TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Plus Minus Merekrut Pegawai yang Sudah Menikah, Lebih Matang!

Pernikahan dapat mempengaruhi performa kerja

ilustrasi pernikahan (pixabay.com/DomPixabay)

Dalam proses merekrut tenaga kerja, banyak hal yang harus dipertimbangkan perusahaan, salah satunya adalah status pernikahan. Alasannya, karena status pernikahan seseorang dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam bekerja secara individu, hingga berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Sebenarnya, merekrut pegawai yang sudah menikah memiliki plus minus tersendiri bagi perusahaan. Berikut lima plus minus yang diterima perusahaan, ketika merekrut pegawai yang sudah menikah. Baca sampai habis, yuk!

1. Memiliki kematangan mental dan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam bekerja

pixabay.com

Karyawan yang sudah menikah harus mengelola kebutuhan dan kesejahteraan keluarga. Ia juga harus memastikan kebutuhan dasar dirinya dan keluarganya tercukupi serta memberikan dukungan fisik serta emosional pada keluarga.

Menghadapi kondisi tersebut membutuhkan kematangan mental dan sikap tanggung jawab yang tinggi pada diri seseorang. Tuntutan keluarga dan kebutuhan hidup membuat pekerja yang sudah menikah tidak cepat menyerah dalam menghadapi masalah pekerjaan.

Mereka pun cenderung memiliki tingkat kematangan dan stabilitas yang lebih tinggi dalam menjalani pekerjaan. Kondisi ini dapat membawa dampak positif pada kinerja mereka. Mereka biasanya lebih terorganisir dan dapat menangani tugas kerja dengan penuh tanggung jawab.

Baca Juga: Utamakan 5 Hal Ini saat Merekrut Pegawai, Pilih yang Tekun

2. Hubungan dengan pasangan dapat mempengaruhi performa kerja

ilustrasi pasangan berdebat (pixabay.com/Javaistan)

Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah pribadi akan sangat berpengaruh terhadap performa kerja seseorang. Hubungan rumah tangga yang harmonis dan dukungan pasangan dapat membuat performa kerja karyawan meningkat.

Sebagai contoh, jika seorang istri mendukung karier suaminya dengan cara mengurus anak dan rumah tangga dengan baik. Maka, dalam bekerja suami akan menjadi fokus sehingga bisa berprestasi.

Sebaliknya, adanya masalah dalam rumah tangga dapat mengganggu kinerja karyawan. Contohnya, jika pasangan terlalu banyak menuntut, rewel dan tidak mendukung karier suami, maka suami menjadi tidak fokus dalam bekerja. Hal ini dapat menurunkan performa kerja suami dan merugikan perusahaan.

3. Tantangan dalam menjaga keseimbangan kehidupan rumah tangga dan pekerjaan

Ilustrasi frustasi berbisnis (pixabay.com/stevedimatteo)

Menikah dapat menimbulkan konsekuensi dan tanggung jawab baru dalam kehidupan seseorang. Komitmen terhadap keluarga bisa mempengaruhi sikap profesional dalam bekerja.

Misalnya, karyawan akan sering ijin tidak masuk bekerja dengan alasan urusan keluarga, hal ini tentu akan merugikan perusahaan. Di sisi lain, kehidupan rumah tangga bisa terganggu akibat salah satu atau kedua pasangan terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan. Berkurangnya waktu untuk keluarga akibat bekerja dapat membuat keharmonisan berumah tangga jadi terganggu.

Karyawan yang sudah menikah harus memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pernikahan dan urusan pekerjaan. Jika tidak, maka akan menimbulkan masalah baru baik dalam bekerja maupun dalam berumah tangga.

4. Memiliki kemampuan intrapersonal yang baik

Ilustrasi arsitek (pixabay.com/borevina)

Banyak hal yang harus dipelajari dalam sebuah pernikahan agar hubungan tetap langgeng dan harmonis. Pernikahan mengajarkan seseorang untuk bisa saling berempati, memecahkan masalah dan berkomunikasi antar pasangan.

Pengalaman hidup bersama pasangan dalam membina hubungan jangka panjang membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan interpersonal yang lebih matang dalam dunia kerja. Karyawan yang sudah menikah seharusnya lebih mampu bekerja dalam tim dengan baik, memahami dinamika hubungan kerja, serta beradaptasi dengan berbagai tipe orang.

Baca Juga: 5 Kriteria Penting dalam Merekrut Pegawai Baru, Jarang Terpikirkan!

Verified Writer

Rinda Septiana

Writing is my self healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya