9 Ciri Quiet Quitting, anti Kerja di Luar Jam Operasional
Quiet quitter memiliki risiko stres yang lebih rendah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini istilah quiet quitting cukup ramai diperbincangkan di media sosial. Bermakna melakukan pekerjaan sesuai tanggung jawabnya, perilaku ini sering menjadi tameng untuk menolak beban tugas melebihi porsinya.
Menurut laman Very Well Mind, pelaku budaya kerja quiet quitting mempunyai tingkat kesehatan mental yang lebih sehat. Mereka menilai pekerjaan bukanlah segala-galanya sehingga wajar untuk menetapkan batasan.
Nah, dari batasan inilah mereka jadi memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga, melakukan hobi disukai, atau setidaknya me-time. Nah, apakah kamu juga seorang pelaku quiet quitting? Yuk, lihat ciri-cirinya berikut ini.
1. Seorang quite quitting akan sulit ditemui di kantor seusai jam kerja
Baca Juga: Budaya Gila Kerja, 5 Alasan Hustle Culture itu Toksik
Baca Juga: Sedang Tren, Apakah Quiet Quitting Baik untuk Kesehatan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.