TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kesalahan dalam Membangun Koneksi, Terlihat Tidak Profesional!

Sebaiknya dihindari, ya

ilustrasi wanita berada depan laptop dengan wajah cemberut (pexels.com/anthonyshkrabaproduction)

Membangun koneksi dalam dunia kerja merupakan salah satu elemen penting dalam mengembangkan karier. Memiliki koneksi sosial juga memudahkan akses ke pekerjaan yang diinginkan. Namun, masih banyak orang yang belum tahu atau tidak tahu apa hal yang benar atau salah dalam membangun koneksi.

Pasalnya, salah membangun koneksi dapat membuat seseorang terlihat menjadi tidak profesional. Kesalahan ini juga dapat menyebabkan kehilangan berbagai peluang, termasuk informasi terbaru mengenai industri dan peluang pekerjaan baru. Biar proses membangun koneksi lebih efektif, cari tahu kesalahan dalam membangun koneksi lewat artikel di bawah ini!

1. Tidak mempersiapkan diri

ilustrasi berada depan laptop (pexels.com/tatianasyrikova)

Dilansir Top Resume, Natalia Autenrieth, konsultan CPA, menjelaskan, mempersiapkan diri sebelum acara atau pertemuan networking memberikan keuntungan signifikan dalam memaksimalkan setiap kesempatan. Tanpa persiapan yang cukup, seseorang mungkin tidak dapat mengartikulasikan dengan jelas tentang siapa dirinya, apa yang dicari, atau bahkan bagaimana ia dapat memberikan kontribusi kepada orang lain dalam jaringan.

Tidak mempersiapkan diri sebelum networking juga berdampak merugikan, karena pertemuan semacam itu sering kali langka dan penting untuk menciptakan kesan positif. Inilah pentingnya untuk menghabiskan waktu memahami tujuan pribadi, nilai-nilai, dan memiliki gambaran yang jelas tentang industri kerja yang diminati. Hal tersebut akan meningkatkan efektivitas setiap pertemuan dalam membangun hubungan profesional.

2. Menggunakan acara networking untuk memasarkan resume

ilustrasi bekerja di kantor (pexels.com/vladakarpovich)

Mencoba memasarkan resume secara agresif di acara networking dapat memberikan kesan bahwa kamu hadir hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi. Cara ini dapat membuat orang menganggap kamu sebagai individu yang terlalu mendesak dan terlalu mempromosikan diri sendiri.

Menyebarkan resume tanpa konteks atau meninggalkannya di setiap meja di area resepsi dengan taktik pemasaran yang agresif dapat membuat orang tidak menyukai pendekatan tersebut. Autenrieth menyarankan, lebih baik menyimpannya untuk diri sendiri kecuali jika seseorang meminta melihatnya. Cara ini membantu kamu membangun hubungan dengan cara yang lebih alami, serta menghormati kebutuhan dan preferensi orang lain.

"Salah satu kesalahan umum dalam networking adalah terlihat seperti sedang menjual sesuatu yang dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Sebaliknya, fokuslah pada membangun hubungan dan koneksi online yang autentik. Pendekatan ini sangat berharga jika dilakukan dengan baik," jelas Christine Allen, Ph.D, presiden Insight Business Works dan psikolog/executive coach, dilansir Forbes.

3. Menganggap sepele orang lain

ilustrasi wanita sedang menyimak dalam rapat (pexels.com/divinetechygirl)

Menganggap sepele atau mengabaikan orang yang tidak memenuhi kriteria tertentu demi berinteraksi dengan orang-orang terkenal atau yang memiliki prestise tinggi juga merupakan suatu kesalahan. Memberikan komentar yang merendahkan kepada seseorang dapat menimbulkan rasa malu dan merugikan reputasimu dalam jangka waktu yang lama.

Autenrieth menyarankan untuk memperlakukan setiap orang yang ditemui dengan hormat dan penuh perhatian, bahkan jika interaksi tersebut singkat. Pendekatan ini membangun sikap yang inklusif dan menghormati nilai setiap individu, tanpa merendahkan nilai seseorang berdasarkan kriteria tertentu.

4. Gagal dalam melakukan follow up

ilustrasi stres karena pekerjaan (pexels.com/Sarah Dietz)

Melakukan tindak lanjut atau follow up pasca acara networking dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat citra profesional kamu. Jika kamu berjanji untuk mengirimkan artikel, membuat perkenalan, atau menjadwalkan pertemuan, segera laksanakan dalam waktu 24 jam.

Pastikan follow up bersifat personal dengan menambahkan rincian tentang percakapan atau minat bersama. Jika kamu meminta saran kepada koneksi, beritahu bahwa kamu menghargainya dan telah bertindak berdasarkan saran tersebut. 

Penting juga untuk diketahui, bila email follow up bukanlah kesempatan untuk mempromosikan diri secara berlebihan atau memulai presentasi diri yang panjang. Tetaplah sopan, ramah, dan singkat dalam komunikasi.

Baca Juga: 5 Manfaat Personal Branding di Media Sosial, Membuka Koneksi Kerja!

5. Oversharing

ilustrasi business women (pexels.com/alexandersuhorucov)

Meskipun penting untuk menjaga hubungan dengan orang-orang, memberikan terlalu banyak informasi juga bisa berdampak negatif. Hindari membicarakan masalah pribadi, seperti permasalahan rumah tangga atau hal-hal terkait keuangan, seperti peringkat kredit dengan rekan kerja atau atasan.

Hindari pula menggunakan media sosial sebagai ajang untuk memberitahu publik bahwa kamu sedang mencari pekerjaan baru, apalagi membahas tentang ketidakpuasan dengan tempat kerja saat ini. Sebaliknya, fokuslah pada cara untuk dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan atau membangun diskusi yang relevan dengan konteks profesional.

6. Berbohong atau memanipulasi kenyataan

ilustrasi diskusi (pexels.com/alexandersuhorucov)

Kesalahan dalam membangun koneksi yang terlihat tidak profesional lainnya, yaitu berbohong atau memanipulasi kenyataan. Berbohong bukanlah pilihan yang baik karena cara ini dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas seseorang. Cara ini tidak akan mengesankan siapa pun dan pada akhirnya kebohongan yang dibuat bisa saja terungkap.

Oleh karena itu, lebih baik berbicara jujur dan percaya bahwa kamu menarik dan berkualifikasi tanpa perlu berlebihan. Jika merasa kurang yakin tentang kualifikasi kamu, gunakan kesempatan tersebut sebagai motivasi untuk belajar dan pengembangan profesional daripada mencoba memanipulasi kenyataan.

Verified Writer

Shasya Khairana

S

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya