5 Pekerjaan dengan Tingkat Turnover Tinggi, Yakin Mau Coba Terjun?

Burnout dan tuntutan beban kerja jadi penyebab utama

Intinya Sih...

  • Beban kerja dan budaya kerja yang tidak sesuai menjadi penyebab utama tingginya turnover rate di perusahaan
  • Pekerjaan sales, ritel, pelayan, customer service, dan HR memiliki tingkat turnover yang tinggi karena berbagai faktor seperti beban kerja, upah rendah, dan kurangnya pengembangan karier
  • Kondisi fisik dan psikis yang terkuras serta tuntutan pekerjaan menjadi pemicu utama terjadinya burnout sehingga memicu karyawan untuk resign dari pekerjaannya

Turnover pada sebuah perusahaan merupakan proses keluar masuknya karyawan dalam jangka waktu tertentu. Turnover adalah salah satu hal yang sangat lumrah terjadi di suatu perusahaan.

Melansir Indeed.com, ada beberapa faktor yang menyebabkan turnover rate tinggi, seperti upah yang tidak sesuai, budaya kerja dan beban kerja berlebih sehingga mengakibatkan burnout serta tidak adanya kesempatan untuk pengembangan karier.

Lalu apa saja pekerjaan yang memiliki tingkat turnover tinggi? Cek selengkapnya!

1. Sales Promotion

5 Pekerjaan dengan Tingkat Turnover Tinggi, Yakin Mau Coba Terjun?Seorang sales yang sedang menawarkan produk (pexels.com/@jopwell/)

Pasti kamu sudah sering mendengar apa saja jobdesc dan tanggung jawab seorang SP (Sales Promotion). Yap, performa kinerja seorang sales seringkali underpressure dan menghadapi banyak tantangan karena fokus pada pencapain target penjualan, meskipun hal ini sudah menjadi jalannya untuk mendapatkan kompensasi/upah.

Tak heran, sales jadi salah satu pekerjaan dengan tingkat tunrover yang tinggi. Menurut data yang dihimpun oleh SyncHR.com, rata-rata pekerjaan sales hanya bertahan kurang dari 2 tahun.

2. Pekerja Ritel

5 Pekerjaan dengan Tingkat Turnover Tinggi, Yakin Mau Coba Terjun?Seorang kasir di coffee shop (pexels.com/@pavel-danilyuk/)

Dilansir dari DailyPay.com, ada 5 alasan mengapa tingginya tingkat turnover yang terjadi di industri ritel. Diantaranya, fleksibilitas jam kerja, kurangnya kesempatan dalam pengembangan karier, kondisi kesehatan dan kesejahteraan karyawan, kompensasi/benefit yang didapat serta kurangnya 'meaningful work'.

Belum lagi, ritel di Indonesia yang umumnya memberlakukan kebijakan di mana karyawan toko harus bertanggung jawab atas kerugian dan barang hilang di toko. Meski hal ini merupakan konsekuensi dan sudah tertulis dalam kontrak kerja, tetap saja beban yang cukup memberatkan ini membuat tidak sedikit pekerja ritel yang akhirnya memutuskan untuk resign.

3. Waiter

5 Pekerjaan dengan Tingkat Turnover Tinggi, Yakin Mau Coba Terjun?Seorang waiter restoran (pexels.com/@olly/)

Baca Juga: 5 Tips Mengelola Stres Akibat Pekerjaan, Coba Rehat Sejenak

Seperti yang sering kamu jumpai ketika berkunjung ke restoran atau hotel, waiter atau pelayan di sana yang sibuk berlalu-lalang membawa makanan dan seringkali mengharuskan mereka berdiri dengan jangka waktu yang lama. Tuntutan kerja yang mengandalkan fisik ini mengakibatkan kelelahan, sehingga tingkat kepuasan mereka dalam bekerja pun kurang.

Selain itu, upah yang rendah juga jadi penyebab ketidakpuasan sehingga banyak waiter mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain yang dapat membawa benefit lebih.

4. Customer Service

5 Pekerjaan dengan Tingkat Turnover Tinggi, Yakin Mau Coba Terjun?Ilustrasi customer service yang sedang bertugas (pexels.com/@yankrukov/)

Sebagian besar perusahaan menempatkan posisi customer service (CS) sebagai level pemula (entry-level) sebelum nantinya mereka dipromosikan jabatan yang lebih tinggi, menjadi supervisor atau manajer.

Di samping itu, CS juga jadi salah satu yang banyak dibutuhkan di perusahaan-perusahaan. Oleh karenanya, hal ini menjadi alasan bagi mereka untuk beralih ke perusahaan lain. Sebagaimana yang disebut pada laman SyncHR.com, ini lah yang menyebabkan tingkat turnover di bidang CS mencapai 45%.

5. Human Resources (HR)

5 Pekerjaan dengan Tingkat Turnover Tinggi, Yakin Mau Coba Terjun?Ilustrasi seorang HRD yang sedang burnout (pexels.com/@shvetsa/)

Seperti yang lainnya, HR juga merupakan pekerjaan dengan tingkat turnover yang cukup tinggi. Menurut SyncHR.com, beban kerja yang berat dan burnout menjadi pemicu terjadinya turnover di kalangan staf HR. Survei yang dilakukan terhadap 726 HR oleh Shrm.org, menyebutkan sebanyak 42% HR kewalahan menghadapi banyak project dan tanggung jawabnya.

Mengingat banyaknya tuntutan tugas yang beragam, mulai dari perekrutan dan pengembangan karyawan hingga penyelesaian konflik. Tingkat stres karyawan HR pun tergolong tinggi karena hal ini menyangkut salah satu tugasnya yang sering berhadapan dengan situasi sensitif, seperti konflik antar karyawan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga: 5 Lowongan Pekerjaan Fresh Graduate di Paragon, buat Semua Jurusan!

asami Photo Writer asami

Continuous improvement is better than delayed perfection. -Mark Twain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya