TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Melakukan Bonding Time dengan Anak dari Psikolog Anak-Remaja

Anak bisa diajak bercanda lho

Liputan #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021, Minggu (10/10/2021). IDN Times/Tyas Hanina

PZ Cusson kembali selenggarakan Cussons Bintang Kecil 2021 (CBK 2021), ajang inspirasi untuk keluarga Indonesia. Pada acara kick-off #HariPenuhCinta Bersama CBK 2021 yang diselenggarakan pada Minggu (10/10/2021), pukul 10.00 WIB, info terkait ajang yang ke-10 itu dibahas secara tuntas.

Selain itu, ada juga bincang-bincang khusus dengan para narasumber ternama tentang pentingnya melakukan bonding time dengan anak di masa pandemik COVID-19. Ingin tahu apa saja tips melakukan kegiatan bonding dan apa saja manfaat yang bisa dirasakan dari aktivitas ini? Simak artikel berikut!

1. Masa pandemik COVID-19 menuntut orangtua dan anak untuk beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi

Liputan #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021, Minggu (10/10/2021). IDN Times/Tyas Hanina

Saat ini, kita sudah berada pada tahun kedua masa pandemik COVID-19. Ada banyak penyesuaian serta perubahan aturan yang kita rasakan. Tentunya, hal ini secara gak langsung juga memengaruhi kebiasaan dan gaya hidup para keluarga di Indonesia.

Seila Pramadania Sativa, Brand Manager Cussons Kids Indonesia, menuturkan, "Kita dituntut untuk terus beradaptasi, tentunya ini berdampak kepada hubungan berkeluarga. Terlebih buat anak-anak kita yang masih dalam masa pertumbuhan." Ia juga membahas tentang pentingnya mengabadikan momen intim keluarga di masa sekarang.

Hal yang sama juga dituturkan Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja. Vera mengatakan bahwa orangtua merasakan beragam tekanan dan tantangan di era pandemik.

Namun, dalam menghadapi kondisi rumit ini, orangtua juga perlu memperhatikan kesulitan yang dialami oleh anak. "Tetap saja ayah dan bunda harus ingat bahwa anak-anak membutuhkan orangtuanya dalam melewati masa-masa sulit ini. Semua orang bergelut dengan emosinya, termasuk juga anak-anak," pungkasnya.

Untuk memberi dukungan emosional terhadap anak di era pandemik, ada beberapa hal yang bisa diupayakan oleh orangtua. Salah satunya dengan memberikan pola hidup yang teratur atau membuat jadwal rutinitas kepada anak.

"Di dalam jadwal kita selipkan bonding time & fokus menghabiskan waktu dengan anak. Kita juga bisa menanamkan pentingnya jaga kebersihan agar anak mematuhi protokol kesehatan di mana pun ia berada," tambahnya lagi.

2. Anak juga bisa melatih social skill mereka dengan interaksi hangat yang dilakukannya bersama orangtua di rumah

Liputan #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021, Minggu (10/10/2021). IDN Times/Tyas Hanina

"Saat pandemik, ada banyak sekali kebutuhan anak yang gak bisa terpenuhi secara maksimal, termasuk kebutuhan belajar. Gak harus akademis, bisa juga life skill, misalnya kemandirian dan kemampuan komunikasi," tutur Vera. Salah satu kiat untuk melatih social skill pada anak adalah membangun interaksi yang sehat dengan anggota keluarga di rumah.

Psikolog ini juga menjelaskan pentingnya bonding time dengan anak. "Manfaatnya bisa dikaitkan dengan kreativitas. Anak harus merasakan keleluasaan untuk berekspresi, kebebasan untuk menunjukkan jati diri, sehingga mereka bisa nyaman dengan dirinya sendiri," katanya.

Interaksi yang terjadi di momen bonding juga bisa membuat skill komunikasi anak lebih berkembang. Menurut Vera, ini bisa membuat anak-anak lebih percaya diri dan nyaman mengungkapkan pendapat dan perasaannya di depan orang lain, termasuk orangtuanya.

Mona Ratuliu selaku celebrity mom juga menjelaskan manfaat bonding time yang dilakukannya dengan keluarga. "Selain meningkatkan kepercayaan diri, koneksi orangtua dan anak jadi lebih erat. Aku percaya banget kalau bonding time sangat bermanfaat untuk mengembangkan karakter anak," ujarnya.

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Ibu yang Sabar, Disayang Anak-anak!

3. Bonding time bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Menurut Vera, gak perlu modal atau persiapan khusus, lho!

Liputan #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021, Minggu (10/10/2021). IDN Times/Tyas Hanina

Kegiatan bonding antara orangtua dan anak bisa dilakukan dengan cara yang mudah, yaitu mengikuti jadwal kegiatan keluarga sehari-hari. "Gak perlu ada persiapan khusus dan bisa dilakukan kapan saja tergantung kesediaan waktu orangtua. Setidaknya, sisihkan waktu 10-15 menit setiap hari," saran Vera.

Ia memaparkan beberapa contoh kegiatan bonding yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja. Salah satunya adalah pijat untuk bayi. "Di sana ada sentuhan fisik, lalu sambil melakukan pijat orangtua bisa bernyanyi. Bayi bisa melihat ekspresi wajah bundanya," jelasnya.

Mona dan keluarganya juga membagikan kegiatan bonding yang biasa dilakukan keluarganya. Aktivitas bonding disesuaikan dengan klasifikasi usia anaknya serta minat yang dimiliki masing-masing buah hatinya.

"Contohnya, untuk anakku yang berusia 18 tahun, biasanya suka makan sambil curhat. Terus, yang usianya 11 tahun suka banget nonton film bareng. Sedangkan, yang masih 9 tahun paling happy saat main gameDan, yang masih bayi biasanya sih cukup dengan main dengan kakak-kakaknya saja," tutur Mona.

4. Gadget juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk bonding dengan anak. Sudah tahu belum?

Liputan #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021, Minggu (10/10/2021). IDN Times/Tyas Hanina

Beberapa orangtua sering mengeluhkan ketergantungan anak terhadap gadget. Menurut Vera, orangtua bisa memikirkan solusi kreatif dari permasalahan itu dan memanfaatkan gadget sebagai alat untuk bonding. "Kita bisa sharing satu gadget bersama. Misalnya, saat anak menonton sesuatu, kita bisa duduk di sampingnya dan membahas isi konten yang ia saksikan," ujarnya.

Mona sendiri biasa memberikan aturan jadwal pemakaian gadget kepada anak. Menurutnya, dengan agenda rutinitas yang jelas, setiap anggota keluarga juga bisa hidup lebih teratur dan konsisten.

Ia mengatakan, "Awalnya di masa pandemik, rutinitas kami berantakan. Sampai suatu hari aku merasa kita harus bikin rutinitas baru. Kita atur dan buat kesepakatan terkait waktu tidur, waktu bangun, sampai durasi penggunaan gadget."

Baca Juga: 5 Alasan Orangtua Gak Boleh Bertengkar di Depan Anak-anak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya