelajari suatu materi.

Buat kamu, ilmu yang disimpan cuma buat diri sendiri itu tak berguna. Bahkan dapat merugikan diri seperti teko yang penuh tidak mungkin bisa diisi lagi. Teko itu perlu dikosongkan secara berkala supaya dapat diisi kembali hingga penuh.

2. Sabar sekaligus tetap bisa tegas dalam menghadapi murid

ilustrasi mengajar (pexels.com/Yan Krukov)

Murid memiliki perbedaan individual terkait kemampuan dalam belajar maupun sifat-sifat mereka. Beberapa mungkin lambat dalam memahami materi, beberapa lagi perilakunya kurang baik. Untuk kuat menghadapi hal ini setiap hari, kamu tentu harus mampu bersabar. 

Kalau tidak, kamu akan sering memarahi murid-muridmu bahkan berlebihan dalam menghukum mereka. Meski begitu, kesabaranmu perlu diimbangi dengan ketegasan. Dengan demikian, kamu dapat mendorong siswa supaya perilakunya yang buruk berubah menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Strawberry Generation, Pendidik Wajib Tahu!

3. Bahagia jika murid berhasil dalam pendidikan maupun kehidupannya kelak

ilustrasi mengajar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu tidak bisa disebut memiliki jiwa pendidik apabila merasa benci pada setiap keberhasilan orang lain. Ini membuat prestasi mereka selalu tampak sebagai ancaman buat kamu. 

Akibatnya, bila terpaksa mengajar, kamu malah merasa tidak nyaman dengan murid yang pintar dan kritis. Daripada kamu menjegal murid sendiri, lebih baik jangan menjadi pendidik jika begini.

4. Punya semangat untuk terus belajar

ilustrasi mengajar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bagaimanapun, seorang pendidik harus mengikuti perkembangan zaman. Teori-teori barangkali tak banyak berubah, tetapi penerapannya di berbagai bidang kehidupan perlu terus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi zaman.

Oleh sebab itu, kamu pasti memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar berbagai hal. Kamu tertarik pada hal-hal baru serta aktif untuk belajar dari bermacam-macam sumber.

Baca Juga: 5 Peran Penting Sosok Mentor di Dunia Kerja, Bisa Menunjang Karier? 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya