Jakarta, IDN Times - Transformasi digital terus mendorong perubahan di berbagai lini kehidupan dan bisnis, khususnya pada bidang media serta pariwisata. Kedua sektor tersebut dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dan mampu menjangkau audiens yang lebih luas.
Uni Lubis, Editor in Chief IDN Times membenarkan terjadinya disrupsi besar di dunia media. Menurutnya, hal ini terjadi akibat pergeseran kebiasaan masyarakat dalam mendapatkan informasi, di mana penggunaan media sosial lebih masif dibandingkan media cetak atau TV.
Mengkaji data dari Indonesia Milennial and Gen Z Report 2025 by IDN Research Institute, generasi muda memiliki preferensi yang spesifik terhadap konten yang dikonsumsi melalui media sosial. Mayoritas Gen Z dan Milenial memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan hiburan, angkanya sebsar 76 persen. Selain itu, kedua generasi tersebut juga menggunakan platform media sosial untuk mengonsumsi konten yang informatif sejumlah 65 persen dan terakhir, media sosial digunakan untuk mendapat informasi produk sebesar 52 persen. Dapat dikatakan, media sosial kini menjadi platform yang digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi atau berita terkini.
"Jadi benar, media itu kenapa subtle? Kena disrupsi, diawali dengan disrupsi digital. Sekitar 20-15 tahun yang lalu, printed is dying, orang gak nonton TV lagi," ujar Uni dalam acara Studium Generale dan Launching Program di BINUS @Kemanggisan Anggrek Campus, Jakarta Barat. Pemaparan tersebut disampaikan bertepatan dengan peluncuran program studi Digital Media Communication (DMC) dan Event & Travel Business pada Sabtu (26/7/25).