Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Teknik Ampuh Agar Kamu Terhindar dari Overthinking

ilustrasi orang over thinking (pixabay.com/users/stocksnap)
Intinya sih...
  • Overthinking berdampak buruk pada kesehatan mental dan tubuh, terutama saat malam tiba.
  • Istirahat dan me time penting untuk mengurangi overthinking, tetapi tetap perlu batasan waktu.
  • Merawat diri sendiri, bersikap baik pada diri sendiri, dan membuat batasan waktu dapat membantu mengurangi overthinking.

Overthinking atau berpikir secara berlebihan membawa dampak yang kurang baik pada tubuh dan juga kesehatan mental. Orang-orang yang berpikir berlebihan biasanya cenderung memikirkan apapun yang belum terjadi. Apalagi ketika malam telah tiba dan keadaan hening, tentu suara-suara dan kenangan yang tidak terduga bisa muncul kapan saja tanpa diduga.

Rasa overthinking bisa saja melanda kepada siapapun, bahkan sebuah studi yang mengatakan sekitar 57% perempuan dan 43% laki-laki. Jadi, tergantung bagaimana kamu menyikapi overthinking supaya tidak menguasai diri secara terus menerus.

Jika kamu mengalami overthingking, gunakan langkah-langkah berikut supaya beban di kepalamu menjadi lebih berkurang!

1. Jadwalkan waktu untuk beristirahat

ilustrasi jeda istirahat (pixabay.com/users/deeezy)

Istirahat bisa menyegarkan otak yang terlalu penat dalam berpikir, adakalanya sebuah jeda juga perlu supaya pada saat memikirkan sesuatu otak bisa fresh sesuai akal sehat. Otak bagaikan sebuah mesin, yang apabila terus menerus bekerja justru memberikan banyak beban.

Contohnya, ketika sedang banyak tugas di tempat kerja dan deadline semakin dekat, tentu membuat overthingking. Nah, ada baiknya tetap memanfaatkan waktu istirahat. Dengan waktu istirahat tersebut rasa overthinking bisa lebih berkurang.

2. Ambil waktu untuk diri sendiri

ilustrasi merenung (pixabay.com/users/pexels)

Tidak ada salahnya kamu mengambil waktu untuk diri sendiri alias me time. Meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa dengan cara merenung, menonton film favorit, berselancar ke media sosial untuk menghibur diri sendiri sejenak, atau pergi jalan-jalan.

Di sisi lain kamu juga harus tetap memberikan batasan waktu kepada diri sendiri ketika me time. Jangan sampai terlena sehingga tugas-tugas lain menjadi terabaikan dan membuat overthinking justru bertambah.

3. Merawat diri demi kesehatan

ilustrasi merawat diri (pixabay.com/users/socialbutterflymmg)

Merawat diri sendiri bisa dengan cara berolahraga, atau pergi ke salon untuk memanjakan diri. Nah, sekarang tidak heran kan apabila banyak orang menikmati momen pergi ke salon untuk memanjakan diri atau asyik jogging pagi sambil mendengarkan musik misalnya.

Selain itu, merawat diri sendiri bisa juga dengan cara menjauhi alkohol atau obat-obatan terlarang, karena kebiasaan tersebut bisa merusak secara fisik dan mental.

4. Bersikap baik pada diri sendiri

ilustrasi self love (pixabay.com/users/iqbalstock)

Ketika sedang overthinking tetap berusaha untuk bersikap baik terhadap diri kamu sendiri. Jangan sampai hal tersebut membuat frustasi apalagi menyakiti diri sendiri, seperti misalnya malas makan atau menghindari bersosialisasi.

Dengan bersikap baik terhadap kepada diri sendiri, membuat kamu bisa lebih mengontrol pikiran dan mengurangi beban. Jangan sampai rasa stres dan overthinking melemahkan kamu untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

5. Buat batasan ketika overthinking

ilustrasi seseorang istirahat (pixabay.com/users/pen_ash)

Mungkin ini terdengar aneh, tapi adakalanya kamu membuat batasan kepada diri sendiri sampai kapan harus menghentikan overthinking yang ada di dalam kepala. Sebuah batasan bisa tetap menjaga akal sehat kamu sehingga tidak terlalu lama berlarut-larut dalam overthinking.

Batasan tersebut misalnya, ketika kamu sedang overthinking boleh saja, tapi hanya dalam waktu beberapa jam misalnya. Setelah melewati waktu tersebut kamu harus bangkit lagi dan mengerjakan hal-hal yang tertunda. Kamu juga bisa menuliskan keresahan di kertas supaya tahu mana yang bisa kamu prioritaskan dalam pengerjaannya dan menjadi lebih jelas.

Tidak heran jika overthinking bisa saja membuat down atau produktivitas menurun drastis. Namun, kamu tentu tidak boleh berlarut-larut tenggelam dalam overthinking sehingga menyakiti diri sendiri. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk lebih produktif dan melawan overthinking?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us