TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kemungkinan Buruk saat Bekerja Satu Ruangan dengan Bos

Rasanya seperti diawasi setiap saat

ilustrasi anak buah dan bosnya (pexels.com/Ron Lach)

Beberapa pekerjaan seperti di lingkup kantor, sangat memungkinkan kita untuk berada pada satu ruangan kerja yang sama dengan atasan. Situasi seperti itu sebenarnya punya beberapa keuntungan. Contohnya, kita jadi mudah berkomunikasi dengan atasan saat ada masalah di kantor.

Tapi di balik setiap hal yang terjadi, tetap saja ada sisi kurang menyenangkan yang mungkin belum terungkap ketika bekerja satu ruangan dengan bos. Kira-kira, inilah tujuh kemungkinan buruk yang bakal kamu rasakan saat bekerja satu ruangan dengan bos. Apa saja?

1. Serasa diawasi setiap saat

ilustrasi bos mengawasi (pexels.com/Sora Shimazaki)

Sebenarnya karakter bos atau atasan itu berbeda-beda. Kalau dapat bos yang santai dan mengayomi, mungkin kita masih bisa tenang sedikit meski berada di satu ruangan kerja yang sama dengannya.

Akan tetapi, kemungkinan terburuknya adalah bisa saja kita mendapat atasan yang gak cuma tegas dan galak. Tapi aura yang dimilikinya pun juga mengintimidasi.

Jika kebetulan kita bekerja di ruangan yang sama dengan tipe bos seperti ini. Sebagai karyawan pastinya bakal merasa kurang nyaman untuk bekerja. Sebab, gerak-gerik kita seperti terus diawasi setiap saat.

2. Gak bisa bebas berbuat sesuatu

ilustrasi bos dan pegawainya (pexels.com/Jonathan Borba)

Terkadang, ketika job sedang longgar atau masih jauh dari tenggat pengumpulan. Kita ingin sedikit bersantai di ruangan kerja, entah itu dengan makan cemilan atau jalan-jalan kecil di sekitaran ruangan. 

Namun, hal seperti tadi terbilang sulit dilakukan, bila atasan juga bekerja di ruangan yang sama dengan kita. Sebab, jika nekat melakukannya, kita malah dianggap tidak sopan dengan atasan. Selain itu, bisa juga dinilai tidak serius dalam bekerja.

Alhasil, ketika berada di situasi di mana ruangan bekerja antara pegawai dan atasan digabung. Sebagai anak buah inginnya selalu kelihatan sibuk di depan atasan. Gak peduli apakah situasinya sedang dikejar deadline atau tidak.

3. Bakal lebih sering mendengar atasan marah

ilustrasi bos marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebenarnya ini memang sudah risikonya bila kita bekerja di manapun itu. Pasti akan ada saatnya kita bakal dimarahi oleh atasan, jika ada kesalahan yang diperbuat. 

Namun, hal tersebut bisa berkali-kali lipat lebih menakutkan jika kita bekerja di satu ruangan yang sama dengan atasan. Sebab, potensi untuk kita dimarahi olehnya pasti bakal lebih mudah. Jika ada kesalahan sedikit saja, bukan gak mungkin kita bakal langsung kena semprot atau diomeli atasan saat itu juga.

Bahkan, meski bukan kamu yang menyebabkan masalah. Saat bosmu kebetulan memarahi karyawan lain di ruangan tersebut. Bisa saja kamu ikut terkena dampaknya. Kamu jadi merasa tertekan dan kurang begitu semangat untuk kembali melanjutkan pekerjaan.

4. Mesti siap disuruh mengerjakan hal di luar job desc

ilustrasi memberi tugas (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Meski kamu punya job desc atau tanggung jawab tersendiri di tempat kerja tersebut. Namun, karena kamu berada di ruangan yang sama dengan bosmu. Kemungkinan kamu bakal sering mendapat tugas atau hal lain di luar kewajibanmu.

Hal seperti ini gak bisa diprediksi. Mungkin saja kamu hanya mendapat job desc simpel seperti membuatkan minuman atau mengantar barang ke suatu tempat. 

Paling gak enaknya, bisa juga kamu bakal disuruh mengerjakan sesuatu yang sebenarnya sudah berada di luar kemampuanmu.

Baca Juga: 5 Tips agar Kamu Gak Gampang Baper ketika Punya Lingkungan Kerja Toxic

5. Harus pasrah dengan kebiasaan buruk atasan

ilustrasi bos menelpon (pexels.com/RODNAE Productions)

Ada bos yang punya sifat buruk seperti suka menelpon dengan suara yang keras di dalam ruangan. Padahal, kondisi ruangan kerjanya sendiri tergolong sempit dan tidak memiliki banyak celah atau ventilasi.

Akibatnya, suara jadi terperangkap di dalam dan membuat karyawan yang berada di ruangan tersebut pun jadi terganggu konsentrasinya.

Sebenarnya pengalaman seseorang terkait kebiasaan buruk atasan, bisa berbeda-beda. Namun, kebanyakan orang hanya bisa pasrah menerima keadaan. Karena sebagai anak buah umumnya merasa tidak enakan untuk menegur bosnya sendiri.

6. Kadang dipermalukan di depan rekan kerja lainnya

ilustrasi merasa malu (pexels.com/Yan Krukau)

Hal paling parah yang juga bisa diperbuat atasan kepada bawahannya adalah mempermalukan mereka. Misalnya, mengata-ngatai dengan kalimat merendahkan, body shaming, atau rasis terhadap kaum tertentu. 

Apalagi bagi kamu yang bosnya juga bekerja di ruangan yang sama denganmu. Mesti siap mental bila sewaktu-waktu nanti kamu yang jadi korbannya. Tentu bukan main malunya jika kita diperlakukan seperti itu di depan rekan kerja lainnya.

Baca Juga: 5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerja

Verified Writer

Hay Lee

Nulis karena bingung mau ngapain lagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya