TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Keuntungan Menjadi Freelancer, Kerja Lebih Fleksibel

Wajar saja bila freelancer menjadi pilihan banyak anak muda 

ilustrasi freelancer (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam beberapa tahun terakhir, freelancer atau pekerja lepas menjadi sangat populer, khususnya di kalangan anak muda. Freelance bukan hanya dipilih karena kebutuhan ekonomi, tetapi juga sebagai gaya hidup. 

Freelancer artinya menjadi bos untuk diri sendiri. Berbagai kemudahan yang didapat menjadi alasan jenis pekerjaan ini digandrungi.

1. Kebebasan lebih 

ilustrasi freelancer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Keuntungan yang paling signifikan menjadi freelancer adalah memiliki lebih banyak kebebasan dibanding bekerja sebagai karyawan tetap. Kamu menjalankan bisnis dan pekerjaanmu sendiri sehingga bebas memilih dengan siapa akan bekerja sama. 

Seorang freelancer bebas menentukan klien yang akan ia ambil. Misalnya, jika klien membutuhkan jasamu tetapi pekerjaan terlalu rumit dan bayaran gak sesuai, maka kamu berhak menolaknya. Seorang freelancer gak memiliki kewajiban terikat untuk mengambil proyek yang gak diinginkannya. 

2. Manajemen sepenuhnya berada di tanganmu 

ilustrasi freelancer (pexels.com/SCREEN POST)

Seperti pada poin pertama, freelancer adalah bos untuk diri sendiri. Kamu bebas memilih proyek, jadwal, pakaian, hingga aspek lain bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang diterima. 

Freelancer melakukan segala alurnya sendiri, mulai dari mencari klien, mengatur pengeluaran, negosiasi upah kerja, hingga membuat laporan. Mungkin ini terdengar sulit, tetapi freelancer memang memegang otoritas tertinggi dalam manajemen pekerjaannya. 

Baca Juga: 6 Tips Menjadi Freelancer Sukses, Auto Banjir Proyek dari Klien!

3. Jam kerja yang fleksibel

ilustrasi freelancer (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Freelancer gak memiliki jam kerja mengikat selayaknya karyawan tetap. Jika biasanya karyawan harus tiba di kantor jam 8 pagi dan pulang jam 5 sore, maka freelancer mengatur jam kerjanya sendiri. 

Misalnya, jika kamu lebih nyaman bekerja di sore hingga malam hari, maka itu sepenuhnya kendalimu. Terpenting, semua pekerjaan diserahkan kepada klien dalam tenggat waktu yang disepakati. Bagaimana kamu membagi waktu untuk menyelesaikannya itu terserah padamu. 

4. Bisa bekerja dari mana saja

ilustrasi freelancer (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bekerja sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan mengharuskanmu datang ke kantor setiap hari kerja. Absen dan kehadiran adalah sesuatu yang sangat diperhitungkan sebagai penilaian kinerjamu. Belum lagi kebijakan penempatan yang biasanya terjadi di perusahaan. Namun, ini semua gak berlaku bagi seorang freelancer

Freelancer dapat memilih lokasi kerjanya sendiri. Kamar tidur, ruang kerja pribadi di rumah, dan kedai kopi kerap menjadi pilihan bagi freelancer di era modern ini. 

Pekerjaan-pekerjaan lepas yang banyak dilakukan secara digital membuat freelancer dapat bekerja dari mana saja selagi terhubung dengan akses internet. Maka dari itu, gak heran bila banyak freelancer yang sering terlihat bekerja sambil liburan. 

5. Wewenang menentukan upah kerja 

ilustrasi freelancer (pexels.com/fauxels)

Freelancer gak meminta kenaikan gaji pada atasan atau menunggu tahun pertama untuk bisa renegosiasi gaji. Sebagai freelancer, kamu menetapkan upah kerja sendiri. Itu artinya, penghasilan bulananmu tergantung pada berapa banyak pekerjaan yang kamu terima. 

Upah kerja yang diterima freelancer biasanya tergantung pada harga pasar untuk keterampilan yang dimilikinya. Kamu bisa menaikkan tarif dari waktu ke waktu berdasarkan portofolio dan reputasi yang kuat. 

Baca Juga: 5 Kesalahan Freelancer dalam Mengatur Pekerjaan, Hindari agar Sukses!

Verified Writer

Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya