TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Perlu Diingat saat Berteman Akrab dengan Teman Kerja

Sikap adil dan bijaksana harus tetap diutamakan

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Thirdman)

Kita bisa berteman dengan siapa saja. Mulai dari orang-orang di sekitar rumah, seseorang yang baru saja dikenal, atau berteman akrab dengan rekan kerja. Tidak ada yang salah dengan keputusan itu. Karena relasi yang luas juga memiliki keuntungan tersendiri. Tetapi dalam lingkup pertemanan juga ada hal-hal penting yang perlu diberikan batasan.

Ini turut berlaku bagi kamu yang berteman akrab dengan rekan kerja. Karena salah sedikit saja bisa mempengaruhi profesionalisme. Tentunya menghambat pekerjaan yang harus diselesaikan. Boleh-boleh saja kamu berteman akrab dengan rekan kerja, asal ingat dengan lima hal ini. Semua demi kenyamanan dan solidaritas di dunia kerja agar tetap terjaga.

1. Saat memiliki konflik, jangan campur adukkan dengan urusan pekerjaan

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Berteman akrab dengan rekan kerja bukan berarti tanpa tantangan. Yang namanya relasi antar individu berpotensi mengalami perpecahan. Mulai dari kesalahpahaman dari hal sepele. Sampai rasa sakit hati akibat sebuah ucapan. Hal inilah yang perlu diperhatikan saat kamu berteman akrab dengan rekan kerja.

Posisikan relasi antara individu di luar profesionalisme kerja. Saat kamu sedang berkonflik, jangan campur adukkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Karena keduanya sangat berlainan. Ketika masalah pribadi dan urusan kerja dijadikan satu, semua terasa kacau. Relasi sosial retak dan kinerja menurun.

2. Tidak mencampuri urusan privasinya terlalu jauh

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/SHVETS Production)

Terkadang kita nyaman dengan seseorang dalam lingkup dunia kerja. Entah karena memiliki minat dan ketertarikan yang sama, atau satu pemikiran. Hal ini menjadikan kamu dan rekan kerjamu berteman akrab. Sebenarnya berteman dengan rekan kerja bukan sikap yang salah. Namun ada batasan yang diperhatikan agar tidak menimbulkan permasalahan.

Salah satunya tidak mencampuri urusan privasi terlalu jauh. Contohnya menanyakan detail kondisi keuangannya, siapa orang yang saat ini dekat dengannya, atau permasalahan keluarga yang sedang dialami. Karena setiap orang merasa tidak nyaman jika urusan privasinya dicampuri terlalu jauh.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Sebaiknya Gak Gampang Percaya dengan Rekan Kerja, Catat!

3. Tetap menghormati hak-haknya sebagai rekan kerja

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/RDNE Stock Project)

Berteman akrab dengan rekan kerja memang susah-susah gampang. Karena posisi kita bukan hanya sebagai teman akrab. Tapi juga sebagai rekan kerja yang harus bisa menghormati satu sama lain. Hal inilah yang dilupakan ketika kita sudah merasa akrab dengan rekan kerja. Tentu ini patut diperhatikan lagi.

Boleh saja kamu berteman akrab dengan rekan kerja. Namun tetap hormati hak-haknya sebagai seorang rekan kerja. Jangan sampai alasan teman akrab membuat kamu mengorbankan sikap profesional. Jika ini terjadi, lingkup dunia kerja bisa tidak harmonis lagi. Antar orang saling iri sehingga solidaritas terpecah.

4. Tidak ada kecondongan yang menguntungkan salah satu pihak

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Moe Magners)

Seringnya seseorang lupa diri saat sudah akrab dengan rekan kerja. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan cenderung tidak adil. Bahkan hanya menguntungkan salah satu pihak. Sudah tentu ini menimbulkan kecemburuan bagi orang-orang di sekelilingnya. Bagi kamu yang berteman akrab dengan rekan kerja, harus mulai memperhatikan beberapa hal.

Berteman akrab dengan rekan kerja boleh, tapi tetaplah bersifat netral. Apalagi saat ada permasalahan serius. Usahakan tidak ada kecondongan yang menguntungkan salah satu pihak. Dari sisi pekerjaan, semua harus diperlakukan sama. Tidak ada salah satu pihak yang merasa diuntungkan dan tidak ada yang merasa dirugikan. 

Baca Juga: 8 Tanda Rekan Kerja Menyukaimu Diam-Diam, Coba Perhatikan

Verified Writer

Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya