TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Harus Keluar dari Lingkungan Crab Mentality, Serba Toksik!

Perilaku saling menjatuhkan nyatanya sudah menjadi budaya

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Tima Miroshnichenk

Pernahkah kamu terjebak dalam lingkungan yang dipenuhi dengan kebencian dan persaingan tidak sehat? Ketika salah satu orang tidak berhasil, maka teman-teman lainnya juga tidak boleh ada yang berhasil. Lingkungan dengan tipikal budaya seperti ini biasa disebut dengan crab mentality.

Berada dalam lingkungan yang demikian, mau tidak mau kamu harus segera mengeluarkan diri. Lantas, apa sajakah yang menjadi alasan logis mengapa kamu harus segera keluar dari lingkungan dengan budaya crab mentality tersebut? Sebagai bahan pertimbangan, yuk, simak inspirasinya berikut ini!

1. Kamu terjebak dalam persaingan tidak sehat 

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Thirdman)

Siapa, sih, yang tidak kenal dengan persaingan tidak sehat? Perilaku menghasut, saling mengkambinghitamkan, serta curang seolah menjadi budaya yang mendarah daging. Apapun akan ditempuh asal dirinya bisa meraih jabatan atau kekuasaan yang diinginkan, meski nyatanya yang dilakukan termasuk bertentangan dengan aturan.

Salah satu alasan logis mengapa kamu harus berani keluar dari lingkungan crab mentality yaitu karena adanya persaingan tidak sehat tersebut. Budaya seperti itu bisa membuat performa kerjamu jadi tidak maksimal karena banyak yang berusaha menjatuhkan.

Baca Juga: Jarang Disadari, 5 Hal Ini Menandakan Kamu Mempunyai 'Crab Mentality'

2. Bakat dan potensimu tidak akan berkembang secara maksimal 

ilustrasi mengucilkan (pexels.com/Yan Krukov)

Crab mentality memang menjadi budaya yang cukup menjamur di berbagai tempat, salah satunya lingkungan kerja. Alih-alih saling mendukung, yang ada orang-orang di lingkungan tersebut berusaha menghalangi satu sama lain agar tidak ada yang berhasil.

Jika kamu sedang terjebak salam lingkungan dengan budaya tersebut, alangkah baiknya kamu mengusahakan diri untuk segera keluar! Salah satu alasan logis mengapa kamu harus berani melangkah keluar dari crab mentality yaitu karena kualitas dirimu. Sebagaimana yang kita tahu, bertahan dalam lingkungan crab mentality bisa membuat bakat dan potensimu tidak bisa berkembang dengan maksimal.

3. Sikap saling iri membuatmu tidak tenang 

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Thirdman)

Sifat iri seolah menjadi sesuatu yang wajar. Jika satu orang tidak berhasil, maka rekan-rekan lainnya juga tidak boleh ada yang berhasil. Apapun akan dilakukan asal orang lain bisa mengalami kegagalan yang sama.

Berada dalam lingkungan yang demikian, sudah pasti perasaanmu tidak bisa tenang. Inilah yang menjadi alasan logis mengapa kamu harus keluar dari crab mentality. Sifat saling iri membuat hatimu diliputi kekhawatiran sepanjang waktu sehingga kinerja malah tidak maksimal.

4. Mengganggu kesehatan mental 

ilustrasi menghadap laptop (pexels.com/Tiger Lily)

Selain kesehatan fisik, ternyata kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Kondisi kesehatan mental seseorang ternyata juga bisa dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan yang ada di lingkungan sekitar, lho!

Inilah yang turut berperan menjadi salah satu alasan mengapa kamu harus mulai menjauhi lingkungan crab mentality! Budaya saling menjatuhkan, iri, dan juga perbuatan curang bisa memicu rasa tidak tenang dalam diri. Jika dibiarkan terus berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan kesehatan mentalmu akan terganggu.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Teman yang Bersikap Crab Mentality, Si Tukang Iri!

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya