Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Gak Ramah Perempuan

ilustrasi perempuan sedang memimpin rapat
ilustrasi perempuan sedang memimpin rapat (pexels.com/Rebrand Cities)
Intinya sih...
  • Kenali dan akui masalahnyaLangkah pertama yang paling penting adalah menyadari kalau kamu memang ada di lingkungan kerja yang gak ramah perempuan. Terkadang, orang-orang di sekitar menganggap komentar seksis atau lelucon gender itu sebagai sesuatu yang lumrah, padahal sebenarnya sudah melewati batas.
  • Bangun kepercayaan diri lewat kompetensiSalah satu cara ampuh untuk melawan stereotip gender di tempat kerja adalah dengan menunjukkan kemampuanmu secara nyata. Jangan ragu untuk speak up saat rapat, ambil tanggung jawab lebih besar, dan tunjukkan hasil kerja yang solid.
  • Cari sekutu, bukan sekadar temanDi lingkungan kerja yang gak ram
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia kerja modern yang katanya menjunjung tinggi kesetaraan gender, nyatanya masih banyak perempuan yang harus menghadapi lingkungan kerja kurang ramah. Mulai dari komentar seksis, kesempatan promosi yang gak adil, sampai tekanan sosial untuk “berperilaku feminin” agar diterima. Situasi seperti ini bisa membuat perempuan merasa gak dihargai, kehilangan motivasi, bahkan trauma jika terus dibiarkan.

Untungnya, ada banyak cara cerdas untuk tetap survive dan bersinar di tempat kerja yang belum sepenuhnya ramah perempuan. Membangun karier di lingkungan seperti ini memang gak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Kuncinya ada di strategi, mental, dan dukungan yang tepat. Jangan mundur, ini begini cara menghadapi lingkungan kerja yang gak ramah perempuan.

1. Kenali dan akui masalahnya  

ilustrasi perempuan sedang merenung
ilustrasi perempuan sedang merenung (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Langkah pertama yang paling penting adalah menyadari kalau kamu memang ada di lingkungan kerja yang gak ramah perempuan. Terkadang, orang-orang di sekitar menganggap komentar seksis atau lelucon gender itu sebagai sesuatu yang lumrah, padahal sebenarnya sudah melewati batas.

Jangan gaslighting diri sendiri dengan berpikir kamu terlalu sensitif. Kalau kamu merasa gak nyaman, berarti memang ada sesuatu yang salah. Mengakui masalah ini adalah langkah awal untuk tahu kapan dan bagaimana kamu perlu bertindak.

2. Bangun kepercayaan diri lewat kompetensi

ilustrasi perempuan pekerja kantoran
ilustrasi perempuan pekerja kantoran (pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu cara ampuh untuk melawan stereotip gender di tempat kerja adalah dengan menunjukkan kemampuanmu secara nyata. Jangan ragu untuk speak up saat rapat, ambil tanggung jawab lebih besar, dan tunjukkan hasil kerja yang solid. Ketika kamu punya performa bagus, orang tidak akan mudah meremehkanmu. Namun ingat, kepercayaan diri bukan berarti harus agresif, yang penting kamu tahu nilai dirimu dan berani menunjukkannya tanpa harus kehilangan jati diri.

3. Cari sekutu, bukan sekadar teman  

ilustrasi dua orang sedang bekerja
ilustrasi dua orang sedang bekerja (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Di lingkungan kerja yang gak ramah, punya sekutu sangatlah penting. Sekutu di sini bukan sekadar teman curhat, tapi juga orang yang bisa mendukungmu secara profesional. Bisa dari sesama rekan perempuan, mentor laki-laki yang berpikiran terbuka, atau atasan yang menghargai kesetaraan. Dengan jaringan dukungan ini, kamu punya tempat untuk berbagi pengalaman dan strategi menghadapi situasi sulit. Kadang, satu orang sekutu saja bisa membuatmu merasa jauh lebih kuat.

4. Dokumentasikan semua hal yang mengganggu  

ilustrasi berkirim pesan singkat
ilustrasi berkirim pesan singkat (unsplash.com/Mikel Parera)

Kalau kamu menghadapi perilaku yang melewati batas, seperti komentar seksis, pelecehan verbal, atau ketidakadilan struktural, catat semua kejadian itu dengan detail. Simpan bukti, seperti email, pesan, atau tanggal dan waktu kejadian. Dokumentasi ini penting kalau kamu nanti perlu melapor ke HRD atau pihak berwenang. Selain untuk perlindungan diri, langkah ini juga membantu kamu tetap objektif dan gak terbawa emosi saat menghadapi masalah.

5. Berani bersikap dan bersuara  

ilustrasi dua orang sedang berbicara
ilustrasi dua orang sedang berbicara (pexels.com/fauxels)

Terkadang, diam justru membuat pelaku merasa aman untuk terus bersikap buruk. Jadi, gak ada salahnya untuk bicara tegas saat ada yang melontarkan komentar gak pantas atau memperlakukanmu secara tidak adil. Kamu gak harus marah-marah, cukup jawab dengan tegas tapi profesional. Dengan begitu, kamu menunjukkan batasan tanpa memperkeruh suasana.

Menghadapi lingkungan kerja yang gak ramah perempuan memang butuh keberanian ekstra. Namun, dengan strategi tepat, kamu bisa tetap maju tanpa kehilangan jati diri. Ingat, kamu punya hak untuk dihargai, didengar, dan diperlakukan setara. Jangan biarkan lingkungan buruk mendefinisikan kemampuanmu. Setiap langkah kecil dari perempuan seperti kamu bisa jadi bagian penting dari perubahan besar di dunia kerja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Kata-kata Lucu Bahasa Jawa buat Status WA, Guyonan Receh!

08 Nov 2025, 13:00 WIBLife