Mengapa Pengusaha yang Bermodal Mepet Seringkali Menjadi Lebih Sukses? 13 Hal Ini Alasannya

Dunia usaha memang penuh dengan lika-liku ketidakpastian. Selain dibutuhkan keberanian mengambil resiko, namun rencana matang dan perhitungan untung-rugi juga perlu diperhatikan. Namun kenyataan di lapangan, justru banyak sekali ditemui orang yang dengan mudahnya menggelontorkan banyak modal di awal, namun keteteran di tengah jalan.

Padahal, mendirikan bisnis sama sekali berbeda dengan berjudi. Kita tak bisa begitu saja menggertak lawan dengan banyaknya modal yang dimiliki. Sebaliknya, kita justru membutuhkan pemikiran kritis untuk mewujudkan rencana-rencana strategis dalam otak kita. Kali ini, IDNtimes ingin memaparkan mengapa kamu yang memiliki modal pas-pasan, dipastikan sukses dalam dunia usaha.

1. Kamu adalah orang yang tahan banting dan tak mudah menyerah.

Memiliki modal pas-pasan membuat dirimu menjadi pribadi yang tahan banting dan tak mudah menyerah. Meski ide bisnismu belum mendapatkan pembiayaan yang sesuai, namun kamu tak pernah patah arang. Semangatmu justru malah semakin terpacu untuk memajukan usaha.

2. Terbatasnya modal membuatmu berpikir bagaimana caranya menggaet investor.

Pakai saja uang orang lain. Begitulah pikirmu. Berbeda dengan mereka yang memiliki modal besar yang dengan gampangnya menggelontorkan banyak uang pribadi untuk membuka bisnis, kamu justru lebih jeli dan pandai memutar otak bagaimana caranya agar bisa meyakinkan calon investor untuk menanam modal padamu. Baik itu pinjam ke orangtua, saudara, teman, atau bahkan bank sekalipun.

3. Otakmu dituntut untuk lebih kreatif.

Jika si modal raksasa lebih gampang membayar orang lain, kamu justru bisa lebih kreatif bagaimana caranya untuk meminimalisir pengeluaran dalam hal SDM. Daripada mengandalkan profesional, kamu justru lebih memilih untuk mempelajari seluk-beluk model bisnis yang akan kamu tekuni. Tak jarang pengetahuanmu pun semakin bertambah. Inilah yang membuatmu lebih unggul daripada orang lain.

4. Disiplin dalam masalah keuangan.

Tuntutan tanggungjawab terhadap investor membuatmu selalu mawas diri. Kamu ingat betul bahwa uang yang kamu pegang saat ini bukanlah uangmu sepenuhnya. Ada yang pinjam ke bank, pinjam saudara dan kerabat, atau mungkin sebagian adalah uang investor. Oleh karenanya, kamu selalu berusaha untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan uang tersebut.

5. Selalu waspada ketika ingin menggaet mitra.

Tak mudah mengajak orang lain untuk bekerja sama adalah salah satu sifatmu. Apalagi mereka-mereka yang terlalu sering mengumbar kata-kata manis. Si lidah ular, begitulah orang-orang menyebutnya. Daripada menyesal di kemudian hari, kamu lebih memilih meluangkan waktu untuk mengorek track record orang yang akan kamu ajak kerjasama.

6. Teliti, tak sembrono dan tak menggampangkan masalah.

Keterbatasan keuangan, menuntut kamu untuk selalu berhati-hati. Jika ada masalah datang, kamu tak serta merta membiarkannya berlarut-larut. Lebih dari itu, kamu justru dengan sigap mencari tahu penyebabnya dan menyelesaikannya saat itu juga.

7. Ulet, disiplin dan selalu menyempatkan waktu untuk terus belajar.

Bermalas-malasan sama sekali tak ada dalam kamusmu. Kamu percaya bahwa kedisiplinan adalah langkah awal menuju kesuksesan. Selain itu, kamu juga tak pernah merasa berpuas diri. Kamu selalu menambah sumur pengetahuanmu melalui beragam sumber.

8. Kamu fokus dan tak mudah tergiur hal lain.

Ketika ada bisnis yang sedang hype, kamu tak serta merta tergiur olehnya. Fokus pada satu bidang usaha dan mengembangkannya lebih berarti bagimu daripada menjadi kutu loncat yang gemar berpindah kesana-kemari.

9. Menekan biaya produksi semurah mungkin.

Namanya juga modal mepet, maka biaya produksi pun harus ditekan serendah dan semurah mungkin. Tak perlu beli segala macam alat modern jika toh masih bisa dilakukan secara manual. Yang penting bisnis jalan terlebih dahulu, baru seiring berkembangnya bisnis, maka modernisasi alat perlu untuk dilakukan.

10. Bisa memanfaatkan media gratis untuk promosi.

Tak perlu baliho, ataupun iklan-iklan berbayar di radio maupun televisi. Kamu justru bisa memanfaatkan media-media gratisan untuk mempromosikan bisnismu. Zaman sudah semakin canggih, dan informasi dalam dunia digital sudah tak dapat lagi dibendung. Apalagi penggunaan media sosial semakin marak.

11. Tak jarang rela blusukan cari bahan baku dengan harga terbaik.

Daripada mengutus tim, kamu lebih suka blusukan ke daerah-daerah demi mendapatkan bahan baku yang terjangkau, namun dengan kualitas jempolan. Hal ini pula yang mendorong kamu lebih bisa berinteraksi dengan banyak orang. Hasilnya? Selain mendapatkan bahan baku termurah, jaringan pertemananmu pun akan menjadi semakin luas!

12. Kamu melibatkan seluruh jiwa, raga, hati dan pikiran.

Keterikatan batin dengan bisnis yang kamu mulai dari nol, membuatmu sangat serius dalam menjalankan dan memajukan bisnis ini. Jika kebanyakan mungkin hanya ikut-ikut trend dan terkesan main-main, kamu justru mengorankan seluruh jiwa raga untuk bisa membuat usahamu bersinar.

13. Kamu bangga dengan bisnismu sendiri!

Orang-orang berkantong tebal yang sedang menjalankan bisnis, jarang sekali atau bahkan tak mau memakai produk yang mereka ciptakan, dan lebih memilih produk lain, itu tandanya, mereka tak percaya dengan kualitas produk mereka sendiri. Sebaliknya, kamu justru bangga menggunakan merk yang telah kamu lahirkan.

Itulah beberapa alasan mengapa kamu yang bermodal pas-pasan merupakan calon-calon orang sukses di masa depan. Sudah banyak kok, orang dengan modal pas-pasan justru semakin maju dan berkembang dalam bisnisnya.