TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kunci Sukses Menjadi KOL Specialist, Gak Sekadar Jago Komunikasi

Cocok buat kamu yang suka interaksi sama banyak orang!

ilustrasi bekerja sebagai KOL specialist (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Profesi KOL specialist kini mulai banyak dilirik. Permintaannya meningkat terutama sejak maraknya KOL marketing. Gak sedikit orang menaruh minat pada pekerjaan ini karena mengincar berbagai benefit, mulai dari gaji yang tinggi hingga kesempatan bekerja dari mana saja.

KOL sendiri merupakan kepanjangan dari key opinion leader, atau seseorang yang ahli di bidang atau industri tertentu. KOL juga biasanya seseorang yang pendapatnya didengar oleh publik.

Sederhananya, KOL specialist bekerja mengelola kerja sama antara perusahaan dan KOL untuk menjalankan strategi marketing. Tertarik menjadi seorang KOL specialist? Intip kunci suksesnya berikut ini, yuk!

Baca Juga: Mengenal UI/UX Designer sebagai Alternatif Pekerjaan Anak IT

1. Mampu berkomunikasi dengan baik

ilustrasi rapat daring (pexels.com/Anna Shvets)

Profesi ini mengharuskan kamu berhubungan secara intens dengan para KOL dan tim internal perusahaan. Karena harus menjembatani para stakeholders, maka kamu harus bisa berkomunikasi dengan baik dan jelas.

Nantinya, kamu harus bisa menerjemahkan ekspektasi tim internal perusahaan menjadi sebuah brief untuk diberikan kepada KOL. Gak jarang permasalahan miskomunikasi terjadi di sini, yang kemudian dapat memengaruhi kesuksesan kampanye marketing dan KPI kamu. Inilah mengapa kemampuan komunikasi sangat penting dimiliki para KOL specialist.

2. Memiliki daya analisis yang tinggi

ilustrasi orang bekerja (freepik.com/freepik)

Kehidupan seorang KOL specialist juga gak lepas dari pekerjaan menganalisis. Sehari-harinya, ia harus memetakan KOL berdasarkan industri, audiens, dan niche-nya. Tujuannya tak lain untuk menemukan KOL yang tepat untuk menjalankan kampanye marketing.

Ia harus punya daya analisis tajam untuk bisa menentukan KOL yang cocok dengan niche, tone, value, dan audiens yang sesuai dengan perusahaan dan produk yang akan dipromosikan. Gak jarang, daftar KOL yang mereka berikan ditolak tim internal perusahaan karena gak sesuai dengan ekspektasi.

3. Kemampuan project management yang mumpuni

ilustrasi orang mengelola proyek (unsplash.com/@brandsandpeople)

Karena mengelola sejumlah kampanye marketing secara bersamaan, kemampuan project management seorang KOL specialist haruslah mumpuni. Sebab, ia harus memastikan bahwa setiap kampanye berjalan sesuai timeline dan mencapai KPI yang telah ditetapkan.

Tanpa kemampuan ini, bukan tak mungkin semua proyek berjalan kacau dan tidak berhasil mencapai target yang semestinya. Tentu ini memengaruhi penilaian dan performa kerjanya secara negatif.

4. Koneksinya luas

ilustrasi rapat daring (pexels.com/Artem Podrez)

Ini juga gak kalah penting. Punya banyak kenalan di bidang yang sama sangat membantu pekerjaan sebagai KOL specialist. Apalagi kalau punya koneksi langsung dengan para KOL. Ini bisa memangkas waktu untuk melakukan bridging komunikasi di awal. Bahkan proses nego rate card bisa berjalan lebih mulus.

Tentunya jangan berharap punya koneksi luas saat pertama kali bekerja sebagai KOL specialist, kecuali kalau kamu sudah masuk circle para KOL sebelumnya. Kuncinya, bangun dan jaga hubungan yang baik dengan para KOL yang pernah kamu ajak kerja sama agar kamu meninggalkan kesan positif bagi mereka.

Baca Juga: Apa Itu Social Media Specialist? Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya