Bikin Bangga! 5 Ragam Keindahan Warisan Budaya yang Wajib Kamu Tahu

2. Ragam bahasa

Ilustrasi ragam bahasa di Indonesia (unsplash.com/Farhan Abas)

Mengutip buku Kamus Linguistik karya Harimurti Kridalaksana, ragam bahasa diartikan sebagai bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian. Konteks pemakaian yang dimaksud dapat berupa topik pembicaraan, hubungan antarpembicara atau medium pembicaraan.

Di Indonesia sendiri ada kurang lebih 718 bahasa daerah yang mana menjadi bahasa ibu bagi penduduk Indonesia, sementara bahasa Indonesia sendiri adalah bahasa resmi nasional.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik tahun 2010, sebanyak 79,5 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas, melakukan komunikasi sehari-hari dengan bahasa daerah, sementara bahasa Indonesia digunakan oleh 19, 9 persen dan sisa 0,3 penduduk Indonesia menggunakan bahasa asing sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.  

Ini gak hanya sebatas angka lho, melainkan bisa ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar orang Indonesia masih berkomunikasi dengan bahasa ibu mereka. Hal ini menunjukkan kesadaran tinggi orang Indonesia yang dalam upayanya untuk menjaga warisan budaya Indonesia.

3. Ragam makanan tradisional

Ilustrasi ragam makanan tradisional (instagram.com/cookinganytime)

Menurut peneliti senior UGM yang juga seorang pakar kuliner Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, ada kurang lebih 3.259 kuliner Indonesia, lho. Dari sekian banyak kuliner tersebut ada kopi dan makanan ringan karya sejumlah UMKM binaan dalam perhelatan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) yang berlangsung di Taman Jepun Bali, Nusa Dua Convention Center, pada tanggal 11-17 Juli 2022 yang lalu.

Kesempatan ini digunakan dengan baik oleh Presidensi G20 Indonesia untuk memperkenalkan keragaman warisan budaya nusantara melalui produk-produk UMKM unggulan yang dipamerkan di sana. Makanan dan minuman seperti teh dan kopi juga jadi beberapa komoditas yang dipamerkan dalam perhelatan tersebut.

Ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kementerian Keuangan kepada UMKM di Indonesia dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, akses pasar global, kemudahan berusaha, literasi keuangan, pembiayaan serta platform pemasaran secara optimal dan berkelanjutan.

Seperti kita tahu, UMKM memang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. UMKM menyumbang 61,1 persen PDB nasional dan mendukung 14,7 persen ekspor serta membuka 97 persen lapangan kerja.

4. Ragam pakaian tradisional

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati sedang meninjau pameran UMKM dalam 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) yang berlangsung di Taman Jepun Bali, Nusa Dua Convention Center, pada tanggal 11-17 Juli 2022 (g20.org)

Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki pakaian tradisional masing-masing. Berarti ada kurang lebih 37 pakaian tradisional yang dimiliki oleh setiap provinsi di Indonesia. Beragam corak dan warna pakaian tradisional juga menampilkan ciri khas setiap daerah.

Umumnya kain yang digunakan untuk membuat pakaian tradisional kerap kita kenal sebagai wastra atau kain tradisional Indonesia. Secara garis besar ada empat jenis wastra yang kerap dijadikan bahan dalam membuat pakaian tradisional di Indonesia, yakni kain batik, kain ikat, kain songket, dan juga kain tenun.

Dalam gelaran 3rd FMCBG di Nusa Dua Bali, wastra Indonesia juga ikut andil, lho. Sejumlah wastra seperti tenun juga turut ditampilkan dalam pameran yang mengangkat tema Nusantara itu.  

Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani datang untuk meninjau secara langsung suasana dan produk UMKM unggulan termasuk wastra yang dipamerkan. Dalam ajang tersebut ada kurang lebih 52 UMKM yang berpartisipasi, di mana 17 UMKM merupakan UMKM binaan Kementerian Keuangan yang bersinergi dengan 8 unit Badan Layanan Umum (BLU), 5 unit Special Mission Vehicle (SMV) serta pemerintah daerah.  

5. Ragam rumah adat

ilustrasi rumah adat Sumatera Barat (commons.wikimedia.org/MichaelJLowe)

Last but not least, keindahan warisan budaya Indonesia juga dapat dilihat dari keanekaragaman rumah adat. Hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki rumah adat masing-masing, lho.

Corak dan bentuk bangunan yang beragam disebabkan karena beragamnya kebudayaan di setiap daerah di Indonesia. Kalau kita lihat bersama hampir setiap rumah adat di Indonesia tidak memiliki bentuk bangunan yang sama.

Kita patut berbangga terhadap para leluhur bangsa kita yang bisa menghasilkan karya seni dalam wujud bangunan yang sedemikian apiknya. Setiap detail atau bentuk bangunan beserta ornamen yang ada pada rumah adat di Indonesia memiliki filosofi tersendiri. Gak jarang dari rumah adat tersebut bisa melambangkan cara hidup hingga taraf ekonomi masyarakat di suatu daerah.

Indonesia memiliki warisan keindahan budaya yang sedemikian kaya, sudah jadi kewajiban kita untuk terus melestarikannya. Jangan sampai, apa yang sudah kita miliki saat ini hilang begitu saja. Yuk, jaga terus warisan budaya kita! (WEB)

Baca Juga: Mengenal 5 Rumah Adat di Sulsel yang Sarat Nilai Filosofi