Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Cara Jaga Semangat Usai Gagal Tes Kerja Berkali-kali, Don't Give Up!

ilustrasi sepulang tes kerja (pexels.com/Shantanu Kumar)
ilustrasi sepulang tes kerja (pexels.com/Shantanu Kumar)

Sudah berapa kali kamu gagal dalam tes kerja? Mungkin langkahmu terhenti di psikotes, wawancara, atau tes kesehatan. Atau, bahkan seleksi berkas lamaran saja dirimu sudah gak lolos.

Apabila kamu baru gagal kurang dari lima kali, mungkin semangat masih tinggi. Rasanya usaha mendapatkan pekerjaan justru tambah menantang. Akan tetapi, setelah dirimu gagal lebih dari sepuluh kali pasti motivasi mulai turun.

Bahkan seperti ada trauma tersendiri tiap dirimu hendak kembali mengikuti seleksi kerja. Yuk, rawat semangatmu sampai nanti berhasil mendapatkan pekerjaan. Kami beri delapan cara simpel agar mudah untuk dilakukan dan gak bikin kamu tambah stres.

1. Tetap berharap sekaligus tak terlalu berekspektasi

ilustrasi lesu (pexels.com/Alina Matveycheva)
ilustrasi lesu (pexels.com/Alina Matveycheva)

Bagaimana maksudnya? Sebagai pelamar tentu saja kamu harus tetap punya harapan bakal lolos seleksi kerja yang akan atau sedang dijalani. Akan tetapi, dirimu juga tidak perlu berekspektasi ketinggian.

Kamu mesti tetap terbuka pada kemungkinan gagal seperti yang sudah-sudah. Dengan begitu, perasaanmu tak begitu sakit seandainya harus gagal lagi. Ini membentuk kekebalanmu terhadap pahitnya kegagalan.

2. Kurangi belajar daripada kejenuhan makin parah

ilustrasi sepulang tes kerja (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sepulang tes kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Belajar dengan sungguh-sungguh menjelang tes kerja memang tanda semangat yang membara. Namun, selepas berulang kali kamu tidak berhasil pasti rasa jenuh luar biasa. Daripada psikismu terlalu capek mending dirimu mengurangi belajar.

Toh, kamu telah berkali-kali mengikuti psikotes yang hampir sama di berbagai tempat. Mungkin dirimu juga sampai hafal pertanyaan pewawancara. Kalau masih ada yang perlu disiapkan menjelang tes kerja, cukup informasi seputar kantor yang dilamar.

3. Gagal lagi memang capek, tapi menganggur lebih melelahkan

ilustrasi sepulang tes kerja (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi sepulang tes kerja (pexels.com/Ron Lach)

Maknanya, tak ada cara lain untukmu bisa berhenti menganggur selain terus berusaha melamar ke berbagai tempat. Walaupun baik mencari pekerjaan maupun jadi pengangguran sama capeknya, jangan lantas kamu gak mau ngapa-ngapain.

Dengan sisa-sisa tenaga serta semangatmu sekalipun, jangan berhenti berjuang. Ambil pilihan yang berpotensi mengubah nasibmu hari ini. Walaupun rasanya kamu tak ingin lagi mengetik surel dan mengirimkan berkas lamaran, lakukan saja.

4. Habis tes kerja manjakan diri secukupnya

ilustrasi bersantap (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi bersantap (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kasih reward ke diri tidak harus menunggu kamu sukses besar. Dengan dirimu masih mau berjuang mencari pekerjaan dan mengikuti seleksi, artinya sudah berhasil mengatasi keinginan menyerah. Waktunya memanjakan diri sebentar.

Pilihannya macam-macam. Pulang-pulang dirimu dapat tiduran sambil menonton film atau main game. Bila tadi orangtua kasih uang saku sebelum kamu berangkat tes kerja juga bisa dipakai jajan.

Jangan terlalu irit di hari dirimu baru berusaha keras. Belilah makanan yang lebih enak dari biasanya. Seperti sehari-hari kamu cuma makan tahu, tempe, telur, dan sayuran masakan sendiri agar hemat. Namun, habis tes kerja belilah ayam geprek atau bakso kalau uangnya ada.

5. Minta keluarga gak langsung menanyakan hasilnya

ilustrasi bad mood (pexels.com/Cesar Lalangui Eras)
ilustrasi bad mood (pexels.com/Cesar Lalangui Eras)

Keluarga atau orang terdekat lainnya yang tahu kamu baru saja mengikuti seleksi kerja pasti penasaran. Biasanya begitu kamu tiba di rumah atau kos-kosan langsung ada orang yang menanyakan hasil. Bahkan dirimu belum melepas sepatu.

Akan tetapi, sejak berbulan-bulan lalu belum ada jawaban yang membanggakanmu. Kamu yang tadinya merasa diperhatikan dengan pertanyaan itu justru mulai sensitif. Langsung saja minta mereka tak lagi menanyakan. Katakan dirimu bakal bercerita sendiri jika ada kabar baik atau kamu sudah siap.

6. Kumpul dengan sesama pejuang kerja yang positif

ilustrasi kumpul teman (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi kumpul teman (pexels.com/Matheus Bertelli)

Bila masih ada temanmu yang juga belum bekerja, sesekali berkumpullah. Namun, gak semua orang yang masih menganggur baik untuk didekati. Cuma mereka yang perilaku serta pemikirannya positif.

Jangan bergaul dengan pengangguran yang sudah malas melakukan apa pun. Malah dia lebih suka main judol atau sibuk menyalahkan semua pihak daripada mencari pekerjaan. Dia akan menjadi pengaruh yang buruk buatmu.

7. Ingat, pelamar yang diterima selalu lebih sedikit

ilustrasi pelamar kerja (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pelamar kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Saking capeknya, kamu mungkin tidak memedulikan hal ini. Namun, menyadari banyaknya orang yang senasib denganmu di setiap tes kerja dapat membantumu merasa lebih baik. Walaupun teman-teman dekatmu telah bekerja, kamu tak sendirian.

Tidak ada alasan untukmu terlalu merasa rendah diri atau sedih. Katakan pada diri sendiri bahwa jika mereka masih bersemangat mencari pekerjaan, kamu juga pasti bisa. Hindari dirimu terlampau fokus ke kawan-kawan dekat saja.

8. Utarakan niat baikmu dan minta Tuhan memilihkan pekerjaan terbaik

ilustrasi berdoa (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi berdoa (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Meski menempati poin terakhir, sejatinya ini harus selalu dilakukan olehmu. Jangan berhenti berdoa. Selalu luruskan kembali niatmu dalam bekerja. Hindari pemikiran kamu ingin bekerja di tempat bergengsi agar menjadi yang paling hebat dalam keluarga.

Boleh jadi justru niat itu mempersulitmu menemukan jalan rezeki. Dirimu belum bekerja pun sudah ada niat menyombongkan diri. Ubah tujuanmu menjadi kamu bisa mandiri bahkan bersedekah pada orang yang membutuhkan dengan sebagian pendapatanmu.

Minta pula supaya Tuhan bersedia memilihkan pekerjaan yang tepat untukmu dari berbagai segi. Pastinya niat baikmu dalam bekerja tersebut juga harus direalisasikan. Bukan sekadar janji manis pada-Nya.

Pekerjaan belum didapat. Semangat jangan sampai menguap tak bersisa. Dalam mendapatkan pekerjaan, sering kali bukan kepandaian yang menentukan. Kegigihan lebih utama. Agar bisa gigih dalam berjuang, semangatmu juga kudu terus menyala!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Cara Jaga Semangat Usai Gagal Tes Kerja Berkali-kali, Don't Give Up!

11 Sep 2025, 21:07 WIBLife