TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanggung Jawab setelah Kamu Terima Proyek Kerjaan

Freelancer wajib paham, nih. Jangan kerja asal-asalan, ya!

ilustrasi bekerja dengan bahagia (pexels.com/olly)

Mencari proyek telah menjadi hal biasa jika kamu ingin mendapatkan penghasilan, terutama bagi kamu yang freelancer. Akan tetapi, sudahkah kamu bertanggung jawab atas proyek-proyek yang selama ini kamu terima?

Hati-hati, lho, sebab sikap yang kurang bertanggung jawab akan menjadi catatan merah dan dapat tersebar ke mana-mana. Lama-kelamaan, kamu bisa sepi pekerjaan karena tak ada yang percaya padamu.

Agar kamu tak salah dalam menangani proyek-proyek yang diterima, lima hal ini harus selalu kamu perhatikan dan lakukan. Satu saja terabaikan, reputasimu dapat hancur, nih.

1. Hanya menerima proyek yang sesuai dengan kompetensimu

ilustrasi bekerja (pexels.com/shkrabaanthony)

Mengaku kurang berkompeten di suatu bidang barangkali membuatmu malu. Namun apakah kamu masih dapat menegakkan kepala jika janjimu mengerjakan suatu proyek dengan baik justru berakhir berantakan, sebab kamu gak punya kompetensi yang diperlukan?

Oleh karena itu, jangan berusaha mengelabui orang dengan bilang kamu bisa dan terbiasa mengerjakan proyek ini itu. Jika kamu tidak punya pengalaman dan kemampuan di bidang itu, katakan saja dan rekomendasikan orang yang lebih tepat.

2. Berikan yang terbaik dari dirimu

ilustrasi bekerja (pexels.com/arina-krasnikova)

Nah, jika kamu telah mendapatkan proyek yang sesuai dengan kompetensimu, pastikan kamu mengerjakannya dengan bersungguh-sungguh. Berikan yang terbaik darimu, jangan setengah-setengah.

Sebab, hasil kerjamu yang memuaskan bakal membuat orang tertarik kembali menghubungimu untuk proyek-proyek berikutnya. Sebaliknya, cara dan hasil kerjamu yang ngawur akan membuatnya kapok bahkan mungkin menuntut ganti rugi.

Baca Juga: 6 Tips Menjadi Freelancer Profesional, Klien Jadi Puas dengan Kerjamu!

3. Berkomunikasi dengan pemberi proyek agar jelas apa keinginannya

ilustrasi berkonsultasi (pexels.com/cottonbro)

Aktiflah dalam berkomunikasi dengan klienmu. Jangan cuma menunggunya bicara dan enggan menanyakan hal-hal yang sebetulnya masih kurang jelas untukmu. Pastikan kamu sungguh-sungguh memahami keinginannya.

Bila perlu, minta dia memberikan contoh-contohnya, misalnya, jika kamu seorang arsitek atau desainer, tanyakan tentang gaya rumah impiannya. Cari tahu sampai detail seperti ketinggian atap, lebar jendela, dan luas teras yang diinginkannya.

4. Patuhi rencana anggaran dan waktu pengerjaan

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/ivan-samkov)

Apabila suatu proyek menggunakan rencana anggaran, pastikan besaran dan perincian penggunaannya telah disepakati bersama sebelum proyek mulai dikerjakan. Jangan sampai di tengah-tengah anggarannya malah membengkak.

Proyek pembangunan rumah, misalnya. Anggaran awalnya saja sudah tak sedikit. Kalau masih ditambah salah perhitungan di awal dan berakibat munculnya biaya ekstra, klienmu mungkin bakal keberatan.

Dia, kan, juga telah mengeluarkan banyak uang untuk membeli tanah. Jangan-jangan dia sudah tidak ada uang lagi. Perkara waktu pengerjaannya pun usahakan gak molor. Jika sampai molor, jangan minta biaya lagi sebagai bentuk pertanggungjawabanmu.

Baca Juga: Untuk Kamu Freelancer, Ini 5 Cara Atur Waktu dan Keuangan 

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya