7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemula

Pelajari tipsnya, temukan komunitas menulis yang layak huni

Kesulitan sebagai penulis pemula biasanya bingung harus mulai dari mana atau apa saja yang perlu dipelajari. Lewat komunitas kepenulisan, ruang untuk berbagi, belajar, dan mendapatkan dukungan dari sesama penulis sangat mungkin didapatkan. Oleh sebab itu kebaradaan komunitas menulis menjadi bagian krusial yang bisa memengaruhi perkembangan seorang penulis pemula.

Kemudahan era digital dalam menghubungkan orang-orang dari beragam daerah dan latar belakang membuat komunitas menulis pun ikut menjamur. Sayangnya hal baik tersebut juga diimbangi kekurangan lainnya yaitu merebak pula komunitas kepenulisan yang tidak dikelola dengan baik sehingga terasa kena zonk. Untuk mengatasi masalah tersebut, artikel ini hadir memberikan beberapa tips memilih komunitas daring untuk penulis pemula agar kamu terhindari grup kepenulisan yang sia-sia.

1. Pilih komunitas yang punya fokus

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi komunitas menulis daring dengan fokus yang jelas (unsplash.com/Rain Bennett)

Dunia tulis menulis itu sangat luas. Terlalu muluk jika ingin jago di semua lini dalam satu waktu. Itu juga berlaku dalam memilih komunitas menulis. Contohnya jika kalian ingin mendalami penulisan puisi, maka bukan komunitas menulis novel atau artikel yang harus kalian ikuti. Pilih jenis tulisan yang ingin didalami, baru cari grup yang sesuai.

Semakin spesifik komunitas kepenulisan yang diikuti, maka pembahasan dalam grup pun akan makin terarah dan dalam. Orang-orang yang berkumpul pun biasanya satu sense yang memudahkan kalian dalam berkomunikasi. Tentu saja untuk kalian yang punya lebih dari satu ketertarikan jenis tulisan bisa mencoba masuk ke beberapa grup sampai menemukan yang paling sesuai.

Baca Juga: 3 Manfaat Branding dalam Karier, Buka Peluang Baru

2. Pilih komunitas yang punya kegiatan rutin

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi komunitas menulis daring yang punya kegiatan rutin (pexels.com/Anete Lusina)

Sangat penting memilih komunitas yang punya kegiatan rutin. Hal tersebut berfungsi agar komunitas yang kalian ikuti tidak akan mati suri. Itu juga berguna bagi para anggota agar terpacu mengasah kemampuan di tiap kegiatannya. Nggak harus event-event besar. Event kecil-kecilan pun oke sebagai penghidup kegiatan komunitas.

Akan tetapi penting juga mengukur seberapa longgar keikutsertaan anggota tiap kegiatannya. Jangan sampai komunitas kepenulisan menyita waktu kalian hingga memengaruhi tugas-tugas pokok di dunia nyata. Di sini kemampuan kalian mengatur skala prioritas dan manajemen waktu sangat dibutuhkan.

3. Pilih komunitas yang memberi ilmu

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi komunitas menulis daring yang kasih ilmu (pexels.com/Ivan Samkov)

Nggak perlu sungkan mengakui bahwa salah satu tujuan utama ikut komunitas adalah menambah ilmu. Jadi tentunya pastikan juga komunitas menulis yang kita ikuti juga kasih ilmu yang setimpal dengan waktu yang kita habiskan untuk komunitas. Masalah apakah ilmunya gratis atau berbayar, tergantung dari kebijakan yang berlaku.

Bagus jika kalian bisa menemukan komunitas yang kasih ilmu bermanfaat secara cuma-cuma. Tapi komunitas yang mensyaratkan pembayaran untuk ilmu yang disalurkan ke anggotanya juga tidak selalu lebih buruk. Cukup sesuaikan dengan kemampuan finansialmu dan hormati cara kerja masing-masing komunitas.

4. Pilih komunitas yang punya aturan jelas

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi komunitas menulis daring yang punya aturan jelas (pexels.com/Artem Podrez)

Banyaknya orang dengan bermacam-macam watak di suatu grup tentunya punya tantangan tersendiri. Agar tidak terjadi kegaduhan dan timbul rasa kurang nyaman, lebih baik jika komunitas yang kalian ikuti punya aturan yang jelas. Hal tersebut berguna agar tiap anggota bisa menyesuaikan ekspektasi dan perilaku mereka.

Aturan yang diterapkan bisa menjadi cermin kualitas suatu komunitas. Seberapa ketat aturan komunitas juga bisa memudahkan kalian mengukur kesiapan dalam mengikuti komunitas tersebut. Silakan pertimbangkan keuntungan dan kerugian aturan komunitas untuk diri kalian dan kalian bisa menilai apakah komunitas tersebut cocok atau tidak untuk kalian.

5. Pilih komunitas yang punya pengurus aktif

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi pengurus aktif di komunitas (unsplash.com/Christin Hume)

Pengurus atau admin yang aktif di suatu komunitas ini cukup penting keberadaannya. Terutama jika komunitas kalian bersifat publik tanpa seleksi. Sebab orang-orang jahat di luar sana senang memanfaatkan area publik tersebut demi keuntungan mereka. Jika tidak ada admin yang menindak para penyusup ini, mungkin tanpa sengaja kalian akan jadi salah satu korban scam.

Selain dari penyusup nakal, keberadaan admin aktif ini juga akan sangat berperan dalam membungkam anggota-anggota nakal yang tidak taat aturan. Sebab percuma saja ada aturan jika tidak ada pihak yang bisa menindak. Demi kesehatan mental kalian, akan lebih baik memilih grup kepenulisan yang cinta damai dengan keberadaan pengurus aktif yang siap menjaga suasana grup tetap kondusif.

6. Pilih komunitas yang punya kesamaan ideologi

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi komunitas yang sesuai ideologi pribadi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Tidak bisa dimungkiri bahwa dalam dunia kepenulisan pun terdapat banyak ideologi yang berbeda. Bukannya ada ideologi yang lebih baik dari ideologi lainnya, tetapi mencari tempat yang memiliki kesamaan ideologi akan membuat proses belajar kalian menjadi lebih mudah. Hal ini hampir serupa saat kalian memilih fokus komunitas kepenulisan yang diikuti.

Contohnya jika kalian ingin mendapatkan pemasukan dari tulisan, cari komunitas yang isinya orang-orang yang juga berusaha mendapatkan pemasukan dari tulisan. Kalian akan lebih mudah mendapatkan informasi tempat yang membayar untuk tulisan yang dimuat, info lomba berhadiah, genre yang banyak pangsa pasarnya, dst. Beda jika kalian dengan pemikiran di awal tetapi masuk grup kepenulisan yang punya ideologi ‘asal bisa berkarya’, mungkin kalian hanya akan dapat nasihat-nasihat agar jangan mengharapkan uang dari tulisan yang mungkin saja malah mematahkan semangat kalian dalam berkarya.

7. Pilih komunitas yang punya interaksi dua arah dan anggotanya ramah

7 Tips Memilih Komunitas Daring untuk Penulis Pemulailustrasi komunitas menulis daring dengan interaksi dua arah (unsplash.com/Thought Catalog)

Biar bagaimanapun, komunitas adalah tempat orang-orang saling berinteraksi. Jadi jika ada wadah yang menamai diri komunitas tetapi membatasi suara anggotanya dan tidak menyediakan ruang interaksi, maka keungkinan itu hanyalah tempat promosi yang berkedok komunitas. Kalian hanya dipandang sebagai calon konsumen potensial.

Hal lain yang tak kalah penting adalah keramahan. Selain tersedianya ruang diskusi, penting juga melihat bagaimana gaya interaksi di ruang tersebut. Kalau pengurus atau anggota lamanya bertingkah layaknya senior bahkan bos yang tak bisa dibantah, lebih baik kalian pilih jalan mundur. Komunitas yang berpandangan sempit akan membuat perkembangan anggotanya juga tak maksimal. Jangan sampai kreativitas kalian mengerdil hanya karena lingkungan belajar kalian yang toksik.

Memang tak mudah bagi penulis pemula menemukan komunitas menulis yang worth it dan layak huni. Akan tetapi, tips memilih komunitas daring untuk penulis pemula di artikel ini bisa dijadikan acuan. Jika kamu menemukannya di lautan komunitas daring yang menjamur, kalian akan merasakan banyak manfaat yang dibawa keberadaan komunitas menulis. Jangan menyerah menemukan komunitas yang cocok dan jangan ragu tinggalkan komunitas yang tidak bermutu. Selamat mencari dan berproses!

Baca Juga: 5 Langkah Memulai Menjadi Penulis Cerita Romantis, Kreatif dan Unik!

Desita Writer Photo Verified Writer Desita Writer

Mantan anak sastra yang masih mencintai kata-kata. IG: x4bidden.books

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya