Ilustrasi dunia kerja Gen Z (123rf.com/d8nn)
Lalu sebagai HR professional di korporasi, apa sih yang perlu dilakukan untuk membuat generasi muda ini nyaman di dunia kerjanya? Yang pertama, tentu dengan menciptakan psychological safety di tempat kerja.
Hal ini diungkap sendiri oleh Willy Saelan, Director of Human Resources Unilever Indonesia, bahwa budaya yang perlu dibangun di dunia kerja zaman now adalah budaya psychological safety, flexibility, pola kerja hybrid, serta komunikasi feedback yang konsisten.
Hal tersebut didukung dengan hasil Indonesia Millennial Gen Z Report 2026 yang menyebutkan kalau sebanyak 32 persen Gen Z lebih memilih pola kerja hybrid yang fleksibel bekerja dimana saja.
Selain itu, sebagai korporasi juga sebaiknya melakukan pulse check rutin, survei keterlibatan tiap kuartal, hingga format pembelajaran terstruktur seperti DEAL Hour (Drop Everything, Anyone Learn) untuk menumbuhkan budaya belajar berkelanjutan. Semua ini menyesuaikan dengan realitas generasi saat ini: khususnya Gen Z yang sangat memprioritaskan tujuan, perkembangan diri, dan apresiasi—serta cenderung memilih keluar dari tempat kerja yang tidak mampu memenuhi hal-hal tersebut.
Tentunya, ini nggak cuma butuh peran dari korporasi, tapi juga dari pemerintah. Seperti ucapan dari Anggota DPR, Rieke Diah Pitaloka, ““kebijakan ketenagakerjaan harus terintegrasi antar kementerian dan berbasis riset, supaya Gen-Z punya masa depan kerja yang jelas dan berdaya saing.”
Ini jadi bukti, meski bumi gonjang-ganjing, di tangan Gen Z dunia kerja tetap bisa amazing! Setuju? (WEB/TAMA)