Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menjadi seorang penulis lepas di era digital menawarkan kesempatan yang luar biasa. Terutama untuk mengembangkan kreativitas, mengejar minat, dan bekerja secara fleksibel. Ditambah lagi, ada tambahan pemasukan yang bikin terus semangat.
Akan tetapi, di balik kebebasan ini, tentu juga ada beberapa risiko yang harus siap dihadapi. Kamu juga perlu mempertimbangkannya dengan serius. Berikut adalah lima risiko yang sering dihadapi oleh para penulis lepas di era digital.
1. Persaingan yang ketat
ilustrasi penulis freelance (pexels.com/Liza Summer) Di era siapa pun dengan akses internet dapat menjadi penulis lepas, persaingan di bidang ini jelas sangatlah ketat. Banyak orang yang berlomba-lomba menawarkan jasa menulis dengan harga yang kompetitif.
Ini sering kali memperkuat tekanan untuk menurunkan tarif yang dapat mengurangi nilai pekerjaanmu. Alhasil, ini dapat mengancam stabilitas finansial serta mengurangi apresiasi terhadap kualitas tulisan yang dihasilkan.
2. Kesulitan mendapatkan pengakuan dan klien yang setia
ilustrasi penulis freelance (pexels.com/Ivan Samkov) Memulai sebagai penulis lepas bisa jadi sulit. Terutama dalam hal mendapatkan pengakuan dan klien yang setia. Meskipun kamu mungkin memiliki keterampilan menulis yang hebat, membangun portofolio yang solid dan menarik klien yang andal membutuhkan waktu dan usaha yang besar.
Selain itu, ini juga dapat memunculkan ketidakpastian finansial. Karena tidak adanya jaminan pekerjaan dalam bidang kepenulisan ini.
Baca Juga: 7 Alasan Penulis Harus Berani Eksplorasi Ide, Cegah Jenuh!
3. Risiko kecurangan atau pemalsuan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi menulis dengan memanfaatkan tekhnologi (freepik.com/snowing) Seiring dengan semakin banyaknya platform freelance di mana penulis dapat menawarkan jasanya, maka muncul pula risiko kecurangan atau pemalsuan. Ada kemungkinan sebagai penulis lepas, kamu harus menghadapi situasi tidak dibayar atau pekerjaanmu diambil tanpa diberikan pengakuan yang layak.
Selain itu, ada risiko plagiarisme, di mana karya-karya penulis dapat diambil oleh pihak lain tanpa izin atau pemberitahuan. Pastinya, ini merugikan penulis secara finansial maupun reputasi.
4. Tantangan dalam menjaga konsistensi
ilustrasi penulis (pexels.com/Vlada Karpovich) Konsistensi dalam menghasilkan karya menjadi tantangan tersendiri bagi para penulis lepas. Tanpa jadwal kerja yang kaku atau atasan yang mengawasi, sering kali lebih sulit untuk tetap konsisten dalam menghasilkan konten berkualitas secara teratur.
Hal ini jelas dapat mempengaruhi reputasimu sebagai penulis. Juga, hubungan dengan klien yang menginginkan konsistensi dalam pengiriman konten bisa terganggu.