7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkan

Meski serius, tapi tetap santai

Dalam dunia kepenulisan, sains merupakan salah satu topik yang sering dianggap memiliki bobot dan konsep literatur cukup berat di mata pembaca. Banyak yang beranggapan bahwa artikel sains pasti berhubungan dengan riset, studi, penelitian, dan tulisan ilmiah yang ruwet serta membingungkan.

Namun, faktanya, artikel sains bisa diciptakan dengan konsep yang mengasyikkan untuk dibaca. Meskipun bisa dibuat dengan gaya bahasa yang asyik dan kekinian, poin-poin penting yang menjadi pembahasan tetap wajib untuk disampaikan secara lugas dan tak bertele-tele.

Nah, kali ini kita akan sama-sama belajar untuk memahami langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat artikel sains berbobot tapi juga mengasyikkan. Yuk, disimak!

1. Buat artikel yang bersifat universal

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi menulis di laptop (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pada prinsipnya, sains memang bersifat universal alias bisa diterima oleh banyak orang tanpa memandang latar belakang. Dalam menulis sebuah artikel ilmiah, sebaiknya juga memerhatikan sifat universalitas.

Boleh saja kamu membahas tentang rumitnya untaian DNA dan genetik, misalnya, tapi jangan sampai tulisan tersebut tidak dipahami oleh banyak pembaca. Inilah yang membedakan antara artikel sains dengan tesis, studi, riset, dan makalah ilmiah.

Pada dasarnya, artikel sains dibuat untuk memudahkan pembaca dalam memahami ilmu pengetahuan yang sedang dibahas. Adapun, riset dan tesis dibuat bukan untuk dibaca oleh kalangan umum, melainkan eksklusif untuk keperluan akademik di tingkat pendidikan tinggi. Itu sebabnya, bahasa dalam riset dan tesis sangat berbeda dengan artikel sains.

2. Gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi sedang berpikir (pexels.com/Thirdman)

Pada umumnya, artikel sains yang mengasyikkan itu pasti dibaca oleh lebih banyak orang, meskipun sebagian dari mereka tidak menyukai sains. Mengapa? Itu karena gaya bahasa yang disampaikan cenderung ringan dan mudah untuk dipahami.

Misalnya, pembahasan sains dalam tayangan National Geographic masih mempertahankan gaya penyampaiannya yang simpel dan membumi. Itu sebabnya, tayangan televisi dan tulisan sains yang memiliki gaya penyampaian ringan biasanya lebih enak untuk diikuti.

Ada fakta unik akan hal itu, lho. Menurut riset yang dicatat dalam Nature Index, penyampaian sains yang bertele-tele dengan bahasa yang rumit justru sulit dipahami oleh pembaca dan bahkan bagi ilmuwan itu sendiri. Jadi, jika ilmuwan saja kesulitan mengerti, apalagi kita yang orang awam. Betul, gak?

3. Jangan menggurui pembaca

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi menggurui (pexels.com/RODNAE Productions)

Mungkin, kita sebagai penulis sangat memahami tentang apa yang dibahas dalam tulisan. Namun, sebagai penulis yang bijak, kita wajib menempatkan diri kita pada posisi pembaca.

Hal itu dibutuhkan supaya tidak ada jarak yang terlalu jauh antara penulis dan pembaca yang ujungnya membuat artikel sains terkesan menggurui. Lagi pula, tidak semua penulis artikel ilmiah itu menjabat sebagai ilmuwan, kok.

So, akan lebih baik jika penulis memang menempatkan diri sebagai pihak yang sama-sama belajar dan ingin tahu. Isaac Newton dan Albert Einstein yang jelas-jelas genius saja masih menyatakan diri bahwa mereka harus banyak belajar akibat ketidaktahuan.

Nah, jangan sampai artikel yang dibuat terkesan sombong karena tulisan kita bisa dibaca oleh ahli atau pakar-pakar sains. Nanti kamu malah malu sendiri jadinya.

dm-player

4. Sertakan sumber dan data yang kredibel

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi menulis artikel (unsplash.com/Bench Accounting)

Hal satu ini jangan sampai ketinggalan, nih. Sebab, kita akan menulis sebuah artikel sains, maka sumber dan riset yang diambil harus terpercaya. Maksudnya, informasi sains yang dipaparkan jangan sampai memuat hoaks dan berita palsu. Oh, ya, sedapat mungkin jangan mengambil sumber dari laman-laman gratisan, seperti blogspot dan Wikipedia.

Biasanya, sumber yang bisa dijadikan acuan adalah laman atau website dari luar negeri. Dilansir Akademi Sains Amerika Serikat, misinformasi dan berita bohong yang kadung tersebar di masyarakat akan membawa dampak buruk bagi pola pikir mereka. Tak jarang hal ini juga disebabkan oleh artikel sains yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah bagi Kamu yang Ingin Belajar Menulis Artikel dari Nol

5. Sampaikan berita unik yang menggugah pembaca

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi membaca (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Sains gak melulu berisi tentang rumus-rumus sulit yang memusingkan kepala. Ada banyak hal-hal unik, menarik, berkesan, dan bahkan lucu untuk dibahas di artikel sains. Kamu bisa membahas fakta-fakta unik hewan, tumbuhan, planet, dan manusia. Bisa juga menulis pembahasan ilmiah dari sudut pandang berbeda, seperti hal aneh yang jarang diketahui.

Faktanya, artikel-artikel sains yang dibuat secara sederhana, unik, dan menarik akan memiliki peluang untuk lebih banyak dibaca dari berbagai kalangan. Kendati dibahas secara unik dan lucu, artikel sains tetap wajib memiliki sumber yang valid supaya bisa dipertanggungjawabkan. Jadi, kreasikan ide dan tulisan kamu supaya tampak unik, ringan, dan jauh dari kata membosankan.

6. Buat artikel yang tidak repetitif dan jauhkan tulisanmu dari plagiarisme

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi membaca artikel (pexels.com/Ekrulila)

Hal-hal yang dibuat sama dan repetitif tentu akan melahirkan rasa jenuh. Begitu pula dalam membuat artikel sains. Biasanya, topik-topik umum yang sering dibahas oleh media-media besar sudah banyak diketahui oleh banyak orang. Jika membahasnya secara berulang-ulang, artikel kita jelas akan dinilai membosankan oleh pembaca. Topik umum boleh saja ditulis ulang, namun dari sudut pandang berbeda.

Akan lebih baik jika penulis artikel bisa memasukkan banyak pembahasan baru di dalamnya. Seperti diulas oleh The Guardian, supaya tidak terjebak dalam penulisan yang repetitif, kita harus membaca dan memilih makalah atau sumbernya terlebih dahulu. Kemudian, penulis bisa memilah dan menuang gagasannya ke dalam artikel yang lebih ringan tanpa mengurangi informasi yang ada.

Satu lagi, jangan plagiat! Plagiarisme dalam dunia kepenulisan adalah pelanggaran berat. Jika terinspirasi dari makalah, jurnal, dan artikel sains milik orang lain, kamu bisa menyerapnya sebagai sebuah ide sekaligus sumber referensi. Setelah itu, tuangkan ide tersebut dalam gaya tulisanmu sendiri tanpa harus menyalinnya mentah-mentah.

7. Sertakan gambar yang menarik dan bebas hak cipta

7 Langkah Membuat Artikel Sains yang Berbobot sekaligus Mengasyikkanilustrasi memilih gambar (pexels.com/Malte Luk)

Dalam membuat artikel sains supaya makin mengasyikkan untuk dibaca, sebaiknya sertakan gambar menarik dan usahakan bebas hak cipta. Ada banyak sumber gambar bagus yang bisa diambil secara gratis, misalnya Unsplash, Pexels, dan Pixabay. Namun, jika mengambilnya dari sumber-sumber lain macam NASA, Universe Today, Space, dan lain sebagainya, sertakan juga nama fotografernya.

Harus diingat bahwa gambar yang diambil dari media sosial atau beberapa laman yang eksklusif wajib mendapatkan izin dari pemilik gambar. Nah, dengan menyertakan beberapa gambar pendukung, artikel sains yang kita buat akan tampak lebih berwarna dan tidak kaku. Jadi, jangan malas dalam mencari gambar yang sesuai dengan peraturan, ya.

Bagaimana pelajaran kali ini? Ternyata, membuat artikel sains yang mengasyikkan itu tidak terlalu sulit. Yuk, tetap semangat dalam menulis dan membuat banyak artikel berkualitas.

Baca Juga: Menarik untuk Dikulik, 5 Ide Menulis Konten Artikel Hype Entertainment

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya