TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Celetukan Salah Kaprah yang Sering Ditujukan untuk Para Freelancer

Pasti kamu pernah mendengarnya deh!

filmlinc.org

Saat ini profesi sebagai freelancer semakin banyak digemari. Apalagi oleh kaum millennial yang memang enggak suka dengan kemacetan dan jadwal rutin ke kantor setiap hari. 

Tapi nyatanya menjadi seorang freelancer enggak semudah dan seenak kelihatannya. Belum lagi bagi mereka yang sama sekali belum familier dengan profesi ini, bisa-bisa justru punya pandangan negatif. Sehingga muncullah berbagai celetukan yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi oleh para freelancer.

1. Gak pernah ke kantor, pengangguran ya?

sassyahnita.com

Celetukan ini pasti yang paling sering didengar oleh para freelancer. Apalagi bagi freelancer yang gak terlalu suka update di media sosial mengenai project yang sedang dikerjakan. Enggak sedikit teman yang mengira kalau enggak punya pekerjaan karena enggak pernah update kesibukan di kantor.

2. Asyik banget sih bisa main terus

Pexels.com/Helena Lopes

Berbeda dengan yang pertama, celetukan ini biasanya akan sampai ke telinga freelancer yang memang suka update berbagai kegiatannya di luar. Dan kebetulan freelancer enggak punya kantor, jadi kalau meeting dengan klien paling tidak pasti di kafe.

Apalagi untuk freelancer yang berhubungan dengan kegiatan traveling. Pastinya banyak yang berkomentar "enak banget sih main terus". Padahal traveling yang dilakukan enggak sepenuhnya bisa dinikmati karena apa yang dilakukan sebenarnya adalah bekerja.

Baca Juga: 5 Tips Supaya Freelancer Juga Bisa Punya Uang yang Melimpah!

3. Punya duit kalau lagi ada project aja

Pexels.com/Pixabay

Memang benar sih kalau jadi freelancer itu enggak punya gaji pasti seperti karyawan. Tapi bukan berarti menjadi freelancer itu enggak bisa punya banyak uang. Justru seorang freelancer bisa 'ketiban durian runtuh' kalau sedang mendapat project yang nilainya besar. Apalagi kalau sudah punya banyak relasi, bisa dipastikan tawaran project enggak akan ada habisnya.

4. Bayarannya pasti kecil

Pexels.com/rawpixel.com

Lagi-lagi, umumnya orang yang kurang familier dengan freelancer akan memandang kalau profesi ini bayarannya kecil. Karena sistemnya hanya mengerjakan by project. Padahal tarif tergantung dari jenis pekerjaan. Misalnya saja untuk beberapa tugas seperti digital marketing, SEO specialist, programmer, content writer, desain grafis, hingga video editor. Itu semua memiliki tarif yang cukup besar lho.

5. Masa depannya enggak jelas!

filmlinc.org

Eits, tunggu dulu. Menjadi freelancer bukan berarti enggak punya masa depan. Memang freelancer enggak memiliki jenjang karier seperti karyawan. Tapi menjadi freelancer berarti mendorong diri untuk menjadi pemimpin. Yap, pemimpin bagi diri sendiri. Seorang freelancer dituntut untuk bisa segalanya, mulai dari pemasaran, eksekusi, mengatur keuangan, negosiasi, hingga mengambil keputusan.

6. Enak ya, punya banyak waktu luang

Pexels.com/Bruce Mars

Menjadi freelancer memang membuat kita jadi lebih bebas dalam mengatur waktu. Kapan mau ambil pekerjaan, kapan mau liburan. Tapi kenyataannya enggak sesederhana itu. Karena freelancer selalu berhadapan dengan ketidakpastian akan tersedianya pekerjaannya di hari esok, minggu depan, atau bulan depan.

Jadi kebanyakan freelancer pun pasti akan berusaha terus mencari dan mengambil jobs selagi ada waktu. Sekalipun ada waktu liburan tidak jauh dari hari Sabtu atau Minggu. Itu pun kalau belum dekat dengan deadline. Berbeda dengan karyawan yang bisa mengambil cuti, freelancer tak punya cuti. Karena kalau enggak kerja artinya enggak ada transfer yang masuk ke rekening.

Baca Juga: 5 Hal yang Biasa Dirasakan Para Freelancer Baru, Jangan Dibawa Stress!

Verified Writer

Rahardian Shandy

Rutin menulis sejak 2011. Beberapa cerpennya telah dibukukan dan dimuat di media online. Ia juga sudah menulis 4 buah buku non-fiksi bertema bisnis. Sementara buku fiksi pertamanya terbit pada 2016 lalu berjudul Mariana (Indie Book Corner).

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya