Berdampak Buruk, 6 Kebiasaan saat Bekerja Ini Harus Segera Dihentikan

Kebiasaan menunda pekerjaan sering kali dilakukan para pekerja. Mereka kerap berpikir untuk menyelesaikan tugas di esok hari, namun berakhir mengerjakannya saat mendekati deadline. Akhirnya pekerjaan menumpuk dan rampung seadanya. Mereka pun kewalahan dan tanpa sadar mengalami burnout.

Sejatinya terdapat beberapa hal yang mendasari perilaku prokrastinasi. Di antaranya ialah keinginan untuk menyelesaikan tugas sesempurna mungkin atau merasa cemas akan tugas yang diberikan, entah karena terlalu sulit atau atasan yang menuntut.

Oleh karena itu, segera identifikasi penyebab prokrastinasi pada dirimu dan segera temukan solusi tepat untuk mengatasinya. Jika kamu merasa pekerjaan yang diberikan terlalu berat, kamu bisa membaginya menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan menyicilnya dalam beberapa waktu.

Tubuh kita memerlukan istirahat yang cukup. Jika terlalu memforsir, maka kita akan kelelahan dan berakhir tidak produktif. Namun beberapa orang tetap bekerja bahkan saat sedang sakit, entah karena terpaksa atau demi mengejar beberapa target.

Bekerja berlebihan atau yang sering disebut overwork tentunya berdampak buruk untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, tetapkan batasan pada diri dan sempatkanlah waktu untuk beristirahat agar tubuh kembali fit dan segar.

Mungkin kamu berpikir, tugas kamu sebagai karyawan hanyalah bekerja. Karenanya kamu cenderung menghindari acara yang diadakan perusahaan, misalnya makan malam kantor. Sayangnya, kamu akan melewatkan banyak kesempatan jika hanya fokus bekerja. 

Ini lantaran acara kantor bisa menjadi momen yang tepat untuk membangun relasi. Kamu dapat bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang hebat yang berpotensi membuka banyak pintu kesempatan di masa mendatang. Ingat, punya jaringan yang luas termasuk investasi juga, lho!

Tak bisa dimungkiri, kita perlu memberikan reward pada diri kita karena telah berupaya dan bekerja keras. Namun ini bukan berarti kita bisa menghabiskan gaji hanya demi menyenangkan diri sendiri. Kita tak hidup hanya untuk hari ini, masih ada hari esok untuk dijalani.

Oleh karena itu, kita perlu manajemen keuangan yang baik. Sebelum memberikan reward, alokasikan dulu uang untuk pos dana darurat. Idealnya, jumlah dana darurat dianjurkan sebesar 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Setelah itu, kamu bisa menggunakan 10 hingga 15 persen gaji untuk kebutuhan entertainment.

Dunia mengalami perkembangan yang pesat seiring waktu. Banyak hal berubah sehingga metode dan cara lama sudah tak lagi relevan. Jika kita tak berupaya untuk mengikuti perubahan, maka kita akan tertinggal jauh. Karenanya kita perlu terus upgrade kemampuan dan banyak mempelajari hal-hal baru.

Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan mengikuti online course di beberapa platform seperti Coursera atau Edx. Ikuti juga pelatihan bersertifikat resmi yang bisa menjadi nilai tambah untuk diri sendiri. Selain itu, kelilingi diri dengan lingkaran pertemanan yang menyukai perubahan sehingga kamu bisa ikut glow up bersama mereka.

Hidup memang tak selalu berjalan sesuai keinginan. Barangkali, kegagalan telah menjadi menu makanan sehari-hari. Karena tertampar realitas, akhirnya kita bekerja di bidang yang tak sesuai dengan passion. Selama bekerja, kita pun merasa stuck dan tidak banyak berkembang.

Sayangnya, kamu tak punya pilihan lain selain tetap bertahan sebab takut untuk bermimpi lebih tinggi. Padahal kamu punya potensi yang bisa dikembangkan. Oleh karenanya, coba lihat hal apa yang bisa ditingkatkan dalam diri dan asah hal itu lebih dalam. Buktikan bahwa kamu mampu berprestasi dan berhasil menggapai pekerjaan yang diinginkan.

Menghentikan kebiasaan-kebiasaan ini tentu tak bisa berhasil dalam semalam. Perjalanannya akan membutuhkan waktu yang panjang. Tidak apa-apa jika kamu memulai dengan langkah kecil, yang penting kamu tetap konsisten demi mencapai tujuan. Tetap semangat, ya!