TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Ciptakan Work Life Balance, Jangan Lupakan Kehidupan Pribadimu!

Seimbangkan kehidupan pribadimu dengan pekerjaanmu

ilustrasi work life balance (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Karyawan adalah aset penting dalam sebuah perusahaan. Kesuksesan perusahaan tergantung dari karyawannya, baik dari segi kompetensi maupun loyalitas dalam bekerja. Loyalitas yang dimaksud bukan hanya dilihat dari seberapa lama ia bekerja, tapi juga dilihat dari ia bisa mengerjakan semua tugas dan kewajibannya sebaik mungkin.

Sebenarnya, tidak ada yang salah saat kamu bekerja seoptimal mungkin agar bisa memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Namun, bukan berarti kamu mencurahkan semua harimu hanya untuk bekerja. Bukankah kamu perlu waktu untuk kehidupan pribadimu? Kamu juga perlu menghabiskan waktu untuk bertemu dengan keluarga, sahabat, dan juga istirahat yang cukup untuk dirimu sendiri.

Kamu perlu work life balance di dalam hidupmu. Work life balance merupakan keadaan di mana kamu sebagai karyawan bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadimu.

Nah, untuk dapat menciptakan work life balance, kamu sebagai karyawan harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan memperhatikan kebutuhanmu di kehidupan pribadimu. Untuk saat ini, work life balance sangatlah penting karena bisa menciptakan lingkungan kerja yang jauh lebih sehat karena membuat karyawan jauh dari kata stres.

Banyak manfaat yang kamu peroleh saat bisa menciptakan work life balance. Kamu bisa melakukannya dengan lima cara ini. 

1. Manfaatkan waktu sebaik mungkin saat bekerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebenarnya, tidak masalah jika kamu lembur agar pekerjaanmu cepat selesai dan tidak menumpuk di esok harinya. Namun, bukan berarti kamu harus selalu lembur setiap harinya.

Pikirkanlah kamu juga butuh istirahat karena jika mengikuti pekerjaan, maka tidak akan ada habisnya. Semakin banyak kamu menghabiskan waktu untuk lembur di tempat kerja, maka makin berkurang waktumu untuk memperhatikan kehidupan pribadimu, termasuk kesehatanmu.

Kamu juga perlu untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuhmu. Oleh karena itu, aturlah pekerjaanmu dengan menggunakan waktu di jam kerjamu sebaik mungkin, sehingga kamu tidak selalu lembur untuk dapat menyelesaikannya.

Hindari gangguan-gangguan yang bisa menghilangkan fokusmu dalam bekerja, supaya kamu bisa mengoptimalkan jam kerjamu sebaik mungkin hingga sampai jam kerja selesai. Jadi, saat waktu pulang, kamu bisa memiliki waktu untuk dirimu sendiri. 

2. Atur beban pekerjaanmu dengan baik

ilustrasi mengatur pekerjaan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat ada rekan kerja yang resign atau di PHK dari perusahaan, tiba-tiba kamu diminta mengerjakan semua tanggung jawab dan tugasnya. Jika kamu hanya membantu untuk sementara waktu sampai mendapatkan penggantinya mungkin tidak masalah.

Namun, jika perusahaan tidak mencari penggantinya dan mengalihkan semua pekerjaan tersebut kepadamu, apakah kamu sanggup mengerjakannya? Apalagi jika pekerjaan tersebut di luar dari jobdesc, beban kerjamu bertambah, deh!

Oleh karena itu, aturlah pekerjaanmu dengan sebaik mungkin agar kamu tidak stres akibat beban kerja yang berlebihan. Buat jadwal kerja yang sistematis demi membantumu mengatur semua pekerjaanmu agar terselesaikan dengan baik.

Namun, jika ternyata pekerjaan utamamu yang sebelumnya saja sudah membuatmu keteteran dan sekarang ditambah dengan pekerjaan lainnya, jika kamu tidak sanggup, maka sampaikanlah kepada atasanmu. Hal itu normal dan wajar dilakukan, kok. 

Baca Juga: 5 Kiat Menjaga Work Life Balance Selama Bulan Puasa

3. Hindari membawa pulang pekerjaan saat hari libur

ilustrasi bekerja di rumah (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jangan jadi karyawan yang saat hari libur sama saja seperti hari kerja, seolah tidak ada pengaruhnya untukmu. Saat akhir pekanusahakan untuk tidak membawa pulang pekerjaanmu. Manfaatkan waktu libur tersebut untuk dirimu sendiri.

Jangan tetap bekerja dari rumah jika tidak ada pekerjaan yang mendesak. Lebih baik kamu selesaikan semua pekerjaanmu sebelum akhir pekan datang. Saat di rumah, istirahatkan sejenak pikiranmu. Jangan tetap aktif di grup kantor perihal pekerjaan.

Selain itu, kamu juga tidak perlu terlalu cekatan dalam membalas email pekerjaan dari kantor saat di rumah. Tidak ada yang salah bekerja di hari libur, tapi bukan berarti setiap hari libur kamu habiskan hanya untuk bekerja saja. Bukankah kamu juga punya kehidupan yang lain? Seperti berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman. 

4. Minta tolong back-up pada rekan kerja saat kamu sedang sakit

ilustrasi bekerja saat sakit (pexels.com/Miriam Alonso)

Dengan kondisi tubuh yang sudah tidak fit, kamu memutuskan untuk izin tidak masuk kerja. Namun, baru sebentar saja mau istirahat, kamu ingat bahwa ada pekerjaan yang tidak bisa kamu tinggalkan.

Kamu gak harus memaksakan masuk, tidak ada salahnya untuk meminta tolong atasan dan rekan kerjamu untuk membantu back up pekerjaan tersebut. Jangan memaksakan diri dan memutuskan untuk bekerja dari rumah dalam keadaan sakit.

Loyal kepada perusahaan memang penting, tapi apakah kamu juga tidak memikirkan kesehatanmu? Jika perlu, saat ada telepon dari rekan kerja lainnya yang bertanya perihal pekerjaan, katakanlah kamu dalam kondisi tidak sanggup dan butuh istirahat. Mintalah dia mengirimkan pesan dan kamu akan menjawabnya saat kondisi tubuhmu sudah lebih baik.

Baca Juga: 5 Tips Raih Work Life Balance untuk Hidup Bahagia dan Produktif

Verified Writer

Shella Rafika Sari

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya