Bermimpi sering dipandang sebagai langkah awal untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Banyak yang percaya bahwa impian bisa menjadi bahan bakar semangat, memberi arah dalam hidup, dan menjadi pengingat bahwa ada hal besar yang patut dikejar. Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan tentang batasan antara harapan dan kenyataan. Apakah setiap mimpi harus bisa dicapai ataukah mimpi justru akan melukai ketika tidak dibarengi dengan pemahaman yang realistis?
Perdebatan soal idealisme dan realitas sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang memilih mengejar apa pun yang diinginkan, ada juga yang menyesuaikan impian dengan situasi yang mungkin saja terbatas. Maka, penting untuk memahami bahwa tidak semua mimpi harus disangkal hanya karena belum tentu tercapai. Namun, apakah untuk bermimpi kita tetap harus realistis? Berikut lima sudut pandang untuk melihat lebih jernih hubungan antara mimpi dan realitas.