TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Membuat CV yang ATS-Friendly agar Peluang Lolos Semakin Besar

Format CV juga mempengaruhi

ilustrasi wawancara (pexels.com/Anna Shvets)

Seiring perkembangan teknologi, sebagian besar perusahaan memanfaatkan Applicant Tracking System atau ATS yang memudahkan proses seleksi administrasi para kandidat. Nantinya, sistem akan memindai berkas yang masuk dan memilihnya berdasarkan relevansi dengan kebutuhan perusahaan.

Agar terbaca dengan baik oleh sistem, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, nih. Gak jarang banyak CV tertolak karena alasan teknis. Padahal, bisa jadi kamu merupakan kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Guna menghindari hal ini, yuk, simak cara membuat CV yang ramah ATS agar peluang kamu untuk lolos semakin besar.

1. Optimalkan penggunaan kata kunci

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ATS menilai tingkat relevansi CV para kandidat berdasarkan kecocokan dengan kata kunci untuk tiap posisi. Semakin relevan kemampuan dan pengalaman dengan posisi yang dilamar, maka peluang kamu untuk lolos juga semakin besar.

Karenanya pastikan kamu mengoptimalkan kata kunci yang tertera pada job description dan job requirement di poster lowongan pekerjaan yang dituju. Jelaskan pengalaman dan kemampuanmu menggunakan kata kunci yang tertera. Namun, jangan sampai kamu berbuat curang dengan memanipulasi informasi diri kamu di CV.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Teman Kerja yang Susah Diajak Kerja Sama, Jaga Emosimu!

2. Gunakan format yang sesuai

ilustrasi menyusun CV (unsplash.com/Bram Naus)

Berbeda dengan CV kreatif, CV yang bersifat ATS-friendly punya tampilan yang clean dan simple karena hanya menggunakan warna monokrom tanpa tambahan logo, gambar, atau grafis. Selain itu, font dan ukurannya pun bersifat generic. Biasanya font yang digunakan ialah Arial dan Times New Roman dengan ukuran tulisan berkisar 10, 11, dan 12.

Selain itu, CV ATS-friendly gak disarankan untuk menggunakan foto karena dikhawatirkan menurunkan penilaiannya. Untuk referensi lebih lanjut, kamu bisa melihat berbagai template CV ATS-friendly yang bisa digunakan.

3. Gunakan format .doc alih-alih .pdf

ilustrasi microsoft word (unsplash.com/Ed Hardie)

Banyak orang memilih mengonversi CV-nya ke dalam format pdf guna menghindari isi file yang berantakan. Sayangnya ternyata format ini sulit terbaca oleh sistem. Karenanya kamu dianjurkan untuk menggunakan format doc ketika mengunggahnya.

Meski begitu, kamu perlu memperhatikan instruksi yang tertera di poster lowongan pekerjaan. Jika kamu diminta untuk mengirimkan CV dalam format .pdf, maka kamu bisa mengirimkannya dalam format tersebut.

4. Mengurutkan informasi di CV secara runtut

ilustrasi CV ATS-friendly (pexels.com/wozber.com)

Ada beberapa jenis informasi yang bisa dimasukkan ke dalam CV, di antaranya data diri, cerita singkat mengenai diri sendiri, riwayat pendidikan, pengalaman kerja atau pengalaman organisasi, dan daftar kemampuan yang dimiliki. 

Sebisa mungkin, kamu menempatkan informasi-informasi tersebut pada urutan yang tepat seperti di atas. Pastikan juga untuk menuliskan informasi dengan rapi agar terlihat profesional. Ini akan memudahkan sistem dalam memindai CV.

Baca Juga: 5 Bidang Pekerjaan yang Diprediksi Berkembang Pesat di Tahun 2022 

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya