7 Hal Ini Cuma Dirasakan Orang yang Berkarir di Luar Jurusan Kuliahnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kecil dulu, kita bisa dengan enteng dan lantang menyebutkan profesi yang kita idam-idamkan. Ketika tumbuh dewasa, kita menjadi tersadar bahwa kadang profesi idaman itu tidak gampang mendapatkannya. Wajar saja, di beberapa kondisi, faktor luck juga akan berpengaruh mengingat banyaknya persaingan dalam pencarian lowongan pekerjaan. Nah, masih terkait dengan itu, berdasarkan riset IDN Times dari berbagai sumber, tujuh hal ini cuma dirasakan orang yang berkarir di luar jurusan kuliahnya!
1. Sudah bosan ditanyai, “kok nyasar dari jurusannya?”
Sebenarnya dengan kondisi seperti itu, kamu juga jadi terlatih untuk menjawab sediplomatis mungkin. Untuk memberikan jawaban diplomatismu, setidaknya kamu pasti telah memikirkan hal-hal positif yang bisa diambil dari situasi ini. Hal tersebut akan melatih kreativitas dan spontanitasmu.
2. Ketika muda boleh idealis, tapi mencari pekerjaan tidak semudah itu
Populasi semakin bertambah, otomatis lulusan sekolah dan perguruan tinggi juga semakin meningkat. Dengan terbatasnya lapangan pekerjaan, kamu berharap orang lain sudah mengerti bahwa mencari pekerjaan sesuai yang diinginkan itu tidak mudah. Kadang perlu segera mendapatkan kerja dulu, asal bisa hidup mandiri membiayai diri sendiri sebagai orang dewasa.
3. Kamu jadi belajar banyak hal baru yang menambah skillmu, meskipun kadang harus memulainya dari nol
Tidak peduli seberapa jauh pun pekerjaanmu nyasar dari jurusan kuliahmu, kamu akan mampu mempelajari hal-hal baru ketika kamu berbesar hati dengan apa yang kamu jalani. Kamu jadi memiliki tambahan ilmu dan skill yang cakupannya lebih luas, dibandingkan teman-temanmu yang menjalani karir secara linier dengan jurusan kuliahnya.
4. Selalu ada “benang merah” yang bisa ditarik antara jurusan kuliah dengan pekerjaan yang dianggap nyasar saat ini
Editor’s picks
Kalau dicari-cari pasti ada kok. Tidak ada pekerjaan yang benar-benar sepenuhnya nyasar dari pendidikanmu. Setidaknya ada hal aplikatif dari bidang yang kamu pelajari, untuk diterapkan di pekerjaanmu.
5. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar
Ini terkesan lebih menyenangkan daripada memaksa seseorang untuk harus passionate dalam pekerjaan yang dijalaninya. Ya, banyak orang merasa bahwa kalau sampai mereka mendapatkan pekerjaan sesuai hobi mereka, maka itu titik final pencarian mereka. Pekerjaan sesuai hobi berarti tidak harus sesuai jurusan kuliah/sekolah kan?
6. Banyak orang, termasuk orang-orang terdekat, akan mengirimkan lowongan pekerjaan padamu
Kebanyakan tidak berusaha mencari tahu dulu apakah kamu senang atau tidak dengan pekerjaanmu yang sekarang. Mereka hanya berpikir kamu patut dikasihani karena pekerjaanmu (bagi mereka terpaksa) nyasar dari bidang pendidikan yang kamu ambil. Tetap sabar, siapa tahu di antara semua lamaran yang mereka kirim itu memang ada kesempatan yang lebih baik.
7. Pada akhirnya nanti, apapun profesimu, orang akan membutuhkan dirimu dan keahlianmu, yang sesuai profesimu ataupun pendidikanmu
Mungkin bisa jadi lingkaran pertemanan temanmu mayoritas adalah orang-orang yang sebidang dengannya, karena hidupnya linear sesuai pendidikannya. Karenanya suatu saat mereka akan bersyukur kenal kamu, seseorang yang berprofesi dari bidang lain, walau pendidikannya sama. Memang sih banyak orang baru menghargai orang lain ketika ada butuhnya. Ya, setidaknya ambil sisi positifnya: keahlianmu bisa bermanfaat.
Kamu yang pekerjaannya dianggap nyasar pastinya pernah merasakan beberapa di antara poin di atas kan? Kalau memang pekerjaan kamu ini adalah pilihan yang kamu ambil sendiri karena kamu sukai, maka nikmatilah, sehingga orang lain akan ikut lega ketika kamu menikmatinya. Kalau pekerjaan saat ini terpaksa kamu ambil, maka jangan menyerah untuk mencari kesempatan yang lebih baik, yang benar-benar bisa kamu nikmati. Semangat sukses berkarir!