Menjaga Work Life Balance agar Karier Meningkat

Milenial dan gen z perlu menghindari stres

Milenial dan gen z yang baru memasuki dunia kerja pasti memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja. Semua pekerjaan yang dibebankan akan berusaha diselesaikan dengan secepat mungkin. Bahkan, tak jarang hingga rutin lembur di kantor.

Alih-alih kerja keras untuk menitir karier, milenial dan gen z justru mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Beban kerja yang terus bertambah menimbulkan stres yang berlebihan. Kira-kira, strategi apakah yang harus dilakukan, agar work life balance bisa terjaga dengan baik?

Begini kiranya kiat menjaga work life balance agar karier meningkat.

1. Mengelola beban kerja di kantor secara cerdas

Menjaga Work Life Balance agar Karier Meningkatilustrasi seseorang yang sedang bekerja (pixabay.com/StockSnap)

Menurut Yung Nathabrondiva, agency director di sebuah perusahaan agensi asuransi, kerja keras untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik wajib dilakukan. Namun, kerja keras tersebut harus diimbangi dengan strategi bekerja cerdas atau smart working. "Salah satu implementasi smart working adalah dengan membagi tugas kantor ke dalam skala prioritas. Kerjakanlah tugas yang memiliki skala prioritas tertinggi terlebih dahulu," ujar Nathabrondiva saat dihubungi via telepon, Kamis (3/8/2023).

Ia menambahkan, jika seseorang tidak bisa menentukan prioritas pekerjaan, maka bisa membuat hasil pekerjaannya berantakan. Tentunya, dengan hasil yang kurang bagus ini, kamu akan dicap sebagai karyawan yang memiliki kualitas yang kurang bagus juga. "Untuk menentukan prioritas ini, bisa dengan cara mengetahui deadline tugas yang diberikan, dan dengan berdiskusi dengan atasan maupun tim yang ada di kantor," ungkap pria yang aktif berolahraga ini.

2. Kerja sesuai dengan kemampuan diri

Menjaga Work Life Balance agar Karier Meningkatilustrasi seseorang yang sedang stres saat bekerja (pixabay.com/lukasbieri)

Kamu harus mengetahui batas kemampuan diri sendiri, karena hal ini sangatlah penting, agar kamu bisa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. "Saat kamu memiliki tugas yang menumpuk dan dikejar deadline, jangan lagi menerima tugas baru dengan dalih terlihat sebagai karyawan yang powerful di mata atasan. Berusalah menolak dengan alasan masih ada tugas yang harus segera diselesaikan," ujar Yung Nathabrondiva lagi.

Pekerjaan akan menumpuk, beban kerja pun akan bertambah. Tentunya, kamu akan selalu lembur di kantor sehingga kamu tidak memiliki waktu luang untuk mengerjakan hal-hal lain di luar rutinitas kantor. Work life balance yang terganggu rentan menimbulkan stres.

Stres akan mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Salah satu akibatnya adalah meningkatnya asam lambung. Ditambah dengan pola makan yang tidak teratur karena beban kerja yang tinggi, pastinya akan menimbulkan sakit maag.

Jika sudah terkena maag, maka akan timbul nyeri pada perut, rasa mual, pusing, hingga membuat kondisi tubuh menjadi lemas. Akibatnya, tugas-tugas yang harus dikerjakan akan berantakan karena mood kerjamu sudah hilang. Sebaiknya, kamu segera mengatasi sakit maag tersebut agar bisa segera menyelesaikan pekerjaanmu.

Salah satu caranya adalah dengan meminum Esemag dari Sido Muncul. Esemag Efektif Selesaikan Maag sehingga kamu bisa kembali bekerja seperti sedia kala. Saat maag menyerang, #gakmaagsalah, pastikan saja kamu minum Esemag 100% herbal yang tanpa efek samping dan aman diminum tiap hari.

Baca Juga: 5 Alasan Work Life Balance Bisa Ubah Hidup Jadi Berkualitas

dm-player

3. Perluas networking untuk membantu menyelesaikan pekerjaan

Menjaga Work Life Balance agar Karier Meningkatilustrasi suasana kantor (pixabay.com/089photoshootings)

Networking adalah salah satu poin penting saat memasuki dunia kerja. Memiliki networking yang luas akan sangat membantu kamu dalam menyelesaikan tugas dengan lebih mudah dan cepat. "Saat di kantor, rajin-rajinlah menjalin komunikasi kepada atasan maupun tim lainnya, dan kamu juga harus menjalin hubungan yang baik dengan tim dari divisi yang berbeda. Saat kamu memiliki masalah dalam menyelesaikan tugasmu, kamu bisa berdiskusi dengan rekan kerja di kantormu," sebut Yung Nathabrondiva.

Lebih lanjut, ia menambahkan, tiap orang juga perlu memperluas rekanan di luar kantor. Makin luas networking, makin banyak hal dan peluang baru yang didapat. Kamu bisa bergabung di komunitas yang sesuai dengan bidang kerjamu.

"Aktiflah berkomunikasi di komunitas tersebut ketika kamu memiliki masalah dalam menyelesaikan tugas di kantormu," tambah pria yang sudah terjun di industri asuransi lebih dari 25 tahun ini.

4. Tingkatkan skill dan pengetahuan

Menjaga Work Life Balance agar Karier Meningkatilustrasi seseorang yang sedang bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Saat kamu bekerja di suatu perusahaan, jangan lupa untuk meningkatkan skill dan pengetahuanmu. "Jangan hanya menjalankan rutinitas kerja, kamu sebaiknya mengikuti kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan skill untuk menunjang kariermu," ujar Yung Nathabrondiva. Kegiatan yang bisa diikuti seperti seminar atau kursus singkat.

Mengikuti kegiatan seperti ini bisa menjadi salah satu rekreasi atau penyegaran agar tidak suntuk dengan suasana kantor.  "Kamu bisa bertemu orang-orang baru, dapat ilmu baru, hingga suasana baru yang mungkin bisa mendatangkan ide-ide kreativitas baru," imbuh Yung Nathabrondiva. Work life balance-mu akan terjaga dengan mengikuti kegiatan tersebut.

5. Jangan lupa rekreasi dan olahraga

Menjaga Work Life Balance agar Karier Meningkatilustrasi seseorang yang sedang berolahraga (pixabay.com/Pexels)

Dua hal ini jangan dilupakan, ya, terutama bagi gen z yang memiliki rutinitas kerja tinggi. Istirahatkan badanmu dengan relaksasi sejenak maupun melakukan rekreasi bersama teman atau keluarga. Melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat merangsang pelepasan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik dan mengurangi perasaan cemas. Tak jarang pula rekreasi bisa merangsang daya kreativitas seseorang.

Selain rekreasi, untuk menjagai kebugaran tubuh, kamu wajib rutin berolahraga. Lakukan olahraga ringan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika sudah terlalu capek, jangan dipaksakan untuk berolahraga. Kamu bisa berolahraga bareng keluarga maupun teman. Sambil berolahraga, kamu juga bisa menambah networking atau teman baru, lho.

Dengan bekerja cerdas (smart working), tiap orang akan mampu menjaga work life balance. Bisa menyelesaikan tugas dengan baik tanpa harus mengorbankan kehidupan pribadi maupun kesehatan tubuhnya. Work life balance yang baik akan menunjang karier untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Merusak Work Life Balance, Ubah Sekarang!

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya