Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Magang adalah pengalaman berharga karena kamu bisa belajar untuk bertindak dan tampil layaknya seorang profesional di dunia kerja. Kamu akan mendapat pengetahuan, keterampilan, dan kesempatan untuk terjun langsung ke industri serta manajemen perusahaan.
Sayangnya, peluang magang kerap kurang dimanfaatkan oleh pesertanya secara maksimal. Berbagai manfaat magang bisa saja terlewatkan karena peserta melakukan tujuh kesalahan fatal berikut ini!
1. Menjalani program magang dengan santai
ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov) Beberapa mahasiswa peserta menjalani magang terlalu santai sebagai pemenuhan tugas mata kuliah. Padahal, magang sebaiknya dijalani secara profesional karena memberikan banyak pengalaman penting.
Kamu perlu menetapkan tujuan spesifik untuk membantumu menentukan pencapaian dan bagaimana cara mencapainya. Selama program magang berjalan, kamu akan melihat dan menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang kompetitif.
2. Menolak pekerjaan yang terkesan sepele
ilustrasi bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk) Selama menjalani magang, mungkin kamu akan menemukan beberapa tugas yang gak kamu sukai, misalnya tugas pengarsipan dan input data yang terkesan membosankan. Sebaiknya, jangan menolak pekerjaan-pekerjaan dasar dan berharap langsung diberi pekerjaan berat untuk menunjukkan etos kerja.
Atasan memberikan pekerjaan yang ringan sebagai bentuk adaptasi. Setelah menyelesaikannya, kamu bisa meminta diajarkan pekerjaan lain yang lebih menantang.
Baca Juga: Magang di Google hingga Apple, 11 Perjalanan Karier Athiya Deviyani
3. Manajemen waktu yang buruk
ilustrasi bekerja (pexels.com/ThisIsEngineering) Sebagai seorang profesional, peserta magang harus mematuhi aturan-aturan kantor, termasuk jam kerja. Jangan datang terlambat dan pulang lebih awal. Begitu pula saat jam istirahat siang, mulai dan akhiri sesuai aturan.
Kamu juga harus memprioritaskan waktumu. Bekerja hingga larut malam atau menggunakan waktu istirahat untuk bekerja bukanlah hal yang baik. Jika kamu membutuhkan penyesuaian waktu karena jadwal kuliah, sebaiknya konsultasi kepada supervisor.
4. Gak mematuhi aturan berpakaian
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi bekerja (pexels.com/Fox) Saat kuliah, mungkin kamu memiliki kelonggaran dalam berpakaian. Namun, saat menjalani program magang, kamu sebaiknya tampil profesional.
Mungkin beberapa perusahaan mempunyai aturan dress code setiap harinya, seperti kemeja atau batik. Jika kamu gak yakin bagaimana cara berpakaian, lihat karyawan yang lain atau bertanya pada supervisor sebelum memulai magang.
5. Gak mempelajari budaya kantor
ilustrasi bekerja (pexels.com/olia danilevich) Setiap perusahaan mempunyai budayanya masing-masing. Ada budaya yang serius, seperti perusahaan formal dan korporat. Sementara, ada yang lain lebih santai dan kasual, seperti pada perusahaan start-up. Kamu sebaiknya mempelajari bagaimana budaya perusahaan tempat kamu magang.
Mempelajari budaya kantor bisa kamu lakukan dengan mengamati bagaimana karyawan berinteraksi dengan sesama atau ke atasan. Ini akan membantu kamu menyesuaikan diri dengan mudah.
6. Gak menjalin hubungan baik dengan mentor dan rekan kerja
ilustrasi bekerja (pexels.com/fauxels) Menjalin hubungan baik sangat penting untuk mendapatkan hasil magang yang maksimal. Kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan dari mentor dan rekan kerja. Mereka juga akan berbagi pengalaman mereka saat kuliah hingga mendapat pekerjaan yang layak.
Setelah magang selesai, kamu juga disarankan untuk menjalin komunikasi dengan mereka. Bisa saja mereka akan memberikanmu informasi bila suatu saat perusahaan membuka lowongan pekerjaan, kan?
Baca Juga: Bisa Meningkatkan Kinerja, 7 Manfaat Program Magang untuk Perusahaan