5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerja

Jangan campur urusan kerja dengan kepentingan pribadi

Solidaritas toksik di lingkungan kerja tidak dapat dihindarkan. Kamu tidak hanya dibebani urusan pekerjaan, bahkan ada beberapa urusan pribadi di luar kerja yang dilimpahkan kepadamu dengan alasan solidaritas.

Kamu harus membatasi diri dari budaya kerja kurang baik tersebut. Apa pun alasannya, solidaritas toksik tidak dibenarkan.

Kalau kamu terjebak di lingkungan kerja dengan solidaritas toksik, coba terapkan lima cara ini untuk membentengi diri. Semua dilakukan demi kebaikan diri sendiri.

1. Berani menolak tuntutan di luar pekerjaan 

5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Fauxels)

Solidaritas toksik menjadi tantangan saat kamu memasuki dunia kerja. Dengan dalih kebersamaan, kamu harus menuruti keinginan orang-orang tertentu. Budaya kerja seperti ini tentu saja tidak sehat.

Kamu harus bisa membentengi diri dari solidaritas toksik di lingkungan kerja. Ketika seseorang memberikan beban di luar pekerjaan, kamu harus berani menolak. Urusan di dunia kerja dan di luar dunia kerja tidak bisa dicampur adukkan.

2. Pegang teguh prinsip profesionalitas 

5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Terjebak di lingkungan yang penuh solidaritas toksik, kita harus pandai bersikap. Termasuk memiliki prinsip yang jelas. Bukan tanpa sebab, seseorang yang tidak punya prinsip akan lebih mudah dikendalikan oleh solidaritas toxic.

Caranya dengan memegang teguh prinsip profesionalitas dalam bekerja. Kita boleh memiliki solidaritas yang kuat dengan teman-teman kerja lain. Tapi harus tetap dalam batasan wajar dan tidak bertentangan dengan aturan kerja.

3. Beri batasan diri saat membantu seseorang 

5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)
dm-player

Di dunia kerja, tidak semua orang bisa berdiri sendiri. Kadang ada mereka yang butuh bantuanmu. Begitu pun kamu yang sesekali butuh bantuan orang lain saat kesusahan. Namun, tetap saja semua ada batasannya.

Guna membentengi diri dari solidaritas toksik, beri batasan diri yang jelas saat membantu seseorang. Kamu tidak perlu memaksakan diri menolong jika sudah di luar kemampuan. Membantu seseorang bukan berarti mengorbankan diri sendiri.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toxic

4. Tegaskan kamu juga punya kesibukan yang harus diselesaikan 

5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Di lingkungan kerja, semuanya memiliki tugas dan peran masing-masing. Namun, tidak semua orang mampu menjalankannya dengan baik. Kadang ada yang tidak totalitas dalam bekerja dan melimpahkan urusannya kepada orang lain dengan alasan solidaritas.

Inilah yang disebut solidaritas toksik. Kamu tidak harus mengiyakan permintaan orang-orang tersebut. Tegaskan jika dirimu juga punya kesibukan yang harus diselesaikan. Solidaritas bukan berarti siap mengiyakan orang lain sepanjang waktu.

5. Bedakan urusan pekerjaan dan urusan pribadi

5 Cara Membentengi Diri dari Solidaritas Toxic di Lingkungan Kerjailustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Solidaritas di lingkungan kerja sejatinya hal yang positif. Dengan adanya solidaritas, antar rekan kerja memiliki rasa persatuan. Tapi yang harus diwaspadai adalah solidaritas toksik. Termasuk mencampuradukkan urusan pekerjaan dengan kepentingan pribadi.

Kamu harus membedakan kedua hal tersebut untuk membentengi diri dari solidaritas. Jelaskan urusan pekerjaan tidak bisa digabung dengan permasalahan pribadi. Jika memang menyangkut urusan di luar kerja, alangkah baiknya dibahas perorangan.

Solidaritas toksik yang diwajarkan bisa merugikan diri sendiri. Keseimbangan hidup bisa terganggu karena kamu terikat dalam budaya kerja tak sportif. Terjebak di lingkungan yang memiliki solidaritas toksik, kamu harus paham cara membentengi diri.

Baca Juga: 5 Bentuk Lingkungan Kerja Toxic yang Sebaiknya Kamu Hindari, Minggir! 

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya