TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Bikin Kamu Gak Pernah Jadi Orang Kaya, Hindari Deh!

Mungkin sudah kaya secara materi, belum secara kejiwaan

Pexels.com/@kunitsky

Pernah gak sih merasa, kok hidup gini amat ya? "Sudah kerja terus gak kaya-kaya atau jangan sampai saya kerja terus hingga sekarang juga gak dapat benefit apa pun." Nah, jika kamu sudah sering berpikir hal-hal yang demikian, bersyukurlah karena kamu sudah berada di fase sadar akan kemakmuran lho! Maksudnya?

Karena untuk berubah, misalnya untuk menjadi seseorang yang lebih baik, kamu dituntut terlebih dahulu untuk memiliki yang namanya sebuah kesadaran atau istilahnya awareness before changes. Dan sangat mustahil seseorang tersebut dapat berubah tanpa sadar akan sesuatu yang salah dalam hidupnya.

Jadi, bagi kamu yang masih terjebak di kondisi isi dompet yang selalu menguap entah ke mana, baru dapat bonus eh besoknya sudah habis, mau menabung gak bisa-bisa, apalagi investasi. Berarti selama ini tanpa disadari, kamu memiliki kebiasaan yang gak sehat atau bisa dibilang toxic.

Mungkin, hal-hal itulah yang menjadi penyebab kenapa kamu sulit kaya, kerja lembur bagai kuda tapi impian punya mobil apalagi rumah sendiri gak tercapai-capai. Nah karena itu, coba kita cek satu-satu hal-hal dan kebiasaan seperti apa sih yang selalu buat kita gak merdeka 100% secara finansial?

1. Nongkrong gak jelas tiap hari

Pexels.com/@pressmaster

Bukan berarti hangout sama teman, meeting sama rekan kerja, apalagi silaturahmi dengan keluarga itu gak penting ya. Karena gak menutup kemungkinan dan memang banyak banget manfaat nongkrong baik bareng sahabat hingga keluarga dalam sisi sosial.

Yang gak berfaedah itu, kalau nongkrong hanya demi eksistensi semata. Sudah begitu, gak jelas tujuan nongkrongnya, yang ada malah bahas topik yang gak ada manfaat sama sekali dan tempat tongkrongannya gak kompromi banget lagi sama isi dompet.

Padahal, kalau memang jiwamu meronta-ronta ingin nongkrong bareng teman karena butuh refreshing dari dunia pekerjaan yang bikin otak stres tiap hari, tak perlu memaksa diri bergaya hidup hedon apalagi kalau memang tak mampu.

Masih banyak cara kok nongkrong dengan budget hemat tapi juga bikin happy. Dan pasti masih banyak kok teman yang terima kamu apa adanya, mau nongkrong di mana dan dengan situasi isi dompet seperti apa. Teman itu, kan orang yang menerima kamu apa adanya, bukan?

Apalagi, di zaman revolusi industri 4.0 ini bisa diartikan “lu kudet lu kebuang bro”. Jadi gunakan waktu sebaik mungkin. Jadikan waktu nongkrong bukan sekadar nongkrong tapi bisa memicu kreativitas tiada batas dan bisa menambah pengetahuan-pengetahuan baru yang bikin diri makin berkualitas!

Baca Juga: 6 Mindset Halau Perasaan Insecure Saat Melihat Kelebihan Orang Lain

2. Selalu kejar barang bergengsi 

Pexels.com/@alexandra-maria-58259

Intinya gak usah mengedepankan gengsi, mengorbankan segalanya hanya untuk hasrat semata. Tubuhmu juga letih dan butuh hal-hal yang lebih positif, bukan hanya barang mahal yang hanya buat kebahagiaan semu semata.

Apalagi sampai berutang, bisa bahaya, nih. Karena untuk apa meminjam harta orang lain? Kalau memang teman-teman beli karena fungsinya, it’s okay. Tapi jangan pernah sekali-kali menggunakan hasrat dan emosional dalam membeli suatu barang, seperti halnya karena gengsi lalu memaksakan diri untuk memiliki barang itu apa pun konsekuensinya, gak akan ada faedahnya sama sekali.

Sebisa mungkin barang yang dibeli dapat memberi value dan benefit bagi diri kita sendiri, bukan hanya bagus di mata saja.

3. Sibuk sih, tapi apakah produktif?

Pexels.com/@snapwire

Selain nongkrong gak jelas, selalu gengsian kalau beli barang, penyebab susah kaya yang sebenarnya susah banget untuk dideteksi adalah kamu mungkin adalah orang yang sibuk tapi waktu yang kamu gunakan gak produktif dan malah gak mendatangkan benefit buat kamu sendiri.

Karena stigma yang sering kita dapat ialah bahwa kesibukan adalah sebuah penghargaan yang paling berharga, tapi emang iya? Padahal sibuk belum tentu membuktikan bahwa kamu seseorang yang produktif.

Kalau mau tahu faktanya, ada lho orang yang tidak bekerja keras seperti kita, tapi lebih produktif. Ada yang jam kerjanya rendah, tapi dibayar lebih tinggi dari yang lain. Jadi yang membuktikan kita adalah orang produktif atau bukan, itu dilihat dari kualitas diri kita sendiri khususnya dalam me-manage waktu.

Produktivitas itu dihitung ketika kamu menyelesaikan banyak pekerjaan per satuan waktu yang sama. Semakin banyak pekerjaan yang terselesaikan per jam misalnya, semakin produktif dan bernilai dirimu. Bukan menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan satu pekerjaan. Tapi kalau kamu sedang mengerjakan sebuah proyek, tentu berbeda ya hitungannya.

“If you don’t have time to do it right, when will you have time to do it over?” – John Wooden

4. Gak catat pengeluaran, padahal boros minta ampun

Pexels.com/@pixabay

Orang Indonesia masih minim banget kesadarannya tentang beginian, yakni mencatat pengeluaran. Kelihatannya ribet, tapi ini bisa menyelamatkan larinya uang kamu ke hal-hal yang gak perlu. Padahal, dengan mencatat pengeluaran membuat kamu tahu akar permasalahan keuangan kamu yang sebenarnya.

Kamu juga jadi mengerti kebiasaan buruk yang pada awalnya dianggap lazim dalam mengelola keuangan, dapat kamu ubah sedini mungkin sebelum terlambat menjadi kebiasaan toxic yang susah diubah. Ini juga membuat kamu lebih realistis dalam menarget tujuan dan resolusi kamu, serta eksekusinya.

Ingat! Jangan biarkan kamu bekerja untuk uang, tapi paksa uang bekerja untuk kamu. Karena jangan sampai, setiap uang habis entah ke mana, kamu terpaksa lagi kerja lembur cari uang lembur, kerja lembur cari uang bonus, kerja lembur cari muka ke bos siapa tahu dapat gaji tambahan.

Untuk periode pencatatan, tergantung karakter kamu ya. Jika kamu orang yang rajin, kamu bisa buat pencatatan keuangan harian dan itu sangat direkomendasikan. Tapi bisa juga dalam periode mingguan atau bulanan jika kamu termasuk orang yang cukup sibuk, asalkan kamu juga punya daya ingat kuat, ketelitian, dan yang paling penting adalah kedisiplinan.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menghambatmu Meraih Kesuksesan

Writer

Muhammad Afif Ryan

Penulis (abal-abal), fotografer (ecek-ecek), dan (sok) perfeksionis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya