TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Ciri Quiet Quitting, anti Kerja di Luar Jam Operasional

Quiet quitter memiliki risiko stres yang lebih rendah

ilustrasi istirahat di kantor dengan melakukan video call (pexels.com/Yan Krukov)

Akhir-akhir ini istilah quiet quitting cukup ramai diperbincangkan di media sosial. Bermakna melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawabnya, perilaku ini sering menjadi tameng untuk menolak beban tugas melebihi porsinya.

Menurut laman Very Well Mind, pelaku budaya kerja quiet quitting mempunyai tingkat kesehatan mental yang lebih sehat. Mereka menilai pekerjaan bukanlah segala-galanya sehingga wajar untuk menetapkan batasan.

Nah, dari batasan inilah mereka jadi memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga, melakukan hobi disukai, atau setidaknya me-time. Nah, apakah kamu juga seorang pelaku quiet quitting? Yuk, lihat ciri-cirinya berikut ini.

1. Seorang quite quitting akan sulit ditemui di kantor seusai jam kerja

ilustrasi jalan (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

2. Di kantor paling cepat 30 menit sebelum waktu kerja. Kantor, kan, gak bayar waktumu sebelum jam kerja, jadi santai kerja lagi

ilustrasi jalan di kantor (pexels.com/Ono Kosuki)

3. Terlihat bersemangat untuk kerja karena cukup membagi waktu antara kerja, keluarga, dan dirimu sendiri

ilustrasi semangat kerja (unsplash.com/Yan Krukov)

4. Mematikan gawai saat hari libur. Ini karena kamu menghargai momen istirahat untuk pikiran dan fisik

ilustrasi matikan gawai (unsplash.com/Martin Sanchez)

Baca Juga: Budaya Gila Kerja, 5 Alasan Hustle Culture itu Toksik

5. Jarang memakai meja kerja untuk makan siang. Batasan ini menghargai waktu kapan profesional, kapan tidak

ilustrasi makan sushi (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

6. Quite quitter punya banyak keahlian karena memiliki cukup waktu untuk mempelajari hal lain selain perkerjaan

ilustrasi membuat sketsa (pexels.com/Alena Koval)

7. Kamu memiliki banyak ide cemerlang. Ini karena pikiranmu selalu dalam keadaan fresh. Setuju?

ilustrasi mencari ide (unsplash.com/ Kvalifik)

8. Jika tugas yang diberikan melebihi tanggung jawabmu, kamu berani berkata tidak

ilustrasi berani berkata tidak (pexels.com/Vie Studio)

Baca Juga: Sedang Tren, Apakah Quiet Quitting Baik untuk Kesehatan?

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya