Ngaku deh, saat melihat awak media pakai seragam dengan emblemnya yang keren, kamu pasti tertarik untuk bekerja di ladang yang sama dengan mereka. Entah itu media cetak, online, televisi atau radio.
Pekerja media memang identik dengan jiwa muda, kreatif dan memiliki semangat yang menggelora. Kerja di media memang asyik. Lantas, apa sih yang membuat awak media tampak begitu asyik dan terlihat selalu "muda"? Ini jawabannya!
Awak media tak terkekang dengan pakaian yang formal atau dandanan yang dituntut rapi. Yang penting nyaman dipakai. Itulah sebabnya, mereka bisa dengan bebas mengeksplorasi diri, tanpa harus terbebani pikiran hari ini pakai baju apa dan besok pakai pakaian apa.
Bahkan, di beberapa kantor media, mereka bisa dengan bebas pakai kaus dan celana belel. Awak media tak dipusingkan dengan urusan baju.
Mereka sadar sedang bekerja di bidang komunikasi. Untuk itu, mereka pun harus tahu caranya berkomunikasi yang baik dengan orang. Apalagi, mereka sering bertemu dengan berbagai macam karakter narasumber. Itulah yang membentuk pribadi awak media menjadi orang yang mampu memahami banyak karakter.
Mereka juga bisa menyikapi segala situasi dengan santai dan ringan. Tapi jangan salah. Meski terkesan santai, mereka tak lupa dengan deadline. Kedisiplinan waktu tayang berita mampu mendisiplinkan mereka.
Pekerja media memang dituntut menjadi orang yang kreatif. Karena itu, sehari-hari, mereka terbiasa bermain-main dengan idenya masing-masing. Mengulik ide-ide yang segar akan mengasah kreativitas, yang lantas membuat mereka tampak selalu muda dan bugar. Apalagi, mereka harus berpikir menyajikan hasil yang berbeda dengan media-media lain agar masyarakat tak bosan.
Awak media memang sumbernya informasi dan berita-berita terbaru. Sebab, merekalah salah satu gerbang yang menghubungkan masyarakat dengan fenomena yang berkembang. Untuk itulah mereka sangat mengikuti perkembangan isu, yang membuatnya jadi "kekinian".
Tak hanya soal isu peristiwa politik, mereka juga tahu kabar terkini seputar budaya serta fashion. Hal ini membuat mereka tahu selera pasar dan gak jadi orang yang kudet atau kurang update.
Menjadi pekerja lapangan memang ada untungnya. Apalagi bila kerjanya mengejar narasumber atau tergopoh-gopoh melancarkan suatu program. Anggota badan dituntut terus bergerak dan beraktivitas. Itulah yang membuat mobilitas mereka jadi tinggi. Gak heran, pekerjaan ini juga membuat badan jadi segar. Mereka tak khawatir bosan lantaran harus melulu duduk di depan komputer.
Awak media terbiasa berdebat soal isu tertentu, entah isu politik, sosial, budaya atau lainnya. Mendebatkan isu tak harus melulu yang jadi jurnalis. Awak media yang meng-handle desain pun turut berbincang dan berdebat soal isu. Sebab, mereka harus mencocokkan gambar ilustrasi dengan isu yang berkembang saat ini.
Memperdebatkan isu mampu mengasah pikiran menjadi kritis sekaligus memetakan pikiran orang lain. Karena itu, ia mampu menjadi orang yang terbuka, dan bisa menerima pemahaman-pemahaman orang lain.
Satu dari sekian hal yang diincar orang untuk menjadi pekerja media, terutama jurnalis, adalah berkunjung ke tempat –tempat yang belum pernah disambangi. Pekerja media, terutama jurnalis, memang identik dengan perjalanan.
Mereka kerap dikirim ke luar kota, bahkan luar negeri, untuk meliput berbagai fenomena. Meski pergi dalam rangka kerja, mereka tetap bahagia, sebab bisa sekalian jalan-jalan gratis. Itulah yang membuatnya tampak selalu muda.
Kebayang 'kan serunya kerja di media. Apa kamu tertarik?