TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Terlalu Overqualified untuk Pekerjaanmu

Kamu akan mengalami hal ini jika benar

ilustrasi pegawai (unsplash.com/@balazscsaba2006)

Kamu mendengar istilah overqualified ? Ternyata overqualified merupakan istilah yang merujuk pada kualifikasi seseorang yang sebetulnya terlalu tinggi untuk berada pada posisi saat ini di tempat bekerja. Meskipun mungkin segala kualifikasi di posisi tersebut sudah terpenuhi, namun kompetensinya ternyata lebih tinggi dari yang diminta.

Banyak perusahaan yang tak menerima pelamar dengan overqualified karena rentan menjadi pemberontak di tempat kerja, sekaligus dianggap tidak cocok untuk bekerja di sana. Namun, sebetulnya ada beberapa ciri berikut ini apabila seseorang dikatakan overqualified di pekerjaan mereka saat ini.

Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal saat Mencari Pekerjaan, Pernah Melakukannya?

1. Mudah bosan dengan pekerjaan

ilustrasi rasa malas (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Orang dengan kualitas kemampuan yang baik biasanya akan secara otomatis memiliki kondisi mental yang baik pula untuk bekerja. Nantinya segala pekerjaan dan tugas yang diperoleh jelas akan mudah sekali untuk dikerjakan, sebab didukung dengan kecerdasan, kemampuan, hingga pengalaman yang panjang.

Sayangnya hal seperti ini jelas akan membuat seseorang mudah bosan dengan pekerjaan yang dilakukannya saat ini. Hal tersebut karena pekerjaan yang diperoleh seolah tak ada tantangannya tersendiri, sehingga mudah sekali untuk kemudian merasa bosan.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Tidak Kompeten dalam Bekerja, Kok Bisa?

2. Justru lebih banyak tahu dibandingkan bos sendiri

ilustrasi wawancara (unsplash.com/@officestock)

Pada suatu instansi perusahaan tentu saja kamu akan menemukan bos yang bekerja di sana bersama dengan rekan kerja yang lainnya. Biasanya bos mengetahui segala hal mengenai perusahaan, termasuk dengan prospek jangka panjang yang ada.

Ternyata pegawai yang memiliki kualifikasi terlalu tinggi bisa jadi justru lebih banyak tahu dibandingkan dengan bosnya sendiri. Hal ini disebabkan karena pengalamannya yang mungkin sudah terlalu banyak atau kompetensinya yang sangat baik dalam bekerja, sehingga sistem kepemimpinan dari bos pun dirasa tidak efektif.

3. Kemampuanmu sudah jauh melebihi rekan kerjamu

ilustrasi team work (pexels.com/@fauxels)

Pada saat bekerja biasanya para pegawai akan dibagi menjadi beberapa tim atau divisi untuk mempermudah proses bekerja yang dilakukan. Biasanya para pegawai akan saling berdiskusi untuk menyelesaikan segala pekerjaan dengan sebaik mungkin.

Sayangnya, proses diskusi akan berjalan berantakan apabila ada salah satu pegawai yang termasuk dalam kategori overqualified. Hal ini karena biasanya pegawai tersebut sudah jauh melebihi rekan kerjanya dari segi pengalaman dan pengetahuan, sehingga diskusinya jadi gak berjalan lancar dan hanya seolah mengikutinya saja.

4. Terus berada dalam zona nyaman

ilustrasi pegawai bekerja (pexels.com/@olly)

Orang-orang overqualified yang bekerja di bidangnya saat ini sebetulnya secara tak langsung sedang berada di zona nyaman. Hal ini karena memang pekerjaan yang didapatnya tak lebih tinggi dari kemampuan yang diperolehnya sekarang.

Justru jika terus seperti ini maka tak akan ada tantangan yang diperoleh selama proses bekerja tersebut, sehingga terus saja berputar di lingkaran yang sama. Jika memang ingin mendapatkan pengalaman baru, maka mau tak mau harus berani keluar dari zona nyaman tersebut.

Baca Juga: 5 Alasan Perusahaan Menolak Pelamar yang Overqualified

Verified Writer

Andini Maulana

Terima kasih sudah membaca, semoga dapat memberikan manfaat :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya