TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Sebenarnya Kamu Toxic bagi Orang Sekitarmu, Segera Sadari!

Sulit minta maaf duluan salah satunya

ilustrasi pertemanan (unsplash/chris murray)

Semasa hidup, kamu tentu pernah berurusan dengan orang-orang yang toxic. Mereka ini merupakan sosok yang cenderung menyedot energi orang-orang di sekitarnya.

Nah terkadang, kebanyakan orang memang lebih mudah menilai orang lain dibanding diri sendiri. Lantas, bagaimana jika ternyata kamu adalah satu di antara orang-orang yang beracun dan merugikan circle sekitarmu? Cari tahu yuk, melalui 7 tanda berikut ini!

1. Banyak orang mulai menghindari, bahkan memutus hubungan denganmu

ilustrasi toxic (unsplash/danielle macInnes)

Poin pertama menjadi tanda yang paling mudah dilihat atau disadari. Tingginya frekuensi orang yang datang dan pergi di hidupmu, bukan melulu berarti kesalahan ada di orang tersebut. Karena, bisa jadi kamu sendirilah sumber masalah tersebut.

Jadi, cobalah mengintrospeksi diri. Siapa tahu, kamu sering menyakiti seseorang tanpa menyadarinya. Bagaimana pun, seseorang meninggalkanmu tentu bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Ciri-ciri Kamu Produktif atau Jadi Toxic Productivity, Ini 3 Solusinya

2. Kamu terlalu kritis pada pilihan hidup seseorang

ilustrasi toxic (unsplash/obie fernandez)

Tidak hanya kritis! Kamu bahkan sering menghakimi pilihan hidup dan keputusan yang diambil teman-temanmu, atau siapa pun itu. Padahal, bersikap judgemental punya kesan bahwa kamu sedang menunjukkan bahwa dirimu lebih baik daripada orang lain.

Jujur saja, kamu sendiri juga akan terusik jika orang sering tampak merendahkanmu, bukan? Setiap orang punya punya batasan sendiri tentang hidupnya. Jika kamu masih suka ikut campur dan mengkritik pilihan hidup orang lain, fix you are the toxic one!

3. Sengaja atau tidak, kamu selalu cenderung mengatur orang

ilustrasi toxic (Unsplash/Joshua Rondeau)

Sikap berikutnya yang perlahan-lahan mampu merusak orang lain, yakni kecenderunganmu untuk mengontrol semua hal, termasuk hal di luar dirimu sendiri.

Kepribadian satu ini membuat orang lain merasa sesak berada di dekatmu. Bahkan, kamu mungkin telah merampas kebahagiaan seseorang karena membatasinya menjadi diri sendiri, atau dengan kata lain kamu telah merampas jati diri orang lain.

4. Kamu egois dan enggan meminta maaf duluan

ilustrasi toxic (Unsplash/Kate Hliznitsova)

Kebiasaannu dalam menyikapi kesalahan yang telah diperbuat, dapat menunjukkan kamu termasuk teman, pasangan, atau keluarga yang hanya memberi energi negatif, ataukah tidak.

Coba ingat-ingat, jika dirasa kamu jarang bahkan tak pernah mengucap maaf, apalagi saat secara sadar melakukan kesalahan, jangan heran kalau kamu tak memiliki seseorang yang dekat denganmu. Enggan meminta maaf terlebih dahulu menandakan kamu egois, dan juga tidak menghargai orang lain.

5. Kamu selalu meminta tanpa memberi

ilustrasi toxic (Pexels/Cotton Bro)

Selalu fokus pada apa yang bisa didapat dari seseorang, tanpa peduli apa yang bisa kamu berikan pada seseorang, adalah tanda lain bahwa kamu toxic person. Kamu membuat orang-orang yang bersamamu jadi makan hati, dan lama-lama merasa lelah sendiri.

Alih-alih terus merugikan orang sekitarmu, cobalah untuk mengimbanginya. Lebih banyaklah memberi tanpa pamrih apapun. Kebiasaan ini tentu akan membantumu membangun relasi yang lebih positif!

6. Kamu tak ikut merasakan bahagia melihat orang lain sukses

Unsplash/ Jason Yoder

Toxic person juga dapat dinilai dari caranya memperlakukan kesuksesan orang lain. Pribadi yang positif biasanya akan turut berbahagia dengan pencapaian orang lain, bahkan mempelajari kesuksesan orang tersebut.

Sebaliknya, pribadi yang negatif akan menganggap kesuksesan tersebut tidak lebih baik dari yang ia miliki, bahkan merasa dengki karenanya. Jika ini salah satu penyakit yang ada dalam dirimu, jangan ragu untuk segera memperbaiki!

Verified Writer

Sinta Wijayanti

“Failure is a feeling long before it becomes an actual result." -Michelle Obama

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya