5 Tips Hadapi Bos yang Bikin Kesehatan Mental Terganggu, Awas Trauma!
ilustrasi stres bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kondisi tempat kerja yang memberikan pengalaman buruk, dapat menimbulkan trauma. Hal ini bisa muncul dari rekan kerja yang toxic, tekanan yang tinggi, hingga bos yang bersikap abusive kepada anggota timnya.
Melansir dalam Forbes, bos yang buruk berarti bersikap kasar hingga membuat anggota timnya kehilangan rasa percaya diri dan harga diri. Dalam sumber serupa, penasihat karier Jill Huggett menyampaikan, memiliki bos yang buruk bisa memengaruhi kehidupan, bahkan membuat orang mengalami gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress disorder yang disingkat PTSD).
Kamu mungkin mengalami beberapa tanda buruk di tempat kerja seperti stres, penurunan kinerja yang signifikan, hingga tingkat turnover yang tinggi. Inilah 5 tips menghadapi bos dengan kepemimpinan buruk yang bisa sebabkan kesehatan mental terganggu.
1. Lakukan komunikasi terbuka dengan kritik yang profesional dan membangun
ilustrasi stres bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)Very Well Mind mendefinisikan bos yang buruk sebagai pemimpin yang menunjukkan sifat negatif seperti manipulatif, kurang empati, dan mengambil keputusan tanpa memikirkan konsekuensinya. Jika kamu memiliki atasan dengan perilaku demikian, profesor Organizational Behavior, Jon Gruda melalui Very Well Mind, menyarankan untuk melakukan komunikasi terbuka kepadanya.
Jon memaparkan, sampaikan kekhawatiran kamu secara profesional dan konstruktif pada atasan. Kamu mungkin perlu pihak ketiga sebagai mediator untuk melakukan komunikasi ini.
Komunikasi tersebut gunanya agar keluhan yang akan kamu layangkan, dapat disampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam hal ini, sebaiknya kamu juga tak melakukan penyerangan karakter pribadi, namun lebih mengarah pada kritik profesional yang membangun.
2. Mencari dukungan sosial yang kuat
Ilustrasi stres bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)Dukungan di tempat kerja sangat dibutuhkan dalam kondisi krisis sepert ini. Keadaan pemimpin yang toxic dapat mengganggu kesehatan mental, sehingga kamu butuh support dari orang-orang sekitarmu.
Menurut penelitian yang dipaparkan dalam Business Insider, dukungan sosial yang kuat dapat menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Kamu dapat berbagi pengalaman dan tantangan yang serupa dengan kolega di kantor. Hal ini terbukti efektif meringankan beban pribadimu.
3. Memiliki boundaries yang tegas untuk menjaga kesehatan mental
Ilustrasi stres bekerja (Pexels.com/Anna Shvets)Editor’s picks
Kepemimpinan yang buruk dapat memengaruhi kehidupan pribadi dan sosialmu. Kamu bisa membangun batasan yang tegas untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan mental, dikutip dari Very Well Mind.
Batasan yang bisa kamu ciptakan seperti memiliki prioritas, berani untuk menolak tugas di luar kemampuan atau kesanggupan, meminta bantuan bila membutuhkan, serta memiliki jadwal teratur agar tak mengganggu kehidupan pribadi. Jika telah telanjur mengalami kesulitan dengan bos, pastikan kamu tak semakin larut ke dalam kesusahan tersebut.
Baca Juga: 5 Mitos Soal Emosi dan Kesedihan yang Tidak Sepenuhnya Benar
4. Menulis pencapaian sebagai bentuk apresiasi diri
ilustrasi stres bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)Menghadapi bos yang buruk, memungkinkanmu kehilangan self worth. Kamu jadi mempertanyakan kemampuan diri, bahkan mulai meragukan keterampilan yang dimiliki sebab kritik yang diterima jauh lebih banyak dan mengganggu.
Jill menyarankan agar kamu menulis daftar pencapaianmu untuk mengingat betapa hebatnya dirimu. Terkadang, kamu perlu menjaga mentalmu tetap waras dengan mendatangkan pemikiran positif dari diri sendiri.
Tindakan ini juga menjadi cara agar lebih menghargai dan mengapresiasi kemampuan pribadi. Jangan sampai kepemimpinan buruk orang lain membuat hidupmu berantakan dan hancur.
5. Bantuan ahli akan sangat membantu
Ilustrasi bekerja, karier, kehidupan sosial. (Unsplash.com/Tim Gouw)Jika banyak langkah telah kamu lakukan namun tetap tak mendapatkan hasil signifikan, bantuan profesional seperti psikolog, mental health counselor, atau psikiater akan menjadi solusi yang tepat. Jon memberi pertimbangan untuk mencari dukungan eksternal dalam menghadapi stres di tempat kerja.
Setidaknya, kamu bisa mendapatkan bantuan untuk menangani permasalahan emosional dan memperkuat pertahanan mentalmu. Jangan biarkan orang lain menghancurkan hidupmu, apalagi membuatmu menderita karena kepentingan pribadinya.
Beberapa tips di atas bisa kamu terapkan untuk menghindari trauma yang terjadi akibat bos dengan kepemimpinan buruk. Terapkan beberapa langkahnya, deh!
Baca Juga: 5 Perkataan yang Gak Perlu Kamu Hiraukan Demi Kesehatan Mental
Berita Terkini Lainnya
