4 Cara Mengatasi Overthinking Sebelum Tidur

Siapa yang pernah merasa otaknya malah aktif banget sebelum tidur? Pikiran ke sana ke mari, dari masalah kecil sampai hal yang gak perlu dipikirkan, semua berkumpul di kepala. Hasilnya? Mata tetap terjaga, sementara badan udah teriak minta istirahat. Aduh, pusing kan?
Ternyata, overthinking sebelum tidur ini adalah masalah yang banyak orang alami. Pikiran yang terus menggelinding seperti bola salju bikin waktu tidur berkurang dan kualitas tidur jadi kacau. Jangan biarkan ini terus-terusan terjadi. Yuk, coba empat cara berikut untuk membantu pikiran lebih tenang dan tidur lebih nyenyak.
1. Rutinitas relaksasi sebelum tidur

Sebelum beranjak ke tempat tidur, coba deh bikin rutinitas yang bikin tubuh dan pikiran rileks. Misalnya, mandi air hangat, menyalakan lilin aromaterapi, atau mendengarkan musik pelan yang menenangkan. Dengan kebiasaan ini, tubuh jadi tahu kalau waktunya untuk beristirahat.
Selain itu, bisa juga mencoba breathing exercise sederhana. Tarik napas dalam-dalam selama empat hitungan, tahan selama empat hitungan, lalu hembuskan perlahan. Lakukan beberapa kali. Aktivitas ini bisa membantu menurunkan kecemasan dan menyiapkan tubuh untuk tidur.
2. Jauhkan gawai dan cahaya biru

Salah satu penyebab overthinking sebelum tidur adalah kebiasaan terus scrolling media sosial. Cahaya biru dari layar gawai mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh tidur. Jadi, matikan layar minimal 30 menit sebelum tidur, ya.
Gantikan aktivitas scrolling dengan membaca buku ringan atau menulis jurnal. Dengan begitu, pikiran jadi lebih terarah, dan aktivitas menenangkan ini bisa jadi pengantar tidur yang lebih sehat dibanding mengecek notifikasi.
3. Tulis pikiran yang mengganggu

Kadang, overthinking muncul karena ada banyak hal yang belum selesai di kepala. Solusinya? Tulis semua yang mengganggu di atas kertas. Ini bisa berupa to-do list untuk besok, perasaan yang bikin resah, atau ide-ide liar yang tiba-tiba muncul.
Dengan menulis, pikiran akan merasa lebih "lega" karena tidak perlu terus mengingat-ingat semuanya. Anggap saja jurnal ini adalah tempat sampah untuk pikiran negatif sebelum tidur. Setelah selesai menulis, tutup jurnalnya dan fokus untuk istirahat.
4. Coba teknik visualisasi positif

Bayangkan tempat atau situasi yang bikin hati tenang dan bahagia. Misalnya, pantai dengan deburan ombak, taman yang penuh bunga, atau bahkan momen bahagia bersama orang tersayang. Tutup mata, fokus pada detail, dan rasakan suasananya.
Teknik visualisasi ini membantu mengalihkan pikiran dari hal-hal yang bikin stres. Pikiran yang tenang akan memudahkan tubuh untuk masuk ke mode istirahat. Latihan ini mungkin butuh waktu, tapi dengan rutin dilakukan, hasilnya bakal terasa.
Overthinking sebelum tidur bisa mengganggu kualitas istirahat dan bikin tubuh kelelahan. Dengan menerapkan rutinitas relaksasi, menjauhkan gawai, menulis pikiran yang mengganggu, dan mencoba teknik visualisasi, pikiran akan lebih tenang. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran. Yuk, mulai biasakan diri untuk tidur lebih nyaman dan bangun dengan energi baru!