5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!

Coba bicarakan baik-baik dengan semuanya

Berada di lingkungan kerja yang positif tentu menjadi impian bagi setiap pekerja. Akan tetapi, ada kalanya lingkungan kerja yang positif itu berubah menjadi racun yang justru membahayakan kesejahteraan pekerja.

Kondisi tersebut dikenal dengan istilah toxic positivity. Dikutip The Muse, Sakshi Udavant, seorang penulis lepas dengan gelar bidang psikologi, mengatakan toxic positivity adalah kondisi di mana seseorang memiliki pola pikir positif secara berlebihan. Meskipun diawal tujuannya baik, namun terus-menerus memaksakan diri untuk berpikir positif dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan psikologis seseorang.

Sebab, orang dengan kondisi tersebut cenderung mengabaikan bahkan menolak perasaan negatif apa pun. Maka dari itu, jangan biarkan sikap positif yang beracun terus berkembang di lingkungan kerjamu. Beberapa cara berikut bisa kamu terapkan untuk menghadapi toxic positivity di tempat kerja

1. Berani berkata jujur tentang apa yang kamu butuhkan

5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!ilustrasi berbicara (pexels.com/Los Muertos Crew)

Toxic positivity dapat terjadi lantaran kamu memilih untuk menutup diri atau mengikuti arus untuk menghindari percakapan yang tidak menyenangkan. Jika kamu tak ingin terus-menerus terjebak dalam lingkungan beracun ini, maka langkah terbaik adalah berani berkata jujur tentang apa yang kamu butuhkan.

“Jangan biarkan masalah ini berlalu begitu saja dan berharap masalah tersebut akan teratasi dengan sendirinya,” ujar Caitlin Collins, seorang psikolog organisasi di Betterworks, dilansir The Muse.

“Bersikaplah proaktif dan mulai kembali pembicaraan dengan menggunakan pernyataan tegas, seperti ‘Kita perlu mengakui masalahnya’ atau ‘Saya sedang berjuang saat ini dan membutuhkan bantuanmu’,” tambahnya.

Terkadang, jika kamu bisa terbuka dengan perasaan dan kebutuhanmu, maka orang lain pun merasa aman untuk melakukannya. Jadi, jangan terus mempertahankan pandangan positif dengan mengatakan ‘semuanya baik-baik saja’, padahal sebenarnya tidak.

2. Jangan ragu menegur rekan kerja yang bersikap toxic positivity

5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!ilustrasi menegur rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Cara kedua untuk memutus rantai positif yang beracun di tempat kerja ialah dengan berani menegur orang lain yang memberikan toxic positivity. Jangan ragu untuk memberitahu dan menyadarkan mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu sesuatu yang berbahaya.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh pelatih karier dan pendiri JobCoachAmy, Amy Feind Reeves, dikutip The Muse, “Sulit untuk mengatasi kepositifan beracun jika orang tidak menyadarinya, maka membuat orang sadar bahwa mereka mungkin tidak menyadari telah menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman, dapat dilakukan”.

Selain itu, Reeves menekankan pentingnya menjelaskan dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Ungkapan seperti ‘Saya menghargai dorongan kamu untuk tetap bersikap positif, tapi menurut saya akan lebih membantu jika kita meluangkan waktu sejenak untuk mengatasi masalah ini’, dapat meminimalisasi terjadinya konflik serta menghindari perasaan optimisme yang tidak rasional.

3. Menerapkan sikap empati

5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!ilustrasi bersikap baik kepada rekan kerja (pexels.com/cottonbro studio)

Menerapkan sikap empati sangat penting bagi setiap orang di mana pun berada, termasuk di tempat kerja. Bahkan, melakukan hal kecil seperti menjadi pendengar yang baik dapat menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang peduli.

dm-player

Setiap orang bisa menjadi pendengar yang baik dengan bersikap tenang dan memiliki pola pikir mendengarkan untuk memahami. Alih-alih merespons dengan memberikan nasihat yang tidak praktis, jadilah pendengar yang memahami. 

“Akui perasaan mereka dan mintalah pengertian lebih lanjut,” kata Louis Carter, selaku CEO Most Loved Workplace, dilansir The Muse.

Terkadang, banyak orang yang menyela ketika seseorang sedang berbicara dan itu dapat mengganggu, bahkan membuat orang tersebut tidak ingin melanjutkan pembicaraan. Maka dari itu, akui apa yang mereka rasakan. Kamu tidak harus setuju atau ikut merasakan hal yang sama. Terkadang, mendengarkan baik-baik keluh kesah mereka tanpa menghakiminya sudah cukup membantu.

Baca Juga: 3 Dampak Negatif Aktif Bergosip di Tempat Kerja, Menyita Energi!

4. Ciptakan budaya tempat kerja yang lebih aman dan komunikatif

5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!ilustrasi bekerja di kantor (pexels.com/Yan Krukau)

Jika kamu adalah seorang pemimpin, maka menciptakan budaya tempat kerja yang aman dan komunikatif bagi karyawan sangat dianjurkan. Kamu dapat menunjukkan kepada mereka bahwa tidak apa-apa jika mendiskusikan masalah di tempat kerja.

Tingkatkan komunikasi terbuka dan pastikan semua orang merasa nyaman berbagi sudut pandang serta mendengarkan pendapat orang lain. Selain itu, kamu juga bisa memberi ruang untuk mereka agar dapat menyuarakan kekhawatirannya tanpa merasa takut dihakimi.

“Menciptakan budaya keterbukaan yang memungkinkan orang mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang konstruktif dapat membantu mengatasi sikap positif yang beracun,” ujar Sonia Kang, seorang profesor perilaku organisasi dan penasihat khusus anti-rasisme dan kesetaraan di Universitas Toronto, dikutip The Globe and Mail.
“Kamu akan memiliki budaya di mana tanggapan negatif sekalipun dapat diterima,” tambahnya.

5. Hindari orang-orang yang menurutmu memberi pengaruh toxic positivity

5 Cara Hadapi Toxic Positivity di Tempat Kerja, Jangan Resign Dulu!ilustrasi berselisih dengan rekan kerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Apabila situasi toxic positivity di tempat kerja dirasa sudah sulit untuk diperbaiki, maka cara terakhir ini dapat kamu lakukan. Menghindari berinteraksi dengan orang-orang yang akan memberikan toxic positivity adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kamu.

Daripada membuang-buang energi dengan mereka, lebih baik kelilingi dirimu dengan orang-orang yang bisa memberikan pandangan objektif tanpa menghakimi pengalaman negatif. Apalagi jika mereka bisa membuatmu tertawa dan membantu kamu melewati suasana hati yang buruk dengan cara yang baik, tentu hidupmu akan terasa lebih ringan.

Di satu sisi, tetap bersikap positif dan optimis di tempat kerja dapat menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan bagi sebagian besar karyawan. Namun di sisi lain, sikap positif itu jika dilakukan secara berlebihan dapat menimbulkan masalah. Bagaimanapun, perasaan negatif merupakan hal yang normal dan semua orang pernah mengalaminya dalam hidup.

Keberanian untuk mau mengakui serta mengungkapkan apa pun yang kamu rasakan adalah hal yang penting. Semoga setelah menerapkan berbagai tips di atas, kamu tidak lagi mengalami sikap positif yang beracun, terutama di tempat kerja.

Baca Juga: 5 Tips Tetap Aktif dan Produktif di Lingkungan Kerja Toksik

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan hanya menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya