5 Cara Membangun Personal Development agar Sukses dalam Karier

Memulai sesuatu dari yang negatif bukan berarti akan berakhir buruk. Dikutip dari Lifehack, Dorie Clarke, kontributor Harvard Business Review, mengungkapkan bahwa untuk membangun personal development, mulailah dari hal yang negatif. Putuskan apa saja yang gak ingin kamu lakukan.

“Saya menyarankan klien untuk mengambil pendekatan yang berlawanan (negatif). Jelaskan apa yang gak diinginkan dan kemudian ambil langkah-langkah untuk menghindarinya,” ungkapnya.

Proses ini dikenal juga dengan eliminasi. Artinya, kamu mempersempit pilihan dengan menghilangkan beberapa hal sebelum akhirnya mulai membuat kerangka apa saja yang hendak dilakukan untuk bisa membangun personal development agar lebih efektif.

Memiliki kecerdasan emosional yang solid, bisa membantumu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dan klien. Pada akhirnya, kamu bisa meningkatkan produktivitas dan memperkuat reputasi profesional. Selain itu, kemampuan ini juga bisa membantumu dalam menghadapi konflik penting yang mungkin terjadi di dunia kerja.

Essack menyebutkan, dalam membangun kecerdasan emosional untuk personal development, kamu bisa mulai fokus menjadi seorang pendengar yang aktif. Cobalah untuk membantu orang lain agar merasa didengar dengan memperhatikannya.

“Singkirkan ponselmu, lakukan kontak mata, dan konsentrasi penuh pada mereka. Kemudian, tunjukkan bahwa kamu mendengarkannya dengan memberikan isyarat verbal seperti ‘uh, huh’ dan bahasa tubuh, seperti mengangguk, tersenyum, dan mencondongkan tubuh ke depan,” jelasnya.

Ketika membangun personal development, penting bagimu untuk memiliki motivasi agar bisa lebih produktif dalam berkarier. Kamu pasti setuju bahwa motivasi adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja. Namun, terkadang saat lelah, motivasi tersebut bisa berkurang, bahkan hilang. 

Jadikanlah motivasi sebagai perilaku yang biasa kamu lakukan dan jangan jadikan sebagai suatu pola pikir yang kadang berubah sesuai dengan suasana hari. Essack memaparkan, ketika kamu melakukan perilaku atau tindakan yang menghasilkan kesuksesan kecil, jadikan tindakan itu yang membuatmu merasa termotivasi. 

Misalnya, kamu merasa kewalahan saat harus membuat laporan bulanan, hingga rasanya ingin menghindar. Maka, cobalah pecah hal tersebut ke dalam bentuk yang lebih sederhana.

Jadi, alih-alih menunggu datangnya motivasi untuk menulis laporan di akhir bulan, cobalah untuk membaginya jadi tugas-tugas kecil harian. Cara ini akan membantumu merasakan kesuksesan pada setiap pengerjaan serta terus termotivasi untuk mengambil langkah berikutnya. 

Kerjaan yang menumpuk terkadang bisa membuatmu jadi sulit fokus dan pikiran jadi melayang ke sesuatu yang lain. Jika seperti itu, maka rasanya akan sulit bagimu untuk bisa membangun personal development agar lebih sukses dalam berkarier.

Esaack menjelaskan, untuk mengatasi pemikiran yang melayang saat bekerja, cobalah lakukan latihan meditasi harian. Sisihkan waktu 5-10 menit untuk meditasi dengan bantuan aplikasi atau YouTube agar tahu caranya. Setelah itu, kamu jadi lebih tenang dan semakin fokus dalam melakukan pekerjaan.

Saat memutuskan untuk membangun personal development, kamu tentu punya tujuan yang hendak dicapai. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa mencapainya, yakni menuliskan misi apa saja yang ingin diraih. Dilansir Lifehack, Tangki Aytekin, pendiri dan CEO JotForm, mengemukakan bahwa menuliskan tujuan bisa meningkatkan peluang kamu untuk bisa mencapainya. 

Maksudnya, ketika hendak membangun personal development dan kamu menuliskan setiap misi yang ingin diraih, maka secara gak langsung, kamu berkomitmen pada hal tersebut. Sehingga, peluang berhasilnya bisa lebih tinggi.

Berbagai cara di atas bisa diikuti untuk membangun personal development agar semakin baik di dunia kerja. Hingga pada akhirnya, kamu bisa meraih kesuksesan profesional dalam berkarier.