TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tanda Kamu Gak Cocok Menjadi Freelancer, Jangan Nekat!

#IDNTimesLife Jangan sampai menyesali keputusanmu

Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/sawa4244)

Keputusan menjadi freelancer sebaiknya memang gak diambil dengan tergesa-gesa. Jangan sampai kamu cuma membayangkan berbagai sisi enaknya, lupa akan konsekuensinya, atau sekadar ikut-ikutan orang.

Meski makin banyak milenial yang memilih menjadi pekerja lepas, apa yang cocok untuk mereka belum tentu cocok untukmu. Ini nih, enam tanda kamu gak sesuai dengan jenis pekerjaan yang satu ini.

1. Belum bisa mendisiplinkan diri

Ilustrasi pria muda (unsplash.com/frankiefoto)

Masalahnya, gak sedikit yang bersemangat sekali menjadi pekerja lepas diawali dengan bayangan akan betapa santainya hidup mereka. Gak perlu setiap hari tergesa-gesa pergi ke kantor dan pulang tepat atau bahkan melebihi waktu yang seharusnya.

Padahal, menjadi seorang pekerja lepas sering kali justru harus siap bekerja kapan pun dan di mana pun. Bahkan di hari libur. Di sinilah pentingnya kamu bisa mendisiplinkan diri. Kalau gak, tugas-tugasmu bakal berantakan atau kamu malah susah mendapatkan proyek.

2. Cemas banget dengan penghasilan yang gak menentu dan gak bisa mengelolanya

Ilustrasi perempuan dan troli belanja (unsplash.com/palimirmoadi)

Sekalipun kamu tertarik sekali menjadi freelancer, gak baik kalau kamu terus merasa cemas. Itu akan sangat menurunkan kualitas hidupmu. Jika seiring waktu kamu gak juga bisa menyesuaikan diri dengan penghasilan yang gak menentu, ada baiknya kamu berpikir ulang.

Sampai kapan kamu bisa bertahan di bawah tekanan kecemasan seperti ini? Jika kamu gak bisa mengelola pendapatanmu yang gak menentu, kamu juga akan rentan sekali terjerat masalah keuangan. Tidak kah sebaiknya kamu mencari pekerjaan tetap?

Baca Juga: Sulit Eksis Jadi Freelancer, kalau 7 Hal Ini Masih Mewarnai Hidupmu

3. Gak luwes mengambil pekerjaan

Ilustrasi pria bekerja di rumah (unsplash.com/marvelous)

Jika kamu terlalu pemilih soal pekerjaan, takutnya keuanganmu akan makin gak stabil. Sedikit sekali pekerjaan yang akhirnya kamu ambil. Tentu ini akan berakibat pada kecilnya penghasilanmu.

Sudah penghasilannya gak banyak, waktu cairnya juga gak menentu. Nanti kamu kewalahan dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Jadi, belajarlah untuk lebih fleksibel. Pekerjaan-pekerjaan kecil masih lebih baik ketimbang gak ada pekerjaan sama sekali.

4. Memusingkan komentar orang terkait pekerjaanmu

Ilustrasi perempuan galau (unsplash.com/srosinger3997)

Terkait apa pun, komentar orang gak pernah ada habisnya. Bagi sebagian besar kaum milenial, status freelancer mungkin sudah terasa sangat akrab. Akan tetapi, tetap saja ada yang masih kurang memahaminya sehingga meragukannya bisa untuk pegangan hidup.

Lebih-lebih generasi di atasnya. Maka jangan kaget jika kamu dipandang miring karena pekerjaanmu sebagai freelancer. Seperti selalu dianggap gak bekerja alias pengangguran dan masa depanmu gak cerah.

5. Minder dengan statusmu sebagai pekerja lepas

Ilustrasi pria mengintip (unsplash.com/skucinic9)

Nah, kalau kamu terus memusingkan komentar miring orang terkait statusmu sebagai pekerja lepas, kamu bisa menjadi minder. Padahal, rasa bangga akan pekerjaan itu penting biar kamu semangat menjalaninya dan bisa berprestasi.

Kalau sudah rendah diri, kamu gak akan bisa fokus pada tugas-tugasmu. Hasil kerjamu pun pasti terpengaruh. Pilihanmu cuma dua, belajar lebih percaya diri dan bangga dengan pilihan hidupmu atau lebih baik meninggalkannya saja. Daripada hasilnya setengah-setengah dan kamu sendiri gak bahagia.

Baca Juga: 6 Tips Jitu Kelola Keuangan bagi Freelancer

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya