TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Profesi yang Gak Biasa dari 'Aruna dan Lidahnya', Tertarik Menekuni?

Sudah pernah dengar karier di epidemiologis?

instagram.com/palarifilms

Film Aruna dan Lidahnya resmi dirilis tanggal 27 September ini. Lewat film ini, kamu gak cuma menonton bagaimana petualangan tokohnya berwisata kuliner. Kamu juga bakal menyaksikan bagaimana tokoh-tokohnya bergelut menjalani karier mereka yang unik. Gak sekedar kerja kantoran, ini empat karier tokohnya yang bisa dijajal.

1. Aruna Rai berprofesi sebagai epidemiologis atau ahli wabah. Biar bisa seperti Aruna, kamu harus sekolah minimal sampai S2 di bidang Public Health

instagram.com/palarifilms

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada suatu populasi. Dengan begitu, epidemiologis adalah ahli yang bertugas mengumpulkan dan menganalisis data untuk menyelidiki pola dan penyebab penyakit pada manusia. Lingkup kerja mereka ada di laboratorium, kantor, pemerintah daerah, universitas, rumah sakit, dan departemen kesehatan. Karena perlu meneliti, jenjang yang biasanya dibutuhkan adalah S2.

Data yang dikumpulkan epidemiologis didapat dari kerja lapangan. Ia harus berani bertemu dengan orang yang berisiko tinggi penyakit dan mengumpulkan sampel darah atau cairan tubuh. Ia juga bertanggung jawab untuk mengawasi personel teknis, administrasi, dan profesional. Di samping itu, ia wajib terampil berkomunikasi, mengajar, berpikir kritis, berorientasi pada detail, dan menguasai matematika serta statistik.

Baca Juga: 6 Trik Wawancara Kerja yang Bikin HRD Terpikat, Pasti Diterima Deh!

2. Johannes Bonafide alias Bono bekerja jadi chef. Jangan salah, definisi chef di kalangan awam sama kalangan profesional itu beda jauh lho!

instagram.com/palarifilms

Jenjang karier chef ternyata tak sesederhana yang dibayangkan. Di hotel berstandar bintang lima saja, dikenal 10 tingkatan menjadi chef. Tingkat yang paling bawah adalah attendant, sementara yang paling atas adalah executive chef. Di bawah executive chef saja, ada aneka jabatan chef seperti sous chef, chef tournant, dan masih banyak lagi. Dari 10 tingkatan itu, tak semua memasak. Ada yang merajang bahan, meracik bumbu, bahkan mencuci piring.

Untuk jadi chef, jenjang pendidikan tidak utama karena minimal SMA atau sederajat. Yang diutamakan adalah pengalaman dan keterampilan memasak. Untuk pengalaman, minimal delapan tahun dari posisi helper pada restoran atau hotel. Biasanya tugas awalnya belum menyangkut memasak karena belum mengemban posisi cook.

Namun jika kamu mengambil kuliah khusus perhotelan (umumnya D3 atau D4), biasanya akan ditempatkan di restoran dan mendapatkan posisi cook atau head cook. Tentunya dengan bekal training dan kerja paruh waktu. Ketika naik, bisa ditempatkan ke hotel dengan posisi Chef de Partie.

3. Nadezhda Azhari atau Nad bekerja sebagai penulis kuliner & traveling. Kalau giat menekuninya, kamu juga bisa jadi kritikus kuliner!

instagram.com/palarifilms

Untuk menjadi penulis kuliner dan travel, tidak diperlukan jenjang pendidikan tertentu. Kamu hanya perlu sering menulis, riset, dan terbiasa menyelami apa yang kamu tulis. Kalau kamu adalah penulis kuliner, sering-seringlah mencoba aneka masakan. Lebih bagus lagi, kalau kamu bisa praktik memasak. Lalu, giatlah mencari penerbit sampai bukumu terbit.

Yang menyenangkan, dari menulis kuliner ini kamu kelak juga bisa jadi kritikus kuliner. Menjadi kritikus kuliner ini bisa secara otodidak, bisa juga punya latar belakang keilmuan. Jika otodidak, kamu akan dipercaya dan diapresiasi dari sepak terjangmu (pengalaman dan keseriusan). Kamu bisa memulainya dengan menulis buku, di media massa, blog atau website, bahkan dari sosial media Instagram.

Baca Juga: Coba Tiru Deh! 7 Karakteristik Pelamar Kerja yang Dicintai Para HRD

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya